Liputan6.com, Putrajaya - Ustaz kontroversial dari India Zakir Naik, diminta untuk mengunjungi Melaka Malaysia. Ia ditantang oleh Kepala Menteri Melaka Adly Zahari untuk melihat sendiri bagaimana penduduk setempat hidup harmonis dalam perbedaan.
Namun, Adly mengatakan, Melaka tetap melarang Zakir Naik berceramah seputar agama yang berpotensi "dapat mengganggu persatuan rasial" seperti dilansir dari outlet berita daring The Star, Kamis (22/8/2019).
Advertisement
"Dia dipersilakan untuk mengunjungi Melaka sebagai turis dan melihat bagaimana ikon berbagai peradaban dan etnis di negara bagian itu berkilau," kata Adli pada Rabu, ketika wartawan bertanya apakah larangan terhadap segala jenis ceramah Zakir Naik akan ditegakkan. Khususnya, setelah pengkhotbah meminta maaf.
Kepala pendidikan dan Lingkungan Asosiasi Konsumen dan Lingkungan Melaka (PPASM) Azizah Harun berpandangan yang sama dengan Adly.
“Beberapa kelompok mungkin akan mengkritiknya, tetapi mayoritas dari kita di Melaka menginginkan perdamaian dan hidup bahagia.
"Melaka telah menjadi surga bagi persatuan sejak masa kesultanan Melaka," katanya.
Polisi Malaysia Larang Zakir Naik Berceramah di Seluruh Negeri
Kepolisian Malaysia sendiri telah melarang total program-program yang terkait dengan Zakir Naik di seluruh negeri bekas jajahan Inggris itu.
Kepala Komunikasi Korporat Kepolisian Negara Malaysia, Datuk Asmawati Ahmad mengatakan, perintah larangan terhadap kegiatan Zakir Naik itu telah dikeluarkan pada 20 Agustus. Larangan itu dibuat dengan alasan agar tidak menciptakan suasana tegang di masyarakat Malaysia yang multiras.
"Semua kepala polisi negara bagian telah diinstruksikan untuk memberi nasihat kepada mereka yang mungkin mengatur program-program yang melibatkan Zakir Naik untuk berhenti mengadakan acara semacam itu," katanya seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama.
"Semua kegiatan yang melibatkan Zakir Naik dilarang. Arahan ini mulai berlaku pada 15 Agustus," imbuh Ahmad.
Advertisement
Medsos Juga Dilarang
Selain dilarang melakukan kegiatan apapun di Malaysia, Zakir Naik juga tidak diizinkan melakukan pembicaraan di semua media termasuk media sosial. Inspektur Jenderal Polisi Datuk Seri Abdul Hamid Bador, mengatakan larangan itu berlaku di seluruh Malaysia sampai penyelidikan yang melibatkannya selesai.
"Arahan telah dikeluarkan oleh polisi di mana Zakir Naik dilarang berbicara lebih lanjut setelah episode di Kelantan baru-baru ini, yang bertujuan memberi kami waktu untuk menyelesaikan investigasi terkait dengan laporan yang diajukan pada episode itu," ungkap Bador.
"Dengan arahan ini, semua kepala polisi negara bagian bertanggung jawab untuk menyarankan setiap pihak yang memiliki rencana untuk mengundang Zakir untuk memberikan kuliah umum agar tidak melakukannya."
Ia mengatakan, ceramah Zakir di Kelantan telah menyebabkan kegelisahan dan kebingungan di antara banyak pihak dan polisi meminta waktu untuk menyelidiki masalah ini. "Kami akan mendapatkan fakta tentang apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
Menurutnya, instruksi yang dikeluarkan dimaksudkan untuk menenangkan situasi dan bersifat sementara. "Itu tampak adil, itu hanya sementara dan jika situasinya tidak berubah, instruksi akan tetap ada."
"Jelas bahwa kami tidak ingin forum pembicaraan keagamaan ini dikaitkan dengan masalah politik. Tidaklah pantas bagi perundingan agama untuk memasukkan isu-isu politik baik di dalam negeri maupun di luar negeri," ucap Bador.
Dengan dikeluarkannya perintah itu, polisi berharap tidak akan ada keberatan sampai keputusan akhir dicapai.
"Berkenaan dengan kasus ini, saya tidak ingin menunjukkan jari karena tindakan diambil oleh kedua belah pihak ... oleh Zakir dan juga oleh mereka yang tidak puas dengan isi ceramahnya," katanya.