Liputan6.com, Jakarta - Pesawat Ethiopian Airlines yang jatuh tak lama setelah lepas landas pada Minggu pagi, 10 Maret 2019, adalah jenis Boeing 737 MAX varian 8. Ini merupakan model serupa yang dioperasikan oleh Lion Air JT 610, yang jatuh di perairan Karawang pada Oktober 2018.
Para penyelidik federal, Boeing, dan pihak maskapai penerbangan di seluruh dunia mencari jawaban atas misteri jatuhnya dua burung besi andalah Boeing itu, pada saat momen critical eleven (tiga menit setelah lepas landas dan delapan menit sebelum mendarat).
Meskipun masih terlalu dini untuk mengetahui apa yang menyebabkan kecelakaan Ethiopian Airlines, namun fakta bahwa kedua pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas telah memunculkan tanda tanya besar tentang keamanan Boeing 737 MAX 8.
Advertisement
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, 11 Maret 2019, Boeing mengatakan telah melibatkan pelanggan mereka dan regulator terkait kekhawatiran yang mereka miliki. Perusahaan pembuat kapal terbang itu menegaskan, keselamatan adalah prioritas utama mereka.
Ethiopian Airlines mengkonfirmasi kedua "kotak hitam" pesawat itu, data penerbangan dan perekam suara kokpit, telah ditemukan. "Meskipun kami belum mengetahui penyebab kecelakaan itu, kami harus memutuskan untuk mengandangkan armada tersebut sebagai tindakan pencegahan keamanan," kata Ethiopian Airlines, seperti dikutip dari CBS News, Selasa (12/3/2019).
Berikut adalah beberapa jawaban atas pertanyaan tentang pesawat tersebut dan apa yang terjadi dalam kecelakaan Lion Air dan Ethiopian Airlines.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Tentang Boeing 737 MAX
Boeing 737 MAX adalah pesawat penumpang berbadan sempit yang diluncurkan oleh Boeing untuk melawan saingannya, Airbus A320 yang laris.
Fitur utama dari 737 MAX terletak pada mesinnya yang berukuran lebih lapang, sehingga bahan bakar yang digunakan akan semakin hemat.
Penerbangan komersial pertama dari 737 MAX adalah 22 Mei 2017, untuk Malindo Air, yang beroperasi dari Kuala Lumpur ke Singapura. Southwest Airlines menerima pengiriman pertama untuk 737 MAX pada 29 Agustus 2017 dan memulai debut pesawat 1 Oktober 2017.
Boeing mengatakan telah mengirim sekitar 350 pesawat 737 MAX ke seluruh dunia. Perusahaan ini mengklaim telah menerima lebih dari 5.000 pesanan untuk generasi terbaru 737 tersebut.
Advertisement
2. Maskapai yang Memakai Boeing 737 MAX
Di Amerika Serikat, ada 69 pesawat Boeing 737 MAX yang dijalankan oleh Southwest Airlines, American Airlines, dan United Airlines. Setelah diperbarui, Southwest Airlines memiliki 34 pesawat MAX varian 8, dan American memiliki 24 pesawat.
United Airlines mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka memiliki 14 pesawat MAX varian 9, yang merupakan versi lebih besar dari model serupa. Sedangkan maskapai besar lainnya yang memakai model ini antara lain AerolÃneas Argentinas, Air China, Icelandair dan LOT Polish Airlines.
Namun demikian, sejumlah maskapai dan negara telah memutuskan secara sepihak untuk mengandangkan jet Boeing 737 MAX setelah kecelakaan kedua tersiar mendunia.
Sementara itu, Indonesia mengandangkan semua pesawat Boeing 737 MAX untuk inspeksi setelah kecelakaan Ethiopian Airlines. Saat ini, ada 11 pesawat 737 MAX yang dioperasikan oleh maskapai penerbangan di Indonesia, termasuk 10 oleh Lion Air dan 1 oleh Garuda Indonesia.
China memiliki 96 737 MAX yang dimiliki oleh maskapai penerbangan seperti Air China, China Eastern Airlines, dan China Southern Airlines. Namun pada Senin kemarin, otoritas penerbangan sipil mengarahkan seluruh pesawat model ini untuk tidak terbang terlebih dahulu.
Di Australia, larangan sementara atas penerbangan ke atau dari luar negeri dengan pesawat Boeing 737 MAX telah ditetapkan, meskipun saat ini tidak ada maskapai yang mengoperasikannya.
Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil mengatakan pada Selasa bahwa aturan itu akan memengaruhi dua maskapai asing, SilkAir dan Fiji Airways, yang menggunakan 737 MAX untuk penerbangan ke Australia.
Pada hari Selasa, seorang pejabat dari maskapai di Korea Selatan, Eastar Jet, menyebut dua pesawat 737 MAX dalam armadanya akan digantikan oleh pesawat Boeing 737-800 mulai Rabu.
Dia menambahkan, maskapai itu tidak ditemukan masalah. Meski demikian, pihaknya memerintahkan agar tak menggunakan versi 737 MAX terlebih dahulu sebagai tanggapan atas keprihatinan pelanggan. Menurutnya, pesawat mereka tidak akan digunakan sampai penyelesaian tinjauan keselamatan pemerintah dikeluarkan.
Aeromexico, Gol Airlines Brasil, Jet Airways India, Cayman Airways dan lain-lain juga menangguhkan 737 MAX mereka.
3. Cara Mengetahui Boeing 737 MAX
Sebagian besar maskapai penerbangan memberi tahu penumpang tentang jenis pesawat saat mereka memesan penerbangan via online atau melalui telepon.
Situs web seperti SeatGuru dan FlightStats dapat menunjukkan jenis model pesawat untuk penerbangan tertentu. Menurut The Points Guy, pesawat 737 MAX yang digunakan American Airlines, semisal, memiliki sistem penomoran kursi yang berbeda dari 737 versi lawas.
Lalu, apa itu MCAS yang sering disebutkan dalam pesawat jenis ini?
737 MAX dilengkapi dengan mesin yang lebih besar, lebih hemat bahan bakar dibandingkan 737 sebelumnya, perubahan yang menggeser pusat gravitasi ke depan dan meningkatkan potensi moncong untuk melambung setelah lepas landas.
Boeing menciptakan perangkat lunak yang dikenal sebagai Maneuvering Characteristics Augmentation System atau Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS) untuk mengatasi risiko tersebut.
MCAS menggunakan sensor untuk mengarahkan hidung pesawat ke bawah jika mendeteksi pesawat terlalu tinggi dan berisiko mogok.
Dengan mengukur posisi sayap pesawat terhadap aliran udara, sensor sistem akan menunjukkan kepada pilot jika pesawat beresiko terhenti karena terlalu lambat atau terbang terlalu curam menuju pendakian. Ini adalah sistem baru pada 737 MAX.
Namun, masalah dapat muncul ketika sistem MCAS secara otomatis mendorong hidung pesawat ke bawah, pilot yang tidak terbiasa dengan sistem ini dan mengesampingkan perintah mereka, akan membuat sebuah kefatalan.
Menurut The New York Times, Boeing dan FAA memutuskan bahwa pilot tidak perlu diberitahu tentang perubahan pada sistem kontrol penerbangan --dari 737 versi lama dan 737 MAX.
Koran itu pun mengabarkan, Boeing dan regulator penerbangan memutuskan untuk tidak memberi tahu pilot demi meminimalkan biaya pelatihan ulang pilot.
Advertisement