6 Teori Konspirasi Gila Soal Bulan Sebelum Peluncuran Apollo 11

Ini 6 teori konspirasi soal Bulan sebelum peluncuran misi Apollo 11 oleh NASA.

oleh Afra Augesti diperbarui 21 Jul 2019, 21:01 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2019, 21:01 WIB
gerhana bulan
ilustrasi bulan/Photo by David Besh from Pexels

Liputan6.com, Washington DC - Ketika manusia pertama, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin, berjalan di Bulan pada 20 Juli 1969, mereka meninggalkan jejak kaki, sebuah bendera dan, bagi segelintir orang, keraguan.

Ketika sebagian besar penghuni Bumi merayakan prestasi besar tersebut, beberapa kritikus hanya mengangkat alis mereka dan membuat beberapa teori aneh.

Salah stu yang paling terkenal dari teori konspirasi yang menyebut bahwa pendaratan di Bulan hanyalah kebohongan semata, hoax, hanya pementasan NASA saja. Mereka menganggap bahwa masyrakat dunia telah dibohongi oleh Amerika Serikat.

Meskipun Neil Armstrong telah mati, namun teori-teori gila ini --dan yang lainnya tentang Bulan-- terus hidup. Berikut adalah 6 konspirasi dan mitos tentang Bulan dan dianggap tidak masuk akal, seperti dikutip dari Live Science, Minggu (21/7/2019).

1. Pendaratan Apollo 11 Bohong

(dari kiri ke kanan) Buzz Aldrin, Neil Armstrong, dan Michael Collins; para astronaut misi Apollo 11 yang dikenal sebagai misi pendaratan manusia pertama di Bulan (AP PHOTO)
(dari kiri ke kanan) Buzz Aldrin, Neil Armstrong, dan Michael Collins; para astronaut misi Apollo 11 yang dikenal sebagai misi pendaratan manusia pertama di Bulan (AP PHOTO)

Sekitar 5% orang Amerika berpikir pendaratan di Bulan hanyalah sebuah adegan panggung saja. Orang-orang ini mengutip berbagai alasan untuk percaya akan hal itu.

Pertama, mengapa tidak ada bintang di foto para moonwalker? Kedua, mengapa bendera AS berkibar? Ketiga, mengapa ada jejak kaki, tetapi tidak ada jejak Modul Bulan milik lander?

Namun semua itu bisa dijelaskan oleh NASA.

Tidak ada bintang di seluruh gambar pada astronaut karena cahaya matahari di permukaan Bulan menyapu mereka, seperti halnya di Bumi.

Bendera AS berkibar karena memiliki batang logam yang dijahit ke dalamnya untuk memberikan kesan tertiup angin.

Ada jejak kaki tetapi tidak ada bekas modul, karena berat Modul Bulan lebih merata daripada berat sepatu boot astronaut.

Ada pula yang skeptis, "Bukankah mereka membutuhkan air atau semacam kelembaban di tanah untuk meninggalkan jejak kaki?" Jawabannya adalah tidak, partikel-partikel debu dapat menampung berbagai bentuk karena gesekan di tanah.

Modul Bulan yang mendarat di permukaan Bulan tidak meninggalkan kawah yang dalam karena di bawah debu, Bulan terbuat dari batu yang padat. Namun debu dan kotoran yang terlepas di permukaan terhempas.

2. Alien Hidup di Bulan

NASA
Pesawat Apollo 11 yang dijalankan Neil Armstrong dan Buzz Adlrin ketika mendekati Bulan. (NASA)

Bulan sebenarnya adalah stasiun ruang angkasa alien yang digunakan untuk memantau Bumi, menurut teori konspirasi lain.

Ungkapan ini berasal dari sebuah situs web yang ditulis oleh seseorang bernama Scott C. Waring. Ia mengklaim telah menemukan dua foto aneh di NASA Image Atlas pada 2013 yang kini telah dihapus oleh badan antariksa tersebut.

"Bukti yang dihapus NASA bukan hanya UFO, tetapi juga 100% bukti bahwa Bulan itu tidak nyata, tetapi sebenarnya adalah stasiun angkasa luar alien," tulisnya.

Menurut Waring, permukaan Bulan ditutupi dengan puing-puing untuk membuatnya tampak seperti benda langit alami, tetapi pada kenyataannya ia terbuka seperti gerbang dan memungkinkan pesawat ruang angkasa manapun untuk masuk dan keluar.

Pria yang memproklamirkan dirinya sebagai peneliti UFO itu juga mengklaim bahwa ada "kota asing" di sisi gelap Bulan. Dia menyimpulkan ini setelah menganalisis foto kawah Giordano Bruno --kawah selebar 22 mil (22 kilometer) yang terletak di sisi jauh Bulan.

Di sana, katanya, ia menemukan "bangunan" yang hancur atau rusak yang bisa berusia seratus juta tahun. Beberapa dari reruntuhan tersebut memiliki atap reflektif dan ada pula yang tampak seperti kapal.

NASA menolak anggapan Waring dan klaim lain objek di Bulan hanya sebagai trik pikiran atau fenomena psikologis yang disebut "pareidolia." 

3. Sesuatu yang Acak di Bulan

Teori konspirasi populer (2)
Pendaratan Apollo 15 di Bulan. (Sumber Wikimedia/NASA/Astronaut David R. Scott)

Sebuah foto yang diambil oleh Lunar Orbiter pada Februari 1967 menunjukkan potongan dari "sesuatu" setinggi satu mil yang muncul dari permukaan Bulan.

Ahli teori konspirasi NASA, Richard Hoagland, menyebutnya "Shard" dan berpendapat bahwa tidak ada fenomena geologis yang dapat menjelaskannya, sehingga harus dibuat secara buatan.

Namun rupanya, Hoagland telah memproses gambar (seperti menyesuaikan kontras dan menggunakan penyaring agar foto tampak mulus) sehingga titik cahaya pada potret tersebut berubah menjadi "tembikar" (shard).

Foto lain yang diambil selama moonwalk Apollo 15 pada tahun 1971 menggambarkan cahaya terang di atas kepala astronaut David Scottt. Hal ini membuat beberapa orang berpendapat bahwa mungkin itu adalah bukti aktivitas alien, tetapi para ahli mengatakan itu hanya suar lensa.

4. Bulan Berubah Warna Jadi Hijau

Ilustrasi gerhana bulan (NASA)
Ilustrasi gerhana bulan (NASA)

Beberapa tahun yang lalu, rumor mengatakan bahwa Bulan akan berubah menjadi hijau. Bagaimanapun, beberapa planet sejajar dan menyebabkan kemunculan cahaya menakutkan, menurut Space.com.

Warna yang dimaksud mereka itu seharusnya ada di Bulan pada 20 April dan 29 Mei 2016, diduga menjadikan Bulan berubah hijau sejak 1596.

5. Bulan Terbuat Dari Keju

Ilustrasi Keju
Ilustrasi Keju (iStock)

Mitos atau cerita populer yang diceritakan kepada anak-anak di Amerika adalah Bulan terbuat dari keju. Jika memang iya, itu berarti ada sapi raksasa di suatu tempat di tata surya.

Sekali lagi, NASA menjelaskan, ruang angkasa itu misterius dan kita tidak pernah tahu apa yang akan kita temukan di sana.

6. Gerhana Bulan Bikin Orang Jadi Stres dan Insomnia

Bulan Purnama Penuh
Foto yang diambil pada tanggal 01 Januari 2018 ini menunjukkan "supermoon" yang muncul di langit malam, sebuah fenomena alam yang sudah tidak pernah terlihat lagi dalam 36 tahun. (Boris Horvat/AFP)

Sebuah mitos menyatakan bahwa Bulan purnama dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia, membuat kita lebih liar, lebih gampang untuk melahirkan, sulit untuk tidur, dan penyebab naiknya angka kejahatan.

Meskipun ada penelitian yang bertujuan untuk mencoba menemukan hubungan antara Bulan purnama dan hal-hal tersebut, namun tak satu pun yang mampu membuktikannya.

Misalnya, tinjauan pustaka 1985 menemukan bahwa tidak ada hubungan antara Bulan purnama dan penyakit mental, perilaku kriminal atau kegiatan manusia lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya