Lakban hingga Lem Super Kuat, 4 Benda yang Ternyata Merupakan Produk Militer

Ternyata, 4 benda berikut merupakan hasil ciptaan militer.

oleh Afra Augesti diperbarui 15 Agu 2019, 20:10 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2019, 20:10 WIB
Selotip
Ilustrasi (Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Militer menciptakan banyak hal dan tidak semuanya adalah jenis senjata baru. Umumnya, benda yang mereka buat agar meringankan pekerjaan mereka seefisien mungkin.

Sekalinya personel militer menghasilkan produk yang begitu bagus, pada akhirnya benda ini akan 'mendarah daging' ke dalam kehidupan masyarakat sipil dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut 4 benda yang ternyata merupakan produk militer, yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh kebanyakan orang, seperti dikutip dari Top Tenz, Kamis (15/8/2019).

1. Lakban

Lukisan Selotip
Foto: Instagram @erwinsaputra_art

Selotip atau biasa disebut lakban merupakan hasil temuan militer. Ide penciptaan benda ini bermula pada tahun 1943 dari pengepak amunisi bernama Vesta Stoudt, yang kedua putranya bertugas di Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy).

Selama mengirimkan barang-barang tersebut, risiko kecelakaan bisa saja terjadi, sebab paket amunisi hanya disegel dengan selotip kertas tipis dan kerap terbuka dengan kondisi yang sering robek. Ini membuat tentara berebut untuk membuka paket, berpotensi meledakkan benda tersebut.

Stoudt membawa kekhawatirannya ini kepada bosnya dan menawarkan solusi: pita kedap air yang kuat dan berbahan dasar kain, yang secara efisien akan menutup kotak-kotak itu.

Namun, atasan Stoudt enggan mendengarkannya. Karena merasa tak dianggap, maka dia memutuskan untuk mengatasinya sendiri. 

Dia kemudian menulis surat kepada Presiden Franklin D. Roosevelt, mengirimnya ke Gedung Putih. Dalam suratnya, dia menggambarkan masalah itu dan menawarkan ide selotipnya sebagai solusi, lengkap dengan diagram.

Roosevelt sangat terkesan dengan gagasan Stoudt, sehingga dia segera menyambungkan surat itu ke War Production Board.

Segera setelah itu, Stoudt dihujani dengan surat-surat balasan dari pemerintah, elit politik dan pejabat militer, yang menginginkannya agar tetap berada di 'lingkaran' mereka.

Selain itu, para petinggi tersebut juga meminta Stoudt untuk mengirimkan ide-ide brilian lain yang mungkin dia miliki untuk masa depan.

Selotip tersebut akhirnya disetujui untuk diproduksi dengan "jasa luar biasa," dan militer langsung jatuh cinta pada benda ini.

Mereka menjuluki penemuan baru itu sebagai the 100-mile-per-hour tape dan menggunakannya hingga hari ini, bahkan di kalangan masyarakat sipil.

2. Ambulans

Ilustrasi mobil ambulans (Pixabay)
Ilustrasi mobil ambulans (Pixabay)

Ambulans adalah produk langsung dari militer. Ahli bedah Prancis, Baron Dominique Jean Larrey, bertempur di sebagian besar babak selama Perang Napoleon.

Ia yakin bahwa perawatan cepat untuk tentara-tentara yang terluka harus dilakukan sesegera mungkin.

Ide untuk menciptakan kendaraan pengangkut pasukan yang tumbang selama perang, muncul ketika dia menggambar "ambulans terbang" di  papan lukisnya.

Itu adalah sebuah gerobak yang dirancang khusus untuk bergerak cepat dan efisien melintasi medan perang, mengambil personel yang terluka dan bergegas mengantar mereka ke rumah sakit atau tempat aman di luar area perang.

Dedikasi Baron Larrey ini dinilai sangat mengagumkan, karena banyak petinggi militer pada zaman itu berpikir bahwa mereka yang terluka selama peperangan adalah orang-orang yang membuat persediaan medis menipis dan mereka tak perlu diselamatkan.

Pasukan Kaisar sangat mengagumi usaha dan jiwa kemanusiaan Baron, yang berjuang sangat keras untuk memperlakukan mereka yang terluka selayaknya manusia.

Bahkan, sumpah Larrey sebagai dokter adalah ia akan mengobati siapa pun yang terluka selama perang dan sekaligus menyelamatkan hidup si korban, termasuk musuh Prancis sekalipun.

Pernah suatu ketika, Larrey terkena tembakan, terluka, dan ditangkap oleh pasukan Prusia selama Pertempuran Waterloo. Tentara musuh nyaris saja menembaknya, ketika mata Larrey ditutup oleh selembar kain.

Begitu penutup mata dibuka, betapa terkejutnya tentara musuh saat menyadari siapa yang mereka tahan. Larrey segera dikirim ke Jenderal Prusia, di mana Larrey kemudian diketahui telah menyelamatkan nyawa putra jenderal dalam pertempuran sebelumnya.

Alih-alih dieksekusi, Baron Larrey justru menerima jamuan makan malam dari Jenderal Prusia dan dibebaskan kembali ke bangsanya sendiri dengan sejumlah uang dan pengawalan ketat.

3. Makanan Kaleng

Ilustrasi Makanan Kalengan
Ilustrasi makanan kalengan (dok. Pixabay.com/445693/Putu Elmira)

Makanan kaleng adalah penemuan militer yang berasal dari tahun 1795. Napoleon Bonaparte menawarkan hadiah besar bagi siapa pun yang dapat menemukan cara untuk mengawetkan makanan secara efisien.

Karena pada saat itu, menyerang negara asing bukan berarti bahwa negara yang diserang siap untuk memberi makan kepada penjajah.

Tidak ada satupun yang berhasil memenangkan sayembara itu selama lima belas tahun, sampai akhirnya seorang pembuat permen bernama Nicolas Francois Appert, berhasil mengklaim hadiah Napoleon.

Dengan metode pemanasan, pendidihan, dan penyegelan makanan dalam stoples kaca, ia sukses mengesankan Napoleon.

Pendekatan inovatif kuno ini kemudian ditingkatkan oleh orang Inggris bernama Peter Durand, yang memproduksi tempat penyimpanan makanan dalam selongsong besi tebal yang dapat dilapisi dengan timah.

Ironisnya, perlu waktu hampir 50 tahun untuk menemukan alat pembuka kaleng.

Sentuhan terakhir datang dari militer. Kali ini, Natick Soldier Systems Center, fasilitas Angkatan Darat AS yang berhasil menemukan cara untuk membuat pasokan makanan tetap awet dan rasanya enak.

4. Lem Super Kuat

Pengrajin ini Membuat Karya Seni dari Peluru Bekas Perang
Abu Ali al-Bitar mengelem bekas peluru untuk menciptakan karya seni di Damaskus, Suriah (20/4). Sejak Suriah menjadi negara konflik, Abu Ali mengumpulkan sisa amunisi dan peluru bekas untuk dijadikan karya seni. (AFP/Sameer Al-Doumy)

Lem super kuat atau dikenal sebagai super glue adalah penemuan di era Perang Dunia II, yang diciptakan oleh ilmuwan Eastman Kodak, sebagai bagian dari upaya pasukan militer untuk merancang alat pembidik di seluruh senjata api.

Dia akhirnya menyusun resep untuk membuat lem super kuat bernama Harry Coover, tetapi dia merasa bahwa penemuannya ini merupakan sebuah terobosan mutakhir sampai Perang Vietnam.

Ketika itu, seorang petugas medis lapangan yang putus asa, secara sengaja mengambil bahan pembuat lem itu dan memproduksi ulang dalam versinya agar bisa disemprotkan pada luka, menghentikan pendarahan dan cedera serius lainnya.

Meskipun trik tersebut efektif, versi awal superglue tidak disetujui oleh FDA, karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan berbagai masalah serius ketika zat-zat yang terkandung di dalamnya bersinggungan dengan luka terbuka.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya