Anwar Ibrahim: Zakir Naik Harusnya Bersyukur Diizinkan Tinggal di Malaysia

Anwar Ibrahim mengatakan Zakir Naik harus bersyukur diizinkan tinggal di Malaysia.

oleh Siti Khotimah diperbarui 21 Agu 2019, 16:01 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 16:01 WIB
Zakir Naik yang terancam hengkang dari Malaysia (Bernama)
Zakir Naik yang terancam hengkang dari Malaysia (Bernama)

Liputan6.com, Putrajaya - Presiden Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim mengecam tindakan ustaz kontroversial Zakir Naik di Malaysia. Kecaman itu terkait pernyataan Zakir dalam ceramah yang berbau rasis. 

"Saya tidak setuju dengan Zakir Naik tentang masalah ini. Saya tahu dia berkhotbah dan ada banyak hal baik di dalamnya, tetapi dia seharusnya tidak menyentuh tentang masalah rasial di negara ini," kata Anwar.

Ia melanjutkan, Zakir Naik harus "berterima kasih kepada pemerintah Malaysia karena masih mengizinkannya tinggal," lapor Bernama yang dikutip dari outlet berita daring The Star, Rabu (21/8/2019).

Anwar mengatakan, posisi partainya dalam masalah Zakir Naik ini akan segera diputuskan secara resmi.

Saat ini, Zakir Naik tengah menghadapi penyelidikan polisi dalam kasus "penghinaan yang disengaja dengan maksud memprovokasi" sesuai Bagian 504 KUHP Malaysia. Ia ditindak setelah kepolisian menerima 115 tuduhan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak pula video pilihan berikut:


Zakir Naik 2 Kali Dipanggil Polisi

Zakir Naik Bertemu dengan Ketua MPR
Ulama asal India, Zakir Naik saat ingin bertemu Ketua MPR, Zulkifli Hasan di Gedung Nusantara III, Jakarta, Jumat (31/3). Zakir Naik mengaku terkesan bisa hadir di Indonesia dengan negara berpenduduk mayoritas Muslim. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Zakir Naik telah dipanggil dua kali oleh pihak kepolisian ke Bukit Asam. Dalam panggilan pertama, ia diinterogasi selama lima jam pada 9 Agustus lalu.

Ustaz yang kondang melalui YouTube itu kemudian kembali dipanggil pada Senin, 19 Agustus sore hingga awal Selasa.

Penceramah asal India, yang merupakan penduduk tetap di Malaysia itu dituduh telah membuat pernyataan kontroversial terhadap orang-orang Hindu dan China-Malaysia selama berpidato di Kota Baru pada 3 Agustus, mendorong seruan agar dia dideportasi ke India.

Zakir telah dicari oleh otoritas India sejak 2016 karena tuduhan pencucian uang dan menghasut ekstremisme melalui pernyataan kebencian.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya