Temuan 2 Bom Era PD II Picu Evakuasi 15.200 Orang di Satu Kota Jerman

Lebih dari tujuh dekade setelah Perang Dunia II berakhir, bom yang tidak meledak secara teratur ditemukan di kota-kota besar Jerman selama proyek konstruksi

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 04 Sep 2019, 12:21 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 12:21 WIB
Polisi Jerman
Polisi Jerman mengamankan temuan bom di Jerman. (AFP)

Liputan6.com, Hannover - Pihak berwenang Jerman mengatakan dua bom dari era Perang Dunia II ditemukan di dua kota besar. Keduanya telah berhasil dijinakkan dan diamankan.

Kantor berita DPA seperti diberitakan AP yang dikutip Rabu (4/9/2019) melaporkan bahwa pada Selasa 3 September sebanyak 15.200 orang dievakuasi malam hari dari bagian utara Kota Hannover. Langkah itu dilakukan sebagai tindakan pencegahan sebelum para ahli menjinakkan bom di pagi hari.

AFP melaporakan bahwa warga ibu kota negara bagian Lower Saxony itu diminta meninggalkan rumah mereka pada sore hari sebagai tindakan pencegahan terhadap penemuan perangkat 250 kg itu, kata pemerintah kota di situs web mereka.

Pada Senin 2 September malam, sebuah bom lain berhasil dijinakkan di bagian barat Kota Cologne setelah 4.800 orang dievakuasi saat operasi tersebut berlangsung.

Bahkan lebih dari tujuh dekade setelah perang berakhir, bom yang tidak meledak peninggalan Perang Dunia II secara teratur ditemukan di kota-kota besar Jerman. Umumnya selama proyek konstruksi.

Simak video pilihan berikut:

Temuan Sebelumnya

Ilustrasi Bom
Ilustrasi Bom

Menurut AFP, temuan bom sisa Perang Dunia II adalah kejadian umum di Hanover, rumah bagi sekitar 500.000 orang dan satu dari lusinan kota yang ditargetkan Sekutu selama konflik.

Pada bulan Juni, satu perangkat semacam itu juga dijinakkan di dekat alun-alun Alexanderplatz yang populer di Berlin.

Dua tahun lalu, sekitar 65.000 orang dievakuasi sementara - operasi terbesar sejak 1945 - ketika sebuah bom Inggris berbobot 1,4 ton ditemukan di Frankfurt.

Sekitar satu dari sepuluh dari jutaan bom yang dijatuhkan di Jerman selama perang tidak meledak, menurut para pakar yang dikutip oleh harian Der Spiegel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya