Meludahi... Ini 5 Tradisi Aneh dan Berbahaya Bagi Bayi di Seluruh Dunia

Orangtua mana yang tak mau bayinya sehat dan selalu diberkati. Namun, sejumlah tradisi ini sangatlah berbahaya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Nov 2018, 19:05 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2018, 19:05 WIB
Ilustrasi nama bayi (iStock)
Ilustrasi nama bayi (iStock)

Liputan6.com, New Delhi - Bagi kebanyakan orangtua, anak adalah anugerah terindah yang hadir ke dunia untuk melengkapi kehidupan. Semua orangtua pasti ingin bayi mereka lahir dengan selamat dan sehat.

Segala cara dilakukan agar anak mereka tercukupi kebutuhan gizinya.

Kendati demikian, sejumlah orangtua di beberapa belahan Bumi menempuh cara lain agar bayi mereka terus diberkati dan sehat.

Sejumlah tradisi menyeramkan sekaligus aneh yang mengatasnamakan keselamatan bayi pun terkadang dilakoni. Meski nyawa jadi taruhan jika terjadi kesalahan.

Seperti dikutip dari laman Toptenz, Kamis (22/11/2018), berikut lima tradisi aneh sekaligus berbahaya bagi bayi yang pernah dilakukan di dunia:

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

1. Melempar Bayi dari Atap Kuil

Sindikat Penjual Bayi di Media Sosial
Ilustrasi sindikat penjual bayi di Media Sosial (Liputan6.com/ Zulfikar Abubakar)

Sebuah tradisi berbahaya yang ada di India adalah melempar bayi dari atap sebuah kuil dengan tinggi rata-rata 15 meter. Tradisi ini telah dimulai sejak 500 tahun lalu dan masih berlanjut hingga saat ini.

Meski sudah ada pelarangan tentang tradisi ini, namun masih banyak warga yang melakukan hal tersebut.

Warga percaya, dengan melempar bayi dari atap kuil dapat membawa keberuntungan dan kesehatan bayi mereka. Di bawah kuil telah disediakan kasur dan sprei yang dipegang erat oleh beberapa pria.

Meski dianggap aman oleh mereka, namun kondisi angin bisa saja membuat bayi jatuh tidak pada titik yang diharapkan. Belum lagi cidera yang akan terjadi.

2. Melompati Bayi

20160316-Ilustrasi-Bayi-Kembar-iStockphoto
Ilustrasi Bayi Kembar (iStockphoto)

Tradisi berbahaya lainnya juga ada di sebuah desa bernama Castrillo de Murcia, Spanyol. Beberapa orangtua akan memberi izin kepada sejumlah pria dewasa untuk melompati anak-anak mereka.

Di tengah jalan, beberapa bayi akan dilatakkan di atas kasur dan dilompati oleh pria dewasa. Hal ini dilakukan dengan keyakinan bahwa anak-anak tersebut akan berada dalam perlindungan di masa mendatang.

3. Meludahi Bayi

Kelahiran Bayi
Ilustrasi Foto kelahiran Bayi (iStockphoto)

Tradisi yang aneh satu ini ada di Bulgaria. Bayi-bayi yang sangat lucu ini akan diludahi sebagai bentuk tradisi penyelamatan.

Menurut cerita rakyar Bulgaria, roh jahat akan mencuri apapun yang dianggap paling berharga atau sosok yang paling dikagumi, termasuk bayi yang baru lahir.

Oleh karenanya, masyarakat setempat akan meludahi bayi-bayi tersebut sehingga iblis tidak jadi mengambil hal-hal yang mereka kagumi.

 

4. Memaksa Bayi Menangis

Bayi Meninggal
Ilustrasi Foto Kematian Bayi (iStockphoto)

Di Jepang, ada sebuah tradisi bernama Nakizumo. Festival ini dilakukan tiap bulan April di Kuil Sonsoji, Tokyo.

Selama perayaan orangtua akan sengaja memaksa anak-anaknya untuk menangis. Hal itu dilakukan agar roh-roh jahat pergi dan tak menganggu anak-anaknya.

Biasanya, anak-anak ini tak dibuat nangis oleh orangtuanya. Melainkan diberikan kepada para pegulat bertubuh besar sehingga memicu anak-anak menangis.

5. Memandikan Bayi Baru Lahir dalam Susu Mendidih

Ilustrasi-Jasad-Bayi
Ilustrasi jasad bayi

Karaha Pujan merupakan tradisi berbahaya lainnya yang berasal dari India. Jika sebelumnya ada tradisi melempar bayi dari atap kuil, maka yang satu ini adalah memandikan bayi dalam susu yang mendidih.

Ritual ini biasanya dilakukan di kuil-kuil Hindu dan dilihat oleh banyak orang. Sepanjang ritual, seorang tokoh agama akan mengucapkan mantra.

Bayi ini kemudian akan dimasukan dalam susu yang panas mulai dari kaki hingga bagian tubuh lain. Hal ini dimaksud agar para dewa senang dengan kehadiran bayi dan bisa diberkati.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya