Jokowi Dorong Pembentukan Poros Islam Wasathiyah Dunia

Menurut Presiden Joko Widodo, Islam harus menjadi teladan dalam mengembangkan perdamaian dan persatuan.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2018, 22:30 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 22:30 WIB
Ilustrasi Masjid (Liputan6.com/Istimewa)
Ilustrasi Masjid (Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menanggapi penyelenggaraan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Istana Bogor, Jawa Barat, Presiden Joko Widodo berharap bisa mendorong poros Islam wasathiyah (moderat) dunia.

"Kami mendorong dan berkomitmen lahirnya poros Wasathiyah Islam Dunia, kami yakin dengan wasatiyah Islam kita menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah agama rahmatin lil alamin," kata Jokowi, dikutip Dream dari situs Setkab pada Rabu (2/5/2018). 

Presiden Joko Widodo mengatakan, sebagai agama yang menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta, Islam harus menjadi teladan dalam mengembangkan perdamaian dan persatuan.

"Kita harus menjadi pemimpin dalam membangun perdamaian dunia sekaligus kita harus menjadi bangsa yang maju yang menjadi motor penggerak kemajuan dunia," ujar Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu merasa bangga karena semangat moderasi di dunia Islam semakin menguat. Dia pun bercerita mengenai pengalamannya mengembangkan toleransi di Indonesia.

"Kita berbagi pengalaman dalam syura dalam mengembangkan musyawarah. Agar kita berbagi pengalaman dalam tawassut dalam mengambil jalan tengah. Agar kita berbagi pengalaman dalam qudwatiyah dalam menjadi pelopor bagi kemaslahatan umat manusia," ucap Jokowi.

Sementara itu, Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Din Syamsuddin, mengatakan, pembahasan mengenai Islam wasatiyah penting karena adanya gejala sebagian umat Islam dunia yang sudah meninggalkan Islam wasathiyah.

"Pertama, karena itu ajaran sentral Islam, dinyatakan tegas dalam Alquran. Tentu ada alasan realistik, karena ada gejala sebagin umat Islam yang meninggalkan wasathiyah Islam ini. Karena ada gejala semacam itu, maka perlu revitalisasi, sekaligus tawarkan pada dunia," ujar Din.

Diwartakan kemenag.go.id, Din menuturkan, Islam wasathiyah tidak bisa hanya disimpulkan dengan satu atau dua kata. Islam wasatiyah berarti Islam jalan tengah. Merujuk hasil Munas MUI 2015, setidaknya ada 10 prinsip Islam wasathiyah yang disampaikan pada umat.

Dalam kasus di tingkat nasional, Din mengatakan KTT Ulama dan Cendekiawan Muslim ini berusaha merevitalisasi Islam wasatiyah yang ada dalam kitab suci Alquran.

"Di Indonesia, ada semacam deviasi, distorsi oleh segelintir orang tapi kemudian juga sudah mendarah mendaging. Ini yang harus segera dimantapkan. Maka lebih kepada revitalisasi wasathiyah Islam," ucap Din.

 

Reporter : Maulana Kautsar

Sumber  : Dream.co.id

 

Simak video pilihan berikut:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya