Liputan6.com, Canton - Dua tahun lalu, berat badan Michael Watson mencapai 152 kilogram. Untuk bergerak saja susah. Namun, kondisi semacam itu tidak lagi ia rasakan.
Hal itu terjadi lantaran kegigihannya untuk menurunkan berat badan. Bukan dengan cara olahraga ekstrem, melainkan dengan hal sederhana yang tiap hari ia lakukan.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari laman CNN, Kamis (16/5/2019), kuncinya adalah dengan tiap hari berjalan kaki menuju sekolah. Lewat cara ini berat badannya turun menjadi 52 kilogram.
"Kepercayaan diri saya waktu itu nol," ujar Watson yang saat ini masih berusia 18 tahun.
Sebagai siswa yang masih muda di sekolah, ia memutuskan untuk berkomitmen pada diri sendiri.
Berjalan 20 menit setiap hari. Dari rumahnya menuju ke sekolah. Hanya cara inilah yang ia tempuh untuk menguruskan badan.
Meski cuaca hujan atau bersalju, tak menyurutkan semangat remaja asal Ohio ini untuk terus berjalan kaki demi mendapatkan tubuh yang ideal.
Salah satu motivasi Watson menurunkan berat badan berkat cibiran dari temannya di sekolah.
Satu hari, temannya pernah berkata: Watson, apa itu yang ada di dagumu. Watson mencoba mengusapnya namun tidak ada. Ternyata, sang teman mencibir soal lipatan yang ada di dagunya lantaran terlalu gendut dan menyinggung berat badan.
"Itu benar-benar menyakitkan," ujar Watson.
Menolak Naik Bus
Karena selalu jalan kaki, Watson sampai lupa kapan saja jadwal bus sekolah melintas. Jika hujan datang dan Watson berjalan kaki, beberapa teman selalu memaksanya untuk naik bus.
Tetapi, Watson selalu menolak. Ia tetap memilih untuk berjalan kaki. Ia selalu komitmen dengan program dietnya.
Selain berjalan kaki, ia juga bersikap disiplin dalam memilih makanan. Ia sengaja tidak lagi mengonsumsi makanan cepat saji.
Advertisement