Perusahaan Boeing Batalkan Pertemuan Bahas 737 MAX, Kenapa?

Pihak Boeing membatalkan pertemuan melalui panggilan konferensi dengan para maskapai penerbangan yang dijadwalkan pada Selasa 20 November 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Nov 2018, 09:31 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 09:31 WIB
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.
Boeing 737 MAX-8 pertama di Indonesia yang dioperasikan oleh Lion Air.

Liputan6.com, California - Pihak Boeing Co. membatalkan rencana menggelar panggilan konferensi dengan para maskapai penerbangan. Acara yang dijadwalkan pada Selasa 20 November 2018 waktu setempat itu seyogianya untuk membahas pesawat terbarunya, Boeing 737 MAX, demikian menurut laporan kantor berita AP.

Model pesawat berbadan sempit keluaran terbaru Boeing itu sedang dalam sorotan setelah kecelakaan Lion Air JT610 yang menggunakan model tersebut.

Kendati demikian, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (21/11/2018), perusahaan Boeing tak segera memberikan penjelasan mengenai pembatalan pertemuan tersebut. Tapi mengatakan sebagai gantinya, pihaknya akan menggelar serangkaian pertemuan regional dengan maskapai penerbangan agar lebih banyak waktu untuk pertanyaan.

Peserta untuk pertemuan tersebut adalah termasuk ahli teknis di maskapai penerbangan yang menerbangkan mengoperasikan MAX, termasuk di antaranya, American Airlines, Southwest Airlines, dan United Airlines.

Agenda pertama panggilan konferensi adalah meninjau perbedaan sistem kontrol penerbangan antara MAX dan model 737 sebelumnya, yang disebut NG atau generasi berikutnya, menurut sumber-sumber yang menerima pengarahan tentang rencana pertemuan tersebut.

Pilot maskapai penerbangan di Amerika mengeluh bahwa mereka tidak diberitahu mengenai fitur baru di Boeing MAX yang dapat membuat pesawat menukik tajam saat sensor menunjukkan bahwa pesawat akan kehilangan daya angkat atau mengalami stall.

"Boeing telah dan terus berkomunikasi dengan pelanggan kami. Kami terus menjadwalkan pertemuan untuk berbagi informasi," kata juru bicara Boeing, Chaz Bickers. Dia menolak untuk menjelaskan alasan pembatalan pertemuan Selasa dibatalkan dan mengatakan pertemuan baru akan direncanakan pada awal minggu depan.

Sementara itu, peneliti Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang memeriksa apakah sistem anti-stall atau pencegah kehilangan daya naik baru yang dipasang di MAX berperan dalam kecelakaan pesawat Lion Air JT610 pada 29 Oktober. Pesawat tersebut terbang tak beraturan sebelum jatuh ke Laut Jawa tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta dan menewaskan seluruh 189 penumpangnya.

Analis CFRA Research, Jim Corridore mengatakan akan membatalkan pertemuan tersebut adalah "citra buruk bagi perusahaan pada saat sedang menghadapi serbuan kritik karena potensi masalah dengan sensor di pesawat yang menyebabkan pesawat secara otomatis menukik untuk mengoreksi posisinya," kata Boeing seperti dikutip dari AP.

"Perlu komunikasi lebih banyak dan lebih baik, bukan mengurangi."

 

Saksikan juga video berikut ini:

Janji Boeing Sebelumnya

Pesawat Lion Air
Ilustrasi Pesawat Lion Air (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Sebelumnya, produsen pesawat Boeing menyatakan akan berdiskusi dengan sejumlah maskapai penerbangan melalui panggilan konferensi pada Selasa 20 November 2018 waktu setempat. Seperti dikutip dari VOA Indonesia, pembicaraan terkait sistem pada model 737 MAX yang mengalami kecelakaan di Laut Jawa.

Pesawat Lion Air JT610, yang menggunakan model Boeing 737 MAX, jatuh di Laut Jawa pada 29 Oktober 2018. Seluruh orang yang ada di dalamnya, 189 penumpang dan awak pesawat tewas. Ini adalah kecelakaan besar pertama yang melibatkan model pesawat berbadan sempit buatan Boeing yang sangat populer.

Setelah kecelakaan, Badan Penerbangan Sipil Federal AS memperingatkan maskapai penerbangan mengenai kesalahan masukan dari sensor sistem anti-stall atau sistem yang mencegah pesawat kehilangan daya angkat, kemungkinan membuat kapal terbang secara otomatis menukik turun meski pilot otomatis sudah dimatikan. Akibatnya, pilot kesulitan mengontrol pesawat.

Para penyelidiki Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengatakan sistem tersebut tidak dipaparkan secara rinci dalam buku pedoman penerbangan Lion Air.

Bloomberg yang pertama kali melaporkan rencana Boeing menggelar panggilan konferensi pada Selasa. Tapi, salah satu sumber Reuters mengatakan, Boeing kemungkinan akan menunda panggilan konferensi tersebut.

Boeing pekan lalu mengatakan sudah memberikan dua pembaruan kepada para maskapai penerbangan di seluruh dunia, untuk menekankan kembali prosedur yang tersedia untuk menangani situasi terkait MCAS. Boeing menolak memberikan komentar lebih jauh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya