Anwar Ibrahim: Goldman Sachs Harus Bertanggung Jawab atas Skandal 1MDB

Anwar Ibrahim mengatakan, Malaysia "tidak akan berkompromi" terhadap Goldman Sachs, yang diduga memiliki keterlibatan dalam skandal megakorupsi 1MDB.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 14 Feb 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2019, 13:30 WIB
Anwar Ibrahim
Ketua Partai Keadilan Rakyat Malaysia, Anwar Ibrahim mengucapkan sumpah jabatan dalam upacara pelantikan di Gedung Parlemen, Kuala Lumpur, Senin (15/10). Anwar Ibrahim dilantik sebagai anggota parlemen setelah memenangkan pemilu sela. (MOHD RASFAN/AFP)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengatakan bahwa negaranya "tidak akan berkompromi" terhadap firma perbankan Amerika Serikat, Goldman Sachs, yang diduga memiliki keterlibatan dalam skandal megakorupsi 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.

Pria yang saat ini merupakan anggota Parlemen Malaysia dan digadang-gadang hendak didapuk menjadi perdana menteri itu juga menegaskan bahwa Goldman Sachs "harus memikul tanggung jawab" demikian seperti dikutip dari The Star Malaysia, Kamis (14/2/2019).

"Negara ini memiliki tanggung jawab untuk mengungkap kejahatan yang mungkin dilakukan oleh bank investasi itu (Goldman)," kata Anwar dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg pada Rabu, 13 Februari kemarin.

Namun, Anwar tidak yakin apakah Malaysia bisa mendapatkan US$ 7,5 miliar dari Goldman sebagai kompensasi atas skandal itu.

Goldman Sachs dituduh membuat pernyataan palsu dalam dokumen yang diserahkan kepada regulator lokal dalam mengatur penawaran obligasi US$ 6,5 miliar untuk 1MDB.

Pejabat Goldman mengatakan, pihaknya mengumpulkan uang untuk 1MDB tanpa tahu itu akan dicurangi oleh figur-figur yang tak bertanggung jawab. Ia juga mengatakan bahwa pihak Goldman siap bekerja sama dengan otoritas.

Namun, Anwar menolak alasan Goldman yang mengaku tidak tahu menahu, dengan mengatakan, "Tidak dapat diterima bahwa pejabat tinggi di Goldman Sachs tidak menyadari hal (skandal 1MDB) itu," jelasnya.

Sementara itu, juru bicara untuk Goldman Sachs Jake Siewert mengatakan dalam pernyataan email-nya, "Penawaran obligasi 1MDB dirancang untuk mengumpulkan uang untuk menguntungkan Malaysia, dan 100 persen dari hasil bersih dari transaksi disimpan ke dalam akun 1MDB."

"Tidak satu sen pun dari dana itu yang pernah melewati akun apa pun yang dikendalikan oleh Goldman Sachs, dan tidak ada dana yang dipindahkan atau dialihkan di bawah wewenang kami."

"Sebaliknya, sebagian besar dana itu dicuri untuk kepentingan anggota pemerintah Malaysia dan rekanannya, dan sangat jelas bahwa anggota pemerintah itu dan 1MDB berbohong kepada Goldman tentang penggunaan hasil dari transaksi ini," kata pihak Goldman.

 

Simak video pilihan berikut:

Malaysia Mencari Pertanggungjawaban dari Goldman Sachs

Ilustrasi skandal 1MDB Malaysia (AFP PHOTO/Manan Vatsyayana)
Ilustrasi skandal 1MDB Malaysia (AFP PHOTO/Manan Vatsyayana)

Malaysia telah mengajukan gugatan hukum kepada Goldman Sachs dan meminta ganti rugi atas dugaan keterlibatan firman perbankan itu dalam skandal 1MDB.

Tuduhan terhadap Goldman diajukan oleh Jaksa Agung Tommy Thomas sebagai jaksa penuntut utama negara tersebut, sementara menteri keuangan tidak secara resmi berwenang untuk membuat keputusan tentang tuntutan pidana.

Namun, pemerintah Malaysia menyatakan bisa mempertimbangkan opsi diskusi untuk membatalkan tuduhan jika Goldman membayar kompensasi yang diinginkan Negeri Jiran, kata Menteri Keuangan Lim Guan Eng pada Januari 2019.

Eksekutif top Goldman berisiko merugi jutaan dolar akibat skandal 1MDB.

Mantan bankir senior Goldman Tim Leissner telah mengaku bersalah atas tuduhan termasuk berkonspirasi atas pencucian uang, sementara mantan karyawan lainnya Roger Ng tetap ditahan di Malaysia ketika ia menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan terkait skandal 1MDB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya