Donald Trump Tunda Bertemu PM Denmark yang Tak Minat Jual Greenland

Donald Trump masih menaruh harapan dan masih terbuka apabila Denmark suatu hari ingin menjual Greenland.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 21 Agu 2019, 09:14 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 09:14 WIB
Greenland, Denmark (Wikimedia Commons)
Greenland, Denmark (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Donald Trump mengatakan bahwa ia menunda pertemuan yang direncanakan dengan Perdana Menteri Denmark, lantaran negara tersebut terlihat tidak minat untuk menjual Greenland ke Amerika Serikat.

"Berdasarkan komentar Perdana Menteri Mette Frederiksen, bahwa dia tidak akan tertarik untuk membahas pembelian Greenland, saya akan menunda pertemuan kami yang dijadwalkan dalam dua minggu mendatang," ujar Donald Trump dalam cuitan di akun Twitter-nya seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (21/8/2019).

Meski demikian, Trump masih menaruh harapan dan masih terbuka apabila Denmark suatu hari ingin menjual Greenland.

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan bahwa Donald Trump telah menyatakan minatnya pada Denmark -- yang sebagian besar tertutup es.

Trump juga dilaporkan telah meminta para penasihat apakah mungkin bagi AS untuk memperoleh wilayah tersebut.

Trump mengkonfirmasi bahwa dia memang tertarik untuk membeli Greenland, tetapi mengatakan itu bukan prioritas untuk pemerintahannya.

"Itu adalah sesuatu yang kami bicarakan," katanya kepada wartawan.

"Konsepnya muncul dan saya katakan dengan pasti, secara strategis itu menarik dan kami akan tertarik, tetapi kami akan berbicara dengan Denmark soal itu," katanya, menekankan bahwa itu bukan prioritas utama.

 

Alasan Trump Ngebet Ingin Beli Greenland dari Denmark

Donald Trump
Donald Trump telah mengancam penutupan sangat lama terhadap pemerintah AS apabila pendanaan untuk pembangunan tembok perbatasan tidak direstui. (AP File)

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengejutkan publik dengan pernyataannya, yang mengaku ingin membeli Greenland dari Denmark.

Kabar ini akhirnya berujung dengan pengakuan Trump pada Minggu 18 Agustus 2019 lalu, bahwa pemerintahannya sedang mencari cara untuk dapat membeli Greenland.

Presiden AS itu juga menyebutkan bahwa ia menganggap pembelian Greenland itu adalah sebuah kesepakatan real estat yang besar. Greendland itu sangat merugikan Denmark, akibat kehilangan hampir $700 juta per tahun karenanya.

"Greenland akan bermanfaat untuk Amerika serikat, kami sekutu besar Denmark, tapi kami membantu Denmark dan melindungi negara itu," ujar Trump.

"Saya berfikir untuk pergi ke sana (Denmark), namun belum tentu juga. Yang pasti saya akan ke Polandia dan mungkin mengunjungi Denmark, bukan untuk alasan ini (pembelian Greenland), kita bisa lihat nanti," sebut Trump.

 

Greenland Memiliki Banyak Sumber daya yang Berharga

Greenland
Greenland (sumber: unsplash)

Pemerintahan Denmark melihat kabar tersebut sebagai tawaran investasi di negaranya, namun mereka menyebutkan bahwa Greenland tidak dijual.

Kepala penasihat dari gedung putih Larry Kudlow juga mengonfirmasi bahwa isu tersebut sedang dipertimbangkan.

"Ini sangat menarik, dan berkembang. Kami masih melihat keadaan, belum tahu pastinya," sebut Larry.

Sebelumnya memang The wall Street Journal memberitakan bahwa Trump berniat membeli Greenland dan berusaha untuk memanfaatkan sumber daya yang melimpah serta untuk kepentingan geopolitik AS.

Larry menambahkan, "Greenland adalah tempat yang strategis, dan mereka memiliki banyak mineral yang berharga."

"Saya tidak mau langsung memberikan asumsi. Saya hanya mengatakan bahwa sang presiden yang memahami beberapa hal mengenai pembelian real estat, ingin mencoba melihat-lihat." Ujar Larry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya