Liputan6.com, Washington DC - Melania Trump akhirnya mau buka suara soal pemberitaan perselingkuhan suaminya, Donald Trump, dengan seorang mantan model majalah Playboy, Stephanie Gregory Clifford yang akrab disapa Stormy Daniels.
Menanggapi isu tersebut, Melania memilih untuk memberikan pernyataaan tegas kepada awak media. Dia menuturkan, dirinya tak ingin terlalu memikirkan persoalan tersebut dan memilih untuk mengurusi hal lain.
"Saya adalah seorang ibu dan Ibu Negara, masih banyak urusan lain yang lebih penting untuk dipikirkan dan dilakukan," katanya kepada ABC News ketika ditanya tentang terkoyaknya perkawinan mereka.
Advertisement
"Masalah ini bukan perhatian utama dan fokus saya," ucap Melania Trump saat diwawancara oleh koresponden Tom Llamas ketika melakukan tur solo ke Afrika, seperti dikutip dari News.com.au, Sabtu (13/10/2018).
Rudy Giuliani, pengacara pribadi Presiden Donald Trump saat ini, mengatakan pada bulan Juni bahwa Melania masih mempercayai suaminya dan dia tahu bahwa kabar perselingkuhan itu tidak benar, mengacu pada pemikirannya tentang klaim Daniels.
Namun di sisi lain, Melania justru menepis pernyataan mantan Wali Kota New York City itu, sebab keduanya tidak pernah bertatap muka sejak insiden tersebut mencuat ke publik. Demikian dilaporkan oleh New York Post.
"Saya tidak pernah berbicara dengan Giuliani," aku Melania. "Tapi saya tahu mana yang jujur dan mana yang bohong, mana yang benar dan mana yang salah."
Saat disinggung terkait rumah tangga keduanya, Melania Trump merespons, "Ya, kami baik-baik saja. Ini hanya spekulasi media dan itu cuma gosip. Kabar tersebut tidak selalu benar."
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Didesak Tutup Mulut
Sementara itu, meski telah mengajukan tuntutan hukum atas paksaan tutup mulut oleh penasihat hukum Presiden Donald Trump, eks bintang porno Stormy Daniels mengaku terus mengalami tindak intimidasi.
Melalui kuasa hukumnya, Michael Avenatti, mantan bintang porno itu berujar bahwa beberapa tekanan terus diarahkan kepadanya, memintanya untuk menarik gugatan hukum terkait. Demikian dilansir dari CNN pada Kamis, 8 Maret 2018.
Diakui oleh Avenatti, tekanan terhadap kliennya tiba-tiba melunak usai diajukannya gugatan hukum terkait. Upaya membujuk Stormy untuk tutup mulut, berubah menjadi ajakan mediasi yang disampaikan melalui pesan teks dan juga telepon.
"Seorang mediator sempat menghubungi saya pada Rabu, 7 Maret pagi, mengajak untuk melakukan pembicaraan lebih lanjut di lokasi yang bebas saya tentukan," ujar Avenatti.
"Kami tidak menanggapi tekanan seperti ini, dan kami tidak akan terintimidasi olehnya. Satu hal yang kami lakukan adalah membawa kebenaran ini pada tempat yang seharusnya," tegasnya.
Seperti diketahui, Stormy Daniels dan Donald Trump melakukan kesepakatan tutup mulut pada 28 Oktober 2016. Saat itu, wanita bernama asli Stephanie Clifford tersebut menerima uang sebesar US$ 130 ribu, sebelum Pemilu AS 2016.
Jauh sebelumnya, pada 2006, Stormy mengaku mulai menjalin hubungan dengan Donald Trump, setelah pertemuan keduanya di ajang turnamen golf untuk para selebritas di tepian Danau Tahoe.
Menurut dokumen pengadilan, hubungan tersebut berlanjut pada 2007, termasuk kencan di bungalow milik Donald Trump di Beverly Hills Hotel.
Hubungan terlarang itu terjalin setahun setelah Donald Trump menikah dengan Melania Trump, atau hanya beberapa bulan setelah putra mereka, Barron Trump, lahir.
Presiden Donald Trump Bisa Mengelak Tuduhan?
Pada Rabu, 7 Maret 2018, kepala humas Gedung Putih Sarah Sanders, mengajukan pertanyaan tentang pembayaran tersebut dan mengatakan bahwa Trump tidak mengetahuinya.
"Saya tidak tahu tentang hal ini," ujar Sanders ketika ditanya oleh media mengenai skandal perselingkuhan Presiden Donald Trump.
"Segala hal yang melebihi apa yang telah saya sampaikan pada Anda sekalian, saya akan arahkan untuk bertanya langsung pada penasihat Presiden," tegasnya.
Ditambahkan oleh Sanders, Presiden bisa mengalahkan gugatan hukum Stormy tersebut dengan bukti-bukti yang kuat. Namun, di satu sisi, Sanders tidak menampik bahwa Presiden pernah menjalin komunikasi dengan pengugat.
Ketika dimintai tanggapan tentang pernyataan Sanders di atas, kuasa hukum Stormy dengan cepat membantahnya.
"Presiden belum memenangkan apa pun di pengadilan, terkait hal ini," ujar Avenatti.
"Bagaimana mungkian ia (Donald Trump) bisa mengelak gugatan hukum, tanpa terlibat di dalamnya untuk membela diri? Apalah karena ia Presiden? Tentu itu tidak adil," tambahnya dengan nada kecewa.
Hingga saat ini, Pengadilan Tinggi California masih terus mengecek berkas-berkas gugatan hukum yang diajukan, dan mengatakan akan segera mengupayakan sidang sesegera mungkin.
Meski kabar mengenai isu ini telah meluas di tengah masyarakat, Presiden Donald Trump belum juga angkat bicara. Hanya penasihat hukumnya, Michael Cohen, yang terus berada di garda depan membantah tudingan kontroversial tersebut.
Advertisement