Presiden Prancis Meragukan Komitmen AS Terhadap Kesepakatan Nuklir Iran

Presiden Prancis berusaha meyakinkan AS untuk dapat memperbaiki situasi seputar Kesepakatan Nuklir Iran.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 02 Mei 2018, 23:15 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2018, 23:15 WIB
Presiden Prancis Pimpin Upacara Nasional untuk Polisi Pahlawan
Presiden Prancis Emmanuel Macron berdiri di dekat peti Letnan Kolonel Arnaud Beltrame dalam upacara nasional di Hotel des Invalides, Paris, Rabu (28/3). Macron memberikan penghargaan perwira tertinggi bagi Beltrame, Legiun d'Honneur. (AP/Christophe Ena)

Liputan6.com, Washington DC - Kunjungan diplomatik Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ke Amerika Serikat pada pekan lalu, menghasilkan komitmen untuk menyelamatkan Kesepakatan Nuklir Iran atau JCPOA.

Dikutip dari Bloomberg pada Rabu (2/5/2018), Macron berusaha meyakinkan Presiden Donald Trump untuk menyetujui sebuah proposal, yang dapat memperbaiki situasi dan memungkinkan semua pihak mendapat kemenangan.

Pemerintah Prancis bersama dengan Presiden Iran Hassan Rouhani akan bekerja sama dalam menjaga kesepakatan JCPOA. Macron meyakinkan Trump soal kesepakatan JCPOA, sebagai satu kaki dalam kesepakatan lebih luas.

"Ini (Kesepakatan Nuklir Iran) merupakan negosiasi yang sangat penting sebagai jalan memonitor aktivitas nuklir di rezim Iran," ujar Macron di Australia, sebagaimana dikutip dari The Guardian.

"Kami mendiskusikannya. Kami menandatanganinya. Bagus untuk menghormatinya, dan bagi saya adalah awal yang baik".

Walau begitu ia tidak tahu keputusan apa yang akan diambil Trump pada 12 Mei, yang merupakan tenggat waktu untuk melanjutkan kesepakatan tersebut.

Macron mengatakan kesepakatan itu harus dihormati, tetapi terlepas dari posisi AS, dunia perlu bersiap atas negosiasi ulang dengan Tehran mengenai perjanjian nuklir jangka panjang yang lebih komprehensif.

"Apapun keputusannya, kami harus mempersiapkan negosiasi yang lebih luas. Karena saya pikir tidak ada yang menginginkan perang di kawasan itu, dan tidak ada yang menginginkan eskalasi ketegangan di kawasan itu," ujar salah satu Presiden Prancis termuda itu. 

 

Reporter : Farah Fuadona

Sumber  : Merdeka.com

 

Simak video pilihan berikut: 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya