Pesawat Bomber Supersonik Rusia Jatuh Saat Latihan, 2 Orang Tewas

Pesawat pengebom bertenaga supersonik milik Rusia dilaporkan jatuh setelah melakukan latihan, 2 orang tewas dan 2 lainnya terluka.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 23 Jan 2019, 11:32 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2019, 11:32 WIB
Pesawat pembom Tupolev Tu-22M3 bertenaga supersonik milik Rusia (AFP/Alexey Kudenko/Sputnik)
Pesawat pembom Tupolev Tu-22M3 bertenaga supersonik milik Rusia (AFP/Alexey Kudenko/Sputnik)

Liputan6.com, Murmansk - Sebuah pesawat bomber supersonik milik Rusia, Tupolev Tu-22M3, dilaporkan jatuh di Kota Murmansk, yang berlokasi di wilayah barat laut Negeri Beruang Merah.

Kecelakaan itu terjadi Selasa 22 Januari 2019 dini hari, sekitar pukul 01.40 waktu setempat, setelah melakukan latihan operasi malam.

Dikutip dari CNN pada Rabu (23/1/2019), pesawat supersonik itu jatuh ketika bersiap untuk mendarat di pangkalan militer Rusia di Murmansk.

Terdapat empat orang di dalam kabin pesawat perang itu, yang terdiri dari komandan, kopilot, navigator dan operator.

Dua di antaranya tewas, dan dua lainnya terluka. Namun, belum diumumkan lebih lanjut tentang identitas seluruh korban. Penyebab kecelakaan juga tidak disebutkan.

Menurut kantor berita TASS, Tupolev Tu-22M3 dikenal sebagai salah satu pesawat pengebom jarak jauh milik Rusia, yang paling canggih saat ini.

Armada perang ini mulai dioperasikan oleh Moskow sejak 1980-an, dan terus mengalami pembaruan teknologi secara berkala.

Tupolev Tu-22M3 diketahui mampu melakukan serangan nuklir sekaligus tembakan konvensional dan pertahanan anti-misil.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rusia Segera Ungkap Persenjataan Baru

Presiden Rusia Vladimir Putin (AP/Alexei Nikolsky)
Presiden Rusia Vladimir Putin (AP/Alexei Nikolsky)

Sementara itu, pada tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim pemerintahannya akan segera mengungkap persenjataan baru yang dapat membuat pertahanan NATO "sama sekali tidak berguna".

Dalam serangkaian senjata baru itu, Rusia turut menyebut tentang sistem rudal hipersonik paling canggih.

Setelah uji coba rudal pada 26 Desember lalu, yang disebut "kebal" terhadap pertahanan AS, Putin mengatakan: "Rusia adalah negara pertama di dunia yang menerima jenis senjata strategis baru, dan ini akan memastikan keamanan negara dan orang-orang kami selama beberapa dekade mendatang."

Sistem pertahanan baru itu bernama Avangard, yang menggunakan teknologi hipersonik, dan terlah diuji dari pangkalan udara militer Dombarovsky di barat daya Rusia, lapor kantor berita TASS.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya