Pria Australia Abadikan Momen Langka Saat ISS Melintas Tepat di Depan Bulan

Astronom amatir Australia berhasil mengabadikan ISS yang melintas di hadapan rembulan.

oleh Afra Augesti diperbarui 28 Mar 2019, 16:08 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2019, 16:08 WIB
[Bintang] Jangan Lupa! Terlama Abad Ini, Gerhana Bulan Juli 2018
Gerhana bulan Juli 2018. (Ilustrasi: Bintang.com/Bambang E.Ros)

Liputan6.com, Melbourne - A Seorang astronom amatir Australia mengambil gambar menakjubkan dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS) yang melintas di depan Bulan. Membutuhkan waktu delapan tahun untuk menangkap momen langka tersebut.

Ken Lawson, dari Geraldton di Australia bagian barat, sudah menggandrungi dunia astronomi dan fotografi sejak kecil. Pada 14 Maret 2019 kemarin, ia berhasil membidik ISS yang lewat di antara Bumi dan Bulan, dalam cahaya yang sempurna, serta hanya bermodalkan kamera dan teleskop sederhana.

"Memotret ISS adalah salah satu impian saya," akunya kepada Guardian Australia, yang dikutip pada Kamis (28/3/2019). "Saya melihat seseorang melakukannya bertahun-tahun yang lalu dan saya pikir, saya juga bisa melakukannya. Butuh sekitar delapan tahun untuk mendapatkan momen tersebut. Ini mirip dengan gerhana matahari total."

"Anda harus berada di jalur yang benar. Hanya lima menit dari rumah saya. Tetapi saya harus menunggu delapan tahun agar hal itu bisa terjadi," jelasnya.

ISS hanya memiliki panjang 100 meter dan lebar 72 meter, mengorbit 300 km hingga 435 km di atas Bumi, dan bergerak dengan kecepatan 27.600 km/jam sehingga membuatnya sangat sulit untuk difoto.

Jika dilihat dari Bumi, hanya dibutuhkan 0,3 detik untuk melintasi Bulan. Tetapi Lawson mengatakan, setiap astronom amatir bisa memanfaatkan alat yang dia miliki untuk mengambil gambar ISS, bahkan kamera Canon 5D Mark IV dan teleskop manual delapan inci.

"Ini jenis kamera dan teleskop seharga 500 dolar AS," katanya. "Tidak ada yang spesial."

Lawson menambahkan, ia senang dengan reaksi publik terhadap fotonya, dan sudah merencanakan untuk melakukan proyek berikutnya.

"Selalu ada objek lain. Beberapa di antaranya terletak jauh di langit. Sejumlah orang umumnya memotret ISS ketika stasiun ini berada di hadapan matahari," pungkasnya.

Di satu sisi, Lawson menceritakan bahwa kegemarannya di dunia fotografi tak lepas dari sang ayah yang juga merupakan fotografer. Kamar tidur Lawson dahulunya adalah kamar gelap ayah dia.

"Pada sekitar umur delapan tahun, saya melihat gambar Saturnus yang berbayang (blur) pertama saya dan saya terpikat akan astronomi sejak itu," kenangnya menutup.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Ambil Bidikan

Super Snow Moon
Bulan naik di atas Parthenon di Bukit Acropolis kuno di Athena, Yunani, pada 19 Februari 2019. (Petros Giannakouris/AP)

Stasiun Angkasa Luar Internasional diluncurkan pada tahun 1998 dan merupakan wahana buatan manusia terbesar di antariksa. ISS pertama kali ditinggali oleh astronaut pada November 2000 dan terus dihuni sejak saat itu.

ISS mengitari Bumi setiap 92 menit, dengan kecepatan sekitar 28.000 kilometer per jam, yang berarti mengorbit bumi sekitar 15 kali sehari.

Meskipun sering mengelilingi Bumi, namun memotret ISS di hadapan rembulan dan dalam kondisi pencahayaan yang tepat, membutuhkan waktu tak sebentar agar momennya pas.

Lawson mengambil foto ISS menggunakan kamera digital Canon 5D pada teleskop manual Dobsonian 8 inci.

Ia mengatakan, meskipun harus menanti selama bertahun-tahun, mengambil gambar ISS menjadi pengalaman tersendiri baginya.

"Cuaca terlihat berawan, sebelum dan sesudah saya membidik ISS, dan saya stres melihat cuaca seperti itu sepanjang waktu, tapi untungnya cuacanya sempurna," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya