Belajar Musik atau Bahasa Lain Bagus buat Otak, Ini Alasannya

Menurut hasil penelitian sejumlah ahli, belajar musik atau bahasa lain bagus untuk otak. Berikut penjelasan selengkapnya.

diperbarui 21 Mei 2018, 11:34 WIB
Diterbitkan 21 Mei 2018, 11:34 WIB
Ilustrasi Otak
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)

New York - Benarkah belajar musik atau bahasa lain membuat otak bekerja lebih efisien? Berikut ini jawabannya menurut hasil penelitian sejumlah ahli dari pengamatan dalam sebuah riset.

Para peserta riset terlebih dahulu menyelesaikan tugas singkat yang diberikan ilmuwan.

Seperti dikutip dari DW, Senin (21/5/2018), jika Anda belajar memainkan alat musik atau belajar bahasa asing, ternyata Anda juga melatih otak untuk jadi lebih efisien. Demikian hasil sebuah studi itu.

Peneliti pada Baycrest's Rotman Research Institute menemukan, musikus dan orang-orang yang bisa berbicara lebih dari satu bahasa menggunakan lebih sedikit sumber daya dalam otak, jika menyelesaikan tugas mengingat.

Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Annals of the New York Academy of Sciences, jaringan otak yang digunakan berbeda, dan aktivitas otak saat menyelesaikan tugas juga tidak banyak.

Dr Claude Alain, salah satu penulis riset, menjelaskan, "Penemuan ini menunjukkan, musikus dan orang yang berbicara lebih dari satu bahasa tidak perlu berupaya sebanyak mereka yang bukan musisi dan hanya bicara satu bahasa."

"Ini bisa menjaga mereka dari berkurangnya kemampuan kognitif dan berawalnya demensia," kata Alain.

Ia menambahkan, kedua keterampilan itu bisa ikut membentuk bagaimana otak berfungsi, dan jaringan mana yang digunakan.

Musikus dan orang yang bisa berbicara beberapa bahasa sudah lama dicatat punya kemampuan mengingat lebih besar daripada yang tidak punya kemampuan itu. Namun sejauh ini, ilmuwan belum bisa mengungkap penyebabnya.

Dalam studi itu, peneliti menganalisis otak 41 orang pada usia antara 19-35 tahun. Mereka ditempatkan dalam kategori: berbahasa Inggris dan bukan musikus, musikus yang hanya bisa berbahasa Inggris, dan orang yang bisa lebih dari satu bahasa, termasuk Inggris, tetapi tidak bisa memainkan instrumen musik apa pun.

Aktivitas otak mereka semua dicatat ketika diminta untuk mengidentifikasi apakah sebuah suara, baik dari instrumen musik atau lingkungan atau manusia, sama seperti yang didengar sebelumnya.

Mereka juga diminta untuk mengidentifikasi apakah suara yang mereka dengar datang dari arah sama seperti suara sebelumnya.

Menurut riset itu, musikus mengingat tipe suara lebih cepat daripada orang dari grup lain. Sementara yang bisa memainkan alat musik dan berbicara beberapa bahasa lebih baik prestasinya ketika harus menentukan lokasi suara.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya