Liputan6.com, Kathmandu - Sebuah pesawat dilaporkan berbelok dari landasan pacu dan menabrak helikopter stasioner di Bandara Lukla, pintu gerbang utama ke wilayah Everest.
Menurut laporan BBC, Minggu (15/4/2019), tiga orang tewas dalam kecelakaan pesawat di lapangan udara Nepal yang dianggap sebagai salah satu bandara paling berbahaya di dunia.
Baca Juga
Landasan pacu pendek dan dikelilingi oleh pegunungan, konon membuat pesawat sangat sulit untuk lepas landas dan mendarat.
Advertisement
Pilot pesawat dan dua polisi yang berdiri di dekat helikopter tewas. Sementara tiga orang lainnya terluka.
Kedua pesawat cielaka di bandara Nepal itu diketahui milik perusahaan yang beroperasi membawa para pendaki, wisatawan dan penduduk setempat ke wilayah Everest.
Alasan kecelakaan yang terjadi Sabtu 13 April waktu setempat itu belum dapat dipastikan. Para pejabat mengatakan cuaca bagus dan penerbangan kemudian melanjutkan operasi mereka.
Saksi mata kecelakaan di bandara Nepal, Bikram Raj Bhandari mengatakan kepada BBC: "Saya mendengar ledakan dari kejauhan dan berlari ke bandara untuk melihat apa yang terjadi. Ada asap di sekelilingnya."
Bandara Paling Berbahaya di dunia?
Bandara Lukla terletak di ketinggian 2.845m (9.333 kaki).
Pada 2008, 18 orang, termasuk 12 orang Jerman, terbunuh ketika sebuah pesawat mencoba mendarat di sana. Dua pilot tewas dalam kondisi serupa kurang dari dua tahun lalu.
Satu landasan pacu terletak di tepi tebing dengan ketinggian 700 meter dan bandara sering ditutup karena angin kencang atau awan tebal.
Hanya pilot berpengalaman yang diizinkan mendarat di Lukla. Mereka harus melakukan setidaknya 100 pendaratan dan lepas landas di landasan pacu pendek dan bekerja dalam kondisi seperti itu selama setidaknya satu tahun di Nepal.
Karena banyaknya wisatawan dalam beberapa tahun terakhir, jumlah penerbangan ke Himalaya telah meningkat secara signifikan.
Advertisement
Catatan Penerbangan yang Buruk
Di luar kasus kecelakaan tersebut, Nepal memang memiliki catatan penerbangan yang buruk.
Pada bulan Februari, tujuh orang tewas dalam kecelakaan helikopter, termasuk Menteri Kebudayaan, Pariwisata dan Penerbangan Sipil negara itu Rabindra Adhikari.
Uni Eropa bahkan kabarnya telah melarang penerbangan semua maskapai Nepal di wilayah udaranya.