6 Alasan Mengapa Telur Jadi Makanan Paling Sehat di Dunia

Ada enam alasan yang menjelaskan mengapa telur disebut sebagai makanan paling sehat di dunia. Ini ulasannya.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 29 Jan 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi Telur
Ilustrasi Telur (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Bisa jadi, telur adalah bahan pangan yang paling dikenal di dunia. Eksistensinya telah diakui oleh banyak kebudayaan di dunia, bahkan jauh sebelum era modern seperti saat ini.

Penggunaannya juga beragam, sehingga menjadikannya sebagai salah satu pangan esensial dalam pola makan manusia.

Dikutip dari situs Healthline.com pada Selasa (29/1/2019), banyak studi ilmiah membuktikan bahwa telur sangatlah bergizi, dan sering dijuluki sebagai "multivitamin alami."

Telur juga diketahui mengandung antioksidan unik dan nutrisi otak yang kuat, di mana keduanya sangat dibutuhkan oleh manusia dalam meningkatkan daya fokus dan kekuatannya.

Menariknya lagi, telur termasuk sumber pangan yang kandungan nutrisinya hampir sulit berubah ketika diolah dalam berbagai cara (baca: bukan menjadi bahan campuran), entah itu direbus, digoreng, atau dibentuk sebagai sajian dadar.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah 6 alasan mengapa telur termasuk makanan paling sehat di seantero dunia.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

1. Telur Utuh Adalah Makanan Paling Bergizi di Bumi

Telur ayam
Ilustrasi telur ayam (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebutir telur utuh mengandung berbagai nutrisi yang menakjubkan, di mana terdiri dari vitamin, mineral, protein berkualitas tinggi, lemak baik dan berbagai sumber gizi lain.

Meski begitu, sangat penting untuk menyadari bahwa hampir semua nutrisi terkandung dalam kuning telur, putih hanya mengandung protein.

2. Tidak Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

20151013-Ilustrasi-Serangan-Jantung
Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Pada faktanya, telur memang mengandung cukup banyak kolesterol. Namun, kabar baiknya, sumber pangan ini justri memiliki efek minimal pada risiko penyakit jantung.

Sebuah studi ilmiah menemukan bahwa makan tiga butir telur utuh per hari mengurangi resistensi insulin, meningkatkan kada kolesterol baik (HDL), dan meningkatkan ukuran partikel LDL pada orang dengan sindrom metabolik.

Singkat kata, telur benar-benar meningkatkan profil kolesterol, di mana hal itu berdampak pada penambahan jumlah HDL (kolesterol baik) dan meningkatkan ukuran partikel LDL, yang berpotensi menurunkan risiko penyakit jantung.

 

3. Telur Mengandung Kolin Tinggi Sebagai Nutrisi Otak

Ilustrasi Otak
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)

Sejatinya, kolin tidak cukup dikenal sebagai sumber nutrisi, dan kerap dikelompokkan bersama dengan vitamin B-kompleks.

Kolin adalah nutrisi penting untuk kesehatan manusia dan diperlukan untuk berbagai proses dalam tubuh.

Asupan kolin yang rendah telah terlibat dalam penyakit hati, penyakit jantung dan gangguan neurologis.

Nutrisi ini mungkin sangat penting bagi wanita hamil. Studi menunjukkan bahwa asupan kolin yang rendah dapat meningkatkan risiko cacat tabung saraf dan menyebabkan penurunan fungsi kognitif pada bayi.

Sumber kolin terbaik dalam makanan adalah kuning telur dan hati sapi. Satu telur besar mengandung 113 minigram kolin.

4. Mengandung Protein dengan Asam Amino Sempurna

Sarapan Telur
Sarapan telur bikin otak sehat. (Ilustrasi: Pixabay)

Protein adalah blok bangunan utama tubuh, di mana berfungsi melayani tujuan struktural dan fungsional.

Mereka terdiri dari asam amino yang dihubungkan bersama, jenis manik-manik seperti pada tali, dan kemudian dilipat menjadi bentuk kompleks.

Ada sekitar 21 asam amino yang digunakan tubuh untuk membangun proteinnya.

Sembilan di antaranya tidak dapat diproduksi oleh tubuh dan harus diperoleh dari makanan, atau umum dikenal sebagai asam amino esensial.

Kualitas sumber protein ditentukan oleh jumlah relatif asam amino esensial ini. Sumber protein yang mengandung semuanya dalam rasio tepat adalah sumber berkualitas tinggi untuk hal terkait.

Telur adalah salah satu sumber protein terbaik dalam makanan. Bahkan, nilai biologis (ukuran kualitas protein) sering dievaluasi dengan membandingkannya dengan telur, yang diberi skor sempurna 100.

5. Telur Kayan Lutein dan Zeaxanthin, yang Melindungi Mata

Ilustrasi Mata
Ilustrasi Mata Segar (iStockphoto)

Ada dua antioksidan dalam telur yang memicu efek perlindungan kuat pada mata, yakni lutein dan zeaxanthin, yang masing-masing bisa ditemukan di kuning telur.

Lutein dan zeaxanthin cenderung menumpuk di retina, bagian sensoris mata, di mana mereka melindungi indera penglihatan itu dari bahaya sinar matahari yang berbahaya.

Antioksidan ini secara signifikan mengurangi risiko degenerasi makula dan katarak, yang merupakan salah satu penyebab utama gangguan penglihatan dan kebutaan pada orang tua.

Dalam satu studi, makan 1,3 kuning telur per hari selama 4,5 minggu, mampu tingkatkan kadar zeaxanthin dalam darah sebesar 114-142 persen dan lutein sebesar 28-50 persen.

6 Sarapan Telur Bantu Hancurkan Lemak Tubuh

Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)
Ilustrasi Badan Gemuk atau Obesitas (iStockphoto)

Telur hanya mengandung sedikit karbohidrat, tetapi banyak protein dan lemak. Uniknya, telur mampu meraih skor sangat tinggi pada skala yang disebut indeks kenyang, yakni ukuran berapa banyak makanan berkontribusi terhadap rasa kenyang.

Untuk alasan ini, tidak mengherankan jika hasil penelitian menyebut bahwa makan telur saat sarapan dapat menyebabkan kehilangan lemak.

Dalam sebuah penelitian, 30 wanita yang kelebihan berat badan atau obesitas mengkonsumsi sarapan telur atau bagel. Sarapan kedua memiliki jumlah kalori yang sama.

Para wanita dalam kelompok telur merasa lebih kenyang dan makan lebih sedikit kalori selama sisa hari dan selama 36 jam berikutnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya