Liputan6.com, London - Setelah Ratu Elizabeth II, takhta kerajaan Inggris akan diberikan kepada putra kandungnya yaitu Pangeran Charles. Secara otomatis, Pangeran Charles akan mengantikan posisi sang ibu, apabila kelak ia akan turun takhta.
Pertanyaannya, apakah Camilla Parker Bowles akan menjadi Ratu?
Ketika Ratu Elizabeth meninggal, suksesi akan berlangsung dengan cepat dan berjalan berdasarkan rencana yang sangat spesifik.
Advertisement
"Satu hari setelah Ratu meninggal, bendera akan kembali naik, dan pukul 11.00, Charles akan dinobatkan sebagai raja," demikian berdasarkan laporan The Guardian.
Baca Juga
Setelah dibacakan proklamasi raja baru, Charles kemudian memperkenalkan istrinya sebagai Ratu Camilla.
Pada masa lalu, terdapat gagasan yang menyebut bahwa Camilla Parker Bowles akan bergelar "Princess Consort" agar tak menistakan ingatan masyarakat akan sosok Ratu.
Tapi secara historis, istri dari para raja disebut dengan Ratu.
Sejumlah pendapat menyebut, saat Charles akan menjadi raja, kekuasaannya mungkin hanya berlangsung selama 25 tahun.
"Karena saat ia menerima takhta -- ia berusia 70-an -- Charles dilihat sebagai monarki sementara, jika dibandingkan dengan Ratu," ujar ahli suksesi Australian Monarchist League, James Ellis.
"Selanjutnya adalah William, lalu George, dan akan ada serangkaian gelar yang diberikan kepada William dan Harry setelah Charles menjadi raja," imbuh dia.
Ellis mengatakan, karena Ratu Elizabeth telah berkuasa selama 60 tahun, orang-orang mengasosiasikan kata Ratu dengan penguasa. Atas hal itu, sulit untuk berpikir saat orang menyebut "Ratu Camilla".
Saat Camilla berada di sisi Charles yang telah menjadi raja, ia tak akan memiliki kekuasaan untuk memerintah. "Dia akan menjadi Queen Consort, dengan tak ada kekuasaan atau apa pun," kata Ellis.
Pendapat Eks Pelayan Putri Diana
Sosok Camilla Parker Bowles dinilai telah menjadi figur yang memecah belah keutuhan rumah tangga Pangeran Charles dan Putri Diana selama beberapa dekade.
Setelah kematian tragis Putri Diana di Paris tahun 1997, sang mantan suami malah kembali menjalin hubungan dengan Camilla dan secara resmi menikahinya pada tahun 2005. Camilla pun kini bergelar Duchess of Cornwall.
Paul Burrell yang merupakan mantan asisten Putri Diana selama satu dekade angkat suara soal isu status Camilla.
Dikutip dari laman Dailystar.co.uk, Paul Burrell meyakini jika Camilla tidak akan menjadi ratu. Bahkan, ia menyebut Pangeran Charles juga tak pantas menjadi raja.
"Saya rasa kita tak akan pernah melihat ada Raja Charles dan Ratu Camilla Parker Bowles di takhta kerajaan Inggris," ujar Paul Burrell dalam sebuah dokumenter bertajuk The Royal Box.
"Mantan istrinya (Putri Diana) yang berkata seperti itu. Ia bilang suamiku tak pantas untuk mengisi pekerjaan elite kerajaan," tambahnya
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Sosok Camilla si Perempuan Tomboi
Teman semasa Camilla bersekolah sekaligus seorang aktris, Lynn Redgrave, mengenang sosok Camilla sewaktu muda.
"Memiliki suami kaya adalah tujuan terbesarnya. Camilla...ingin bersenang-senang, namun ia mendambakan pernikahan yang baik, karena di pikirannya itu merupakan hal paling menyenangkan di atas segalanya," kenang Redgrave.
Sosok Camilla yang tomboi dan humoris membuatnya menjadi perempuan favorit, terutama bagi laki-laki. Namun ia tak dianggap sebagai sebagai ancaman bagi teman-teman perempuannya karena tampak tak peduli dengan penampilan.
"Jika ia sangat cantik, itu cerita lain," ujar Redgrave.
Walaupun tak unggul dari segi penampilan, ia tetap menjadi incaran lelaki dibanding dengan perempuan lain di sekolahnya. Teman lainnya, Carolyn Benson, mengungkap rahasia perempuan alumni Queen Gate itu.
"Ia dapat berbicara tentang hal-hal yang disukai laki-laki. Ia tak feminin, ia tomboi," ujar Benson.
Advertisement