Belasan Menteri dari Negara Asia Akan Hadiri Pertemuan Soal Palestina, Bahas Apa?

Belasan menteri dari negara Asia, termasuk Indonesia, akan bertemu dan membahas isu Palestina di Bangkok, Thailand pekan depan.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 23 Jun 2018, 13:05 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2018, 13:05 WIB
Ilustrasi Palestina
Ilustrasi Palestina (AP)

Liputan6.com, Jakarta - Belasan pejabat setingkat menteri dari negara-negara Asia, termasuk Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, akan menghadiri Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) ke-3 di Bangkok, Thailand pada 26 - 27 Juni 2018.

Konferensi itu, kata pihak Kementerian Luar Negeri RI, akan membahas peningkatan koordinasi dan efektifitas pemberian bantuan, khususnya dalam program pengembangan kapasitas (capacity building), dari belasan negara peserta CEAPAD ke-3 untuk Palestina.

"Pertemuan itu akan menghasilkan kesepakatan atas rancangan kerja tiga tahun atau 'Three Years Workplan 2019-2021' yang memuat usulan program-program pengembangan kapasitas sesuai kebutuhan Palestina serta keunggulan negara-negara peserta CEAPAD ke-3," kata Direktur Kerja Sama Teknik (KST) Kementerian Luar Negeri Muhammad Syarif Alatas dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/6/2018).

Pejabat setingkat menteri yang hadir dalam konferensi itu antara lain Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Vietnam, Korea Selatan, dan Jepang. Turut hadir pejabat setingkat menteri dari Palestina, Mesir dan Yordania.

Perwakilan dari lima organisasi internasional juga turut berpartisipasi dalam perhelatan tersebut.

Lima organisasi itu meliputi; Badan PBB Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA), Bank Dunia dan Bank Pembangunan Islam, Liga Arab, dan Office of the Quartet (PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Rusia).

Lebih lanjut, Syarif Alatas mengatakan, dalam CEAPAD ke-3 nanti, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi juga akan menegaskan kembali posisi Indonesia terhadap Palestina serta berbagi pengalaman perjuangan diplomasi Tanah Air terkait upaya kemerdekaan negara tersebut.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Program Bantuan RI untuk Palestina

Ilustrasi bendera Palestina
Palestina (iStock)

Menurut data Kementerian Luar Negeri RI, selama sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah memberikan total 169 program pembangunan kapasitas kepada Palestina.

Ratusan program itu melibatkan sekitar 1.800 peserta dari berbagai sektor di Palestina, meliputi; keuangan mikro, pengembangan unit usaha mikro-menengah, aviasi, pemberdayaan perempuan, teknologi informasi dan komunikai, administrasi pemerintahan, serta pendidikan dan beasiswa.

Sementara itu, tercatat dari 2014 - 2018, Indonesia telah memberikan total 44 program pembangunan kapasitas pada 11 sektor yang menyasar hampir ratusan peserta dari Palestina.

CEAPAD di Bangkok tahun ini merupakan edisi ketiga, setelah sebelumnya digelar di Tokyo pada 2013 dan kemudian Jakarta pada 2014.

Edisi ketiga seharusnya digelar tahun lalu, namun, diundur hingga 2018 guna menunggu stabilitas situasi di Bangkok, Thailand.

Diprakarsai oleh Jepang pada tahun 2013, CEAPAD berfungsi sebagai forum bagi negara-negara Asia Timur dan organisasi internasional untuk berkoordinasi, berbagi pengalaman dan pengetahuan, serta bekerjasama dalam memberikan bantuan untuk Palestina guna upaya pembangunan yang berkelanjutan.

CEAPAD telah berkontribusi terhadap pembangunan sosial-ekonomi dan pembangunan kapasitas Palestina, sejalan dengan kebutuhan Palestina dan sumber daya negara-negara Asia Timur.

Dalam hal ini, forum CEAPAD memainkan peran yang bermanfaat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mencapai perdamaian abadi di Timur Tengah atas dasar Solusi Dua Negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya