Ini Metode Pengobatan Baru yang Tingkatkan Harapan Hidup bagi Pasien Tumor Otak

Para ilmuwan di AS menemukan metode pengobatan baru yang meningkatkan angka harapan hidup bagi beberapa pasien pengidap tumor otak.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2018, 08:42 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2018, 08:42 WIB
Tumor Otak (iStockphoto)
Ilustrasi tumor otak (iStockphoto)

Liputan6.com, Ohio - Para ilmuwan di Amerika Serikat menemukan metode pengobatan baru yang meningkatkan angka harapan hidup bagi beberapa pasien pengidap tumor otak.

Dokter Arnab Chakravarti, kepala Departemen Radiasi Onkologi di Ohio State University, Amerika Serikat, mengatakan, para peneliti di bidang kedokteran tengah menguji berbagai percobaan baru: terapi target dan terapi kekebalan tubuh. Demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (8/7/2018).

"Ada banyak harapan untuk pasien," katanya.

Chakravarti memimpin sebuah studi pada susunan genetik dari gliomas, tumor otak yang bisa bersifat kanker.

Para peneliti menemukan bahwa mereka dapat melipatgandakan angka harapan hidup dari para pasien yang telah memiliki penanda biologis yang khas, sebuah sel atau sebuah molekul yang terdapat dalam jenis tumor tertentu.

Penanda biologis itu membantu dokter memutuskan jenis pengobatan terbaik yang dapat diberikan untuk membuat tumor menyusut.

"Penting sekali untuk memberi perawatan yang dirancang khusus untuk masing-masing individu pasien dan itulah alasan mengapa penanda biologis, prognostik, dan penanda biologis yang bersifat prediktif menjadi begitu penting," ujar Chakravarti dalam studi yang ia publikasikan di jurnal ilmiah JAMA Oncology.

Para pakar menyatakan pengujian penanda genetik akan menjadi standar bagi pasien yang mengidap tumor otak ganas. Mereka juga sedang menjajaki terapi obat tertarget sebagai bagian perawatan yang dirancang untuk masing-masing individu.

Harapannya adalah agar diagnosa kanker atau tumor otak tidak lagi menjadi hukuman mati yang tidak terelakkan.

 

Simak pula video pilihan berikut:

Sekilas Glioblastoma

Tijn Kolsteren (1)
Ilustrasi (sumber: National Cancer Institute/Terese Winslow)

Politisi AS, mantan calon presiden John McCain, mungkin adalah orang paling terkenal yang mengidap kanker otak. Jenis kanker yang diidapnya adalah glioblastoma, jenis kanker yang paling mematikan.

Sejak McCain mengumumkan penyakit yang diidapnya tahun lalu, ia telah menjalani pembedahan dan kemoterapi.

Tidak ada penyembuhan untuk kanker jenis itu, dan bahkan dengan pengobatan, sebagian besar orang tidak akan mampu bertahan hidup lebih dari tiga tahun sejak didiagnosa dengan penyakit itu.

Dokter bedah acapkali tidak dapat mengangkat keseluruhan tumor karena adanya risiko terpengaruhnya fungsi-fungsi otak, atau itu mungkin melekat pada kolom tulang belakang.

Tumor jenis ini sering kali menyebar luas yang membuatnya sulit untuk diangkat seluruhnya.

Bila tidak diobati, peluang untuk bertahan hidup hanya dalam hitungan bulan. Bahkan dengan pengobatan, peluang untuk bertahan hidup selama dua tahun hanya 30 persen, menurut American Brain Tumor Association.

Bahkan tumor otak yang bukan tergolong kanker dapat mematikan apabila tumor tersebut mempengaruhi bagian otak yang bertanggung jawab pada fungsi-fungsi tubuh yang vital. Pengobatan yang diberikan acapkali termasuk pembedahan, kemoterapi atau radiasi atau kombinasi dari semua pengobatan ini.

Glioblastoma adalah jenis kanker otak yang paling sering dijumpai, dan angka relatif untuk dapat bertahan hidup selama lima tahun kurang dari 6 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya