Jelang Ramadan, Kedubes AS Pamer Makanan Khas Indonesia Ala Amerika

Menurut Chris Rittgers dari US Agriculture Counselor, Ramadan di Amerika Serikat sama seperti di Indonesia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Mei 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2018, 17:00 WIB
Menurut Chris Rittgers dari US Agriculture Counselor, Ramadan di Amerika Serikat sama seperti di Indonesia (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Menurut Chris Rittgers dari US Agriculture Counselor, Ramadan di Amerika Serikat sama seperti di Indonesia (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut bulan suci Ramadan, Kedutaan Besar Amerika Serikat mengadakan acara kuliner untuk mengenalkan produk-produk unggulan dari Negeri Paman Sam tersebut.

Pada kesempatan itu pula, kedubes AS menyajikan hidangan khas Ramadan Indonesia dengan bahan olahan segar, mulai dari buah, sayuran hingga daging.

Menurut Chris Rittgers dari US Agriculture Counselor, Ramadan di Amerika Serikat sama seperti di Indonesia. Komunitas muslim akan berkumpul bersama keluarga, teman dan orang terdekat untuk berbuka puasa bersama.

"Komunitas Muslim banyak tersebar di sejumlah kota besar seperti Chicago, Huston, Boston, New York dan lainnya," ujar Rittgers saat menyampaikan pemaparannya seputar Muslim AS di Amuz Gourmet Restaurant Jakarta pada Rabu (9/5/2018) siang.

"Sebelum pindah ke Indonesia, saya tinggal di Washington dan melihat ada masjid besar bernama Muhammad. Di mesjid itu banyak umat Muslim Amerika Serikat yang beribadah. Setiap Ramadan akan banyak dikunjungi orang. Masjid Muhammad sudah berusia 165 tahun," tambahnya.

Biasanya, masjid hanya ada di kota-kota besar saja. Jadi, apabila bulan suci Ramadan tiba, umat Muslim di AS akan berkomunikasi dengan warga sekitar untuk menggunakan fasilitas umum dan dijadikan sebagai tempat berkumpul.

"Bahkan sejumlah gereja kerap dipinjam untuk melakukan aktivitas hari besar seperti Ramadan dan Lebaran," jelas Chris Rittgers.

Tak hanya pihak dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, dalam kesempatan tersebut juga hadir Ulfa Sakinah. Ia adalah mahasiswa Universitas Indonesia yang berkesempatan untuk tinggal di AS dalam rangka pertukaran pelajar.

"Selama di sana -- termasuk Ramadan -- saya tinggal bersama keluarga dari Lebanon," ujar Ulfa.

"Tantangan terbesar saat Ramadan tiba adalah waktunya yang sangat berbeda dengan Indonesia. Di sana, kami umat muslim harus berpuasa selama 19 jam," tambah Ulfa.

Ketika tinggal bersama keluarga di AS, Ulfa mengatakan dirinya juga memasak makanan khas Indonesia untuk disajikan selama bulan Ramadan. Seperti kolak yang berbahan dasar santan dan gula aren.

"Satu momen, saya pernah membuat presentasi seputar kuliner khas Indonesia. Saya mengundang sejumlah teman-teman di sana untuk datang ke rumah dan mencoba makanan yang saya buat," kata Ulfa.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Olahan Ramadan Berbahan Produk Amerika Serikat

Chef Stefu Santosodi dari Amuz Gourmet Restaurant Jakarta beri mandat untuk mengolah sejumlah bahan makanan dari Amerika Serikat yang dijadikan menu berbuka puasa (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)
Chef Stefu Santosodi dari Amuz Gourmet Restaurant Jakarta beri mandat untuk mengolah sejumlah bahan makanan dari Amerika Serikat yang dijadikan menu berbuka puasa (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Sementara itu, Chef Stefu Santoso dari Amuz Gourmet Restaurant Jakarta memberikan mandat untuk mengolah sejumlah bahan makanan dari Amerika Serikat yang dijadikan menu berbuka puasa.

Sajian tersebut mulai dari makanan pembuka, inti kemudian penutup. Bahan olahan segar seperti sayur, buah, ikan dan daging pun didatangkan dari AS dan dimasak jadi menu yang nikmat.

"Untuk makanan pembuka, kami mengolah daging sapi pilihan menjadi US Beef Sate Maranggi. Kemudian ada US Potato Crisscut with roasted corn and beans," ujar Chef Stefu.

"Olahan makanan Indonesia yang juga favorit adalah martabak. Jika biasanya martabak asin diisi dengan telur, duan bawang dan daging, maka kami mengganti isinya dengan US Mashed Potatoes filling dengan Lamb Curry," jelas Chef Stefu.

Sedangkan, untuk makanan inti terdiri dari dua bagian yaitu makanan nusantara dan western. Lewat perpaduan gulai ayam dan sup ikan, lidah kita akan dimanjakan dengan rasa rempah yang amat kaya.

"Ada sedikit perbedaan pada olahan gulai ayam yang disajikan oleh Amuz Gourmet Restaurant. Kuah santan tersebut sengaja kami campurkan dengan Washington Apple yang sudah kami blender. Sehingga, rasa pada kuah tersebut akan manis dan sedikit kental," jelas Chef Stefu.

"Hadirin yang datang juga bisa mencoba memakannya dengan olahan sambal matah dan sambal mangga yang kini kian digandrugi banyak orang," tambahnya.

Tak lupa, pada hidangan penutup Amuz Gourmet Restaurant Jakarta menyajikan kue nusantara, seperti dadar gulung, kue talam dan klepon.

Saat ditanya menu andalan, Chef Stefu mengatakan bahwa olahan pamungkas yang ia masak adalah Braised USA Beef in Raz Hanout Spices with US Mashed Potato and Spring Vegetable. Sebab, daging pilihan tersebut di oven selama 20 jam untuk mendapatkan tingkat kematangan yang sempurna.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya