Gara-Gara Kurang Nominator Wanita, Grammy Awards Tuai Kritikan Pedas

Dikritik karena kurang nominator wanita, Grammy Awards akan tambah nominasi kategori tahun depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jun 2018, 08:42 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2018, 08:42 WIB
Lady Gaga di Grammy Awards
Penyanyi Lady Gaga tampil dengan piano putih berbalut sepasang sayap raksasa di panggung Grammy Awards 2018, New York, Minggu (28/1). Bergaun baby pink yang memukau, Gaga membawakan lagu Joanne dan Million Reasons. (KEVIN WINTER/GETTY IMAGES/AFP)

Liputan6.com, Los Angeles - Ajang bergengsi insan musik, Grammy Awards, menambah jumlah nominator dalam kategori teratasnya, dari lima menjadi delapan.

Akademi Perekaman memberi tahu anggotanya dalam surat yang diterbitkan hari Selasa, 26 Juni 2018, bahwa penambahan nominasi itu "akan mencerminkan jumlah yang masuk kategori dan memungkinkan pemilih lebih fleksibel dalam memilih rekaman terbaik tahun ini."

Album terbaik, lagu terbaik, rekaman terbaik dan artis baru terbaik adalah kategori yang bakal terimbas. Perubahan itu terjadi beberapa bulan setelah Grammy Awards dikritik karena kurangnya nominasi perempuan dalam acara penghargaan tahun ini.

Selama bertahun-tahun Grammy Awards dinilai kurang beragam dalam memilih pemenang pada empat kategori teratas, di mana penghargaan cenderung diberikan kepada genre musik pop, rock atau country, bukan penyanyi hip-hop atau R & B.

Padahal pada tahun-tahun tersebut Kanye West, Eminem dan Mariah Carey diperkirakan menang.

Perubahan lain dalam organisasi itu yakni mundurnya Neil Portnow, ketua dan CEO the Recording Academy, tahun depan. Portnow, yang memimpin akademi itu sejak 2002, dikritik dalam ajang Grammy Awards tahun ini lantaran perkataannya yang dinilai publik terlalu merendahkan perempuan.

Dalam sebuah wawancara di belakang panggung, Portnow ditanya tentang kurangnya pemenang perempuan. Secara sadar, ia menjawab bahwa perempuan harus "maju" terlebih dahulu.

Sedangkan Grammy Awards tahun ini hanya ada dua penyanyi perempuan yang menyabet penghargaan tersebut.

Pemungutan suara untuk Grammy 2019 akan berlangsung pada musim gugur dan akan mencakup lagu beserta album yang dirilis antara 1 Oktober 2017 dan 30 September 2018.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Mengenal Agnes Varda, Nominator Piala Oscar Tertua di Dunia

Agnes Varda di Piala Oscar 2018
Agnes Varda dan JR menghadiri malam penghargaan Piala Oscar 2018 atau Academy Award ke-90 di Los Angeles, Minggu (4/3). Agnes Varda memilih mengenakan sepatu warna perak ketimbang hak tinggi di karpet merah. (Neilson Barnard/GETTY IMAGES/AFP)

Lain halnya dengan Piala Oscar yang bertaburan nominator perempuan. Salah satunya Agnes Varda.

Sepanjang sejarah Piala Oscar, belum pernah ada sosok seperti Agnes Varda, yang menjadi nominator tertua di ajang penghargaan paling bergengsi di industri perfilman dunia itu.

Tahun ini, Agnes yang telah menginjak usia 89, berhasil masuk ke dalam nominasi film dokumenter terbaik.

Dilansir dari ABC News pada Minggu 4 Maret 2018, kiprah Agnes di ranah sinema telah berlangsung selama lebih dari 60 tahun, namun baru benar-benar masuk di nominasi pada penyelenggaraan Piala Oscar ke-90 tahun ini.

Selama kurun waktu tersebut, Agnes berhasil menelurkan lebih dari 50 judul film, di mana ia mengaku berusaha untuk selalu membuat karya sinema yang unik.

"Saya 'beredar' dari satu film ke film lainnya, hanya dengan satu tujuan, menjadi seorang seniman," ujar Agnes.

"Saya tidak pernah melihat kerja keras saya sebagai sebuah karier, sehingga saya tidak merasakan tekanan apapun ketika diberi tahu masuk ke dalam kompetisi (Piala Oscar) ini," lanjutnya menjelaskan.

Film berjudul Faces Places merupakan karya dokumenternya yang berhasil masuk ke dalam nominasi Piala Oscar 2018.

Di dalam film hasil kolaborasi dengan seniman fotografi JR, Agnes bercerita tentang perjalanan menemui beragam orang dan komunitas masyarakat di berbagai kawasan terpencil di Prancis.

"Melalui film ini, saya dan JR berharap dapat membantu membuat dunia yang lebih bersahabat. Bahwa bertemu dengan orang baru, jangan selalu dianggap menakutkan," tukasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya