Liputan6.com, Singapura - Patung Merlion di Sentosa, salah satu struktur paling ikonis di pulau resor Singapura, akan dirobohkan --menurut pengumuman Sentosa Development Corporation (SDC) pada Jumat 20 September 2019.
Hari terakhir operasi untuk Sentosa Merlion adalah 20 Oktober, dan empat restoran serta toko akan tutup secara progresif mulai 21 Oktober.
Ketika Merlion Sentosa dibangun pada 1995, jumlah pengunjung ke pulau itu mencapai kisaran 4-5 juta pertahun, dan mencapai angka tertingginya, yakni 19 juta pada tahun lalu, kata Kepala Eksekutif SDC Quek Swee Kuan.
Advertisement
Sebagai gantinya, SDC akan membuka jalan raya bertema yang akan menghubungkan pantai utara dan selatannya. Pengembang juga menyebut alasan kebutuhan akses jalan bagi meningkatnya jumlah turis di sana.
Ini adalah bagian dari rencana jangka panjang Singapura untuk membentuk kembali pulau resor dan Pulau Brani yang berdekatan menjadi tujuan wisata dan rekreasi utama, demikian seperti dikutip dari the Star Malaysia, Senin (23/9/2019).
Pekerjaan untuk menghancurkan Patung Merlion Sentosa setinggi 37 meter, akan dimulai pada akhir tahun, ketika pembangunan proyek Sentosa Sensoryscape senilai SGD 90 juta (sekitar Rp 919 miliar) akan dimulai.
Perobohan kawasan Patung Merlion Sentosa akan meninggalkan lahan kosong seluas 30.000 meter persegi. Di sana, akan dibangun jalan raya dua tingkat baru yang menghubungkan Resorts World Sentosa (RWS) yang menghadap daratan dengan pantai-pantai di selatan, dan mengganti jalan setapak yang ada. Sentosa Sensoryscape juga akan berdiri sebagian di atas lahan tersebut.
Sementara jalan baru akan selesai 2022 dan menandai tonggak pertama cetak biru kedua pulau, yang akan diluncurkan secara bertahap selama dua hingga tiga dekade mendatang.
SDC mengatakan bahwa Merlion Sentosa benar-benar akan dirobohkan, bukan di-relokasi. Dan saat ini, SDC bersama pemerintah tengah mempertimbangkan untuk mendirikan Merlion baru guna mengganti jumlah tugu ikonik Singapura yang berkurang.
Termasuk yang di Sentosa, Negeri Singa memiliki tujuh tugu 'Kepala Singa, Berbadan Ikan' di seantero negara-kota (city-state) Asia Tenggara tersebut.
Enam lainya berlokasi di Taman Merlion (2), Gunung Faber (2), Tourism Court dan Ang Mo Kio.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cetak Biru Proyek Sentosa-Brani Diumumkan PM Lee Hsien Loong
Rincian proyek bernama Sentosa-Brani Master Plan diumumkan oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam pidatonya di National Day Rally bulan lalu --jelas SDC pada Jumat 20 September.
Kedua pulau akan dibagi menjadi lima zona yang akan mengambil karakter resor wisata bagi turis yang ingin menepi jauh dari keramaian pusat kota Singapura.
Zona Vibrant Cluster, yang membentang di kedua pulau, akan memiliki atraksi berskala besar. Island Heart akan menampilkan hotel, ruang konferensi, ruang makan, dan gerai ritel, sedangkan zona Waterfront di Pulau Brani akan menampung Taman Discovery.
Zona Ridgeline akan menghubungkan ruang hijau dari Gunung Faber ke Gunung Imbiah dan menampilkan atraksi alam dan warisan budaya, sementara pantai Sentosa akan diremajakan dengan pertunjukan air, arena bermain, dan objek wisata lainnya di zona Beachfront.
Konektivitas transportasi juga akan ditingkatkan, dan sebuah resor "Downtown South" mengikuti model Downtown East yang dikelola gerakan buruh di Pasir Ris, diumumkan oleh PM Lee, kemungkinan akan dibangun di Pulau Brani.
Advertisement
Meningkatkan Pariwisata Singapura
Pulau Brani 1,22 km persegi, sekitar seperempat ukuran Sentosa, sekarang merumahkan terminal pelabuhan.
Namun, otoritas syahbandar Singapura akan memindahkannya ke Tuas pada tahun 2027 bersama dengan terminal di Keppel dan Tanjong Pagar.
Kedua pulau itu adalah bagian dari distrik Greater Southern Waterfront yang akan datang, bentangan pantai sepanjang 30 km yang akan dikembangkan untuk hidup, bekerja, dan bermain.
Kepala eksekutif SDC Quek Swee Kuan mengatakan bahwa alih-alih memiliki identitas yang berbeda, pulau-pulau tersebut akan dihubungkan dan diintegrasikan dalam pengembangan mereka, meningkatkan daya tarik pulau dan kedekatannya dengan kota.
Menteri Senior Negara untuk Perdagangan dan Industri Chee Hong Tat, yang pertama kali mengungkapkan rencana untuk membentuk kembali kedua pulau sesuai dengan rencana untuk daratan tahun lalu, mengatakan bahwa cetak biru bertujuan untuk memposisikan Singapura sebagai tujuan wisata terkemuka selama beberapa dekade mendatang.
Chee mengatakan kepada media bahwa keputusan telah dibuat untuk menghubungkan dan mengembangkan kedua pulau bersama untuk memaksimalkan penggunaan lahan dan menciptakan ruang lingkup untuk lebih banyak proyek dan konektivitas yang lebih baik.
Badan Pariwisata Singapura mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembangunan kembali kedua pulau tersebut merupakan bagian integral dari upaya Singapura untuk meremajakan penawaran rekreasi dan mempertahankan daya tariknya.