Ngeri, Pria di China Bunuh Istri dan Buang Kepala Korban ke Tong Sampah

Jasad wanita tersebut ditemukan di sebuah apartemen sewaan, yang terletak di Distrik Haizhu, Guangzhou, China, Rabu, 25 April 2018.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Apr 2018, 20:20 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2018, 20:20 WIB
Ilustrasi tong sampah (iStock)
Ilustrasi tong sampah (iStock)

Liputan6.com, Guangdong - Seorang pria di Guangdong, China, ditangkap polisi setempat setelah terbukti membunuh istrinya sendiri. Tragisnya, jasad wanita itu ditemukan tanpa kepala.

Dikutip dari laman Straits Times, Senin (30/4/2018), berdasarkan bukti rekaman CCTV, pria yang diidentifikasi bernama Zhang tersebut kedapatan pernah keliling menyusuri jalan sambil menenteng kepala sang istri.

Jasad wanita tersebut ditemukan di sebuah apartemen sewaan, yang terletak di Distrik Haizhu, Guangzhou, China, Rabu, 25 April 2018.

Dalam sebuah pernyataan, polisi di China menyebut bahwa pelaku sudah diamankan.

Tersangka yang berusia 31 tahun diamankan setelah menyerahkan diri kepada pihak polisi.

Dari penyelidikan awal, Zhang membunuh istrinya yang bermarga Xia karena perselisihan dalam rumah tangga.

Video rekaman yang menunjukkan pelaku tengah menenteng kepala sang istri kini diburu oleh pengguna media sosial. Namun, polisi berusaha keras agar video tersebut tidak tersebar, lantaran rekaman itu terlalu mengerikan.

Sebelum menyerahkan diri pada polisi, pelaku terlebih dahulu membuang kepala korban ke dalam tong sampah. Petugas kebersihan yang melihat kepala Xia langsung berteriak dan meminta tolong kepada warga.

Kini, penyelidikan terus berjalan. Jasad Xia yang ditemukan di apartemen sudah dievakuasi, begitu pula dengan kepalanya.

Belum diketahui secara pasti hukuman apa yang akan diterima oleh pelaku yang sudah membunuh istrinya dengan sangat keji.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

Penggal Kepala Gara-Gara Mangkuk Mi

Ilustrasi mi instan (iStock)
Ilustrasi mi instan (iStock)

Dalam kasus terpisah, seorang pria di China mengklaim telah diminta bayaran lebih oleh pemilik warung untuk beberapa mangkuk mi yang dimakannya.

Tidak terima dengan permintaan tersebut, keduanya terlibat perkelahian sengit yang berujung tragis: kepala pemilik kedai mi itu dipenggal.

Seperti dikutip dari Shanghaiist, insiden tersebut terjadi di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei.

Setelah memakan tiga mangkuk mi, pria bermarga Hu (22), yang merupakan seorang pekerja migran itu mengaku bahwa kedai memintanya untuk membayar lebih sebesar 1 yuan atau setara dengan Rp 2.000 per mangkuk.

Pemilik kedai itu disebut-sebut tak peduli dengan penolakan pria itu. Keduanya pun berkelahi sebelum akhirnya Hu memenggal kepala sang pemilik kedai yang berusia 42 tahun itu dengan pisau.

Ia meletakkan potongan kepala tersebut di dekat tempat sampah.

Tersangka yang berasal dari Provinsi Sichuan telah diamankan pihak kepolisian. Ia dilaporkan memiliki latar belakang penyakit mental dan kekerasan. Selain itu, ia juga dikabarkan menghabiskan waktu selama enam bulan tahun di rumah sakit jiwa pada 2016.

Sepupu Hu mengatakan, Hu sering mengancam keluarganya dengan kekerasan, bahkan memukuli orangtuanya sendiri.

"Saya tidak mendidik anak saya dengan baik. Saya benar-benar minta maaf," tutur ibu Hu kepada wartawan lokal.

Pemilik kedai mi tersebut tinggal bersama putranya yang berusia 13 tahun setelah bercerai dengan istrinya 5 tahun yang lalu. Kerabat sekitar mengenalnya sebagai pria yang jujur dan tidak mungkin meminta pelanggan untuk membayar lebih.

Polisi juga memperingatkan pengguna internet agar tidak membagikan video dan foto perkelahian mengerikan yang sudah tersebar di media sosial China ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya