Liputan6.com, Jakarta - Ketika Hari Bumi pertama diadakan pada 1970, ahli geologi masih menempatkan mempertanyakan soal lempeng tektonik, model yang menjelaskan bagaimana permukaan planet manusia terbentuk.
Lebih dari 40 tahun kemudian, banyak teka-teki yang masih tersisa tentang Bumi, yang belum bisa atau sedang dicari jawabannya oleh para ilmuwan.
Advertisement
Baca Juga
Berikut adalah 7 misteri terbesar yang belum terpecahkan di Bumi, seperti dikutip dari Live Science, Selasa (24/9/2019).
1. Air di Bumi
Para ilmuwan berpikir bahwa Bumi adalah batu kering setelah menyatu pada 4,5 miliar tahun yang lalu. Jadi, dari mana bahan kimia esensial ini, H2O, berasal?
Mungkin berasal dari sistem pengiriman antarbintang berasal dari dampak masif sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Dihantam asteroid es, Bumi bisa mengisi kembali reservoir (danau atau waduk yang digunakan untuk menyimpan air) selama periode ini, yang disebut Late Heavy Bombardment.
Namun, permulaan munculnya air Bumi masih menjadi tanda tanya, karena begitu sedikit bukti batuan yang tersisa dari periode tersebut.
Advertisement
2. Isi Inti Bumi
Untuk sementara, komposisi inti Bumi yang tak terjangkau adalah misteri yang belum terpecahkan, setidaknya sejak tahun 1940-an.
Dengan meteorit sebagai proksi, para ilmuwan mengukur keseimbangan asli mineral esensial planet ini dan mencatat zat apa saja yang hilang.
Besi dan nikel yang tidak ada di kerak Bumi seharusnya berada di inti. Akan tetapi, pengukuran gravitasi pada 1950-an mengungkapkan perkiraan itu tidak benar. Inti Bumi, bila demikian, menjadi terlalu ringan.
Sampai sekarang, para peneliti masih terus menebak elemen mana yang menyebabkan defisit kepadatan di bawah kaki kita. Mereka juga bingung oleh pembalikan periodik dalam medan magnet Bumi, yang dihasilkan oleh besi cair yang mengalir dari inti luar.
3. Terbentuknya Satelit Alami Bumi
Apakah tabrakan besar antara Bumi dan protoplanet seukuran Mars adalah awal mula terciptanya Bulan? Tidak ada konsensus universal pada teori benturan ini, karena beberapa detail tidak terungkap dengan baik.
Misalnya, komposisi kimiawi dari Bulan dan Bumi sangat dekat, sehingga menunjukkan bahwa Bulan lahir dari Bumi, bukan dari peristiwa tabrakan terpisah.
Namun, Bumi muda yang berputar cepat bisa saja melemparkan cukup batu cair selama benturan tersebut, yang kemudian membentuk Bulan yang mirip secara kimiawi dengan Bumi.
Advertisement
4. Asal Mula Kehidupan
Komponen kehidupan yang paling mendasar, seperti asam amino dan vitamin, telah ditemukan pada butiran es di dalam asteroid dan di lingkungan paling ekstrem di Bumi.
Mencari tahu bagaimana bagian-bagian ini bergabung untuk membentuk kehidupan pertama adalah salah satu rintangan terbesar biologi.
Tidak ada jejak fosil langsung dari penghuni pertama Bumi --yang mungkin merupakan bakteri penghancur batu primitif--.
5. Dari Mana Oksigen Datang?
Para peneliti masih mencari tahu tentang Cyanobacteria, makhluk mikroskopis yang membantu mengubah atmosfer Bumi secara radikal. Mereka memompa oksigen sebagai limbah dan mengisi langit dengan oksigen untuk pertama kalinya sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu.
Namun, batuan yang ada di Bumi mengungkapkan kadar oksigen melaju naik dan turun seperti roller coaster selama 3 miliar tahun silam, sampai pada akhirnya stabil di sekitar Periode Kambrium, sekitar 541 juta tahun yang lalu.
Jadi, apakah bakteri tersebut meningkatkan udara atau adakah faktor lain yang berkontribusi? Belum ada satu pun peneliti yang memastikannya. Hanya sebatas perkiraan.
Advertisement
6. Terbentuknya Lempeng Tektonik
Lempeng tipis kerak Bumi mengeras, yang kemudian meringsek ke dalam Bumi, membuat letusan gunung berapi yang hebat.
Namun, ahli geologi masih belum tahu kapan lempeng tektonik ini bergerak. Sebagian besar bukti telah dihancurkan. Hanya beberapa butir mineral kecil yang disebut zicron yang bertahan dari 4,4 miliar tahun yang lalu.
Itu memberi tahu para ilmuwan bahwa batuan seperti benua pertama sudah ada, tetapi bukti untuk lempeng tektonik awal masih kontroversial. Ahli geologi pun masih bertanya-tanya bagaimana bentuk kerak benua.
7. Mampukan Manusia Memprediksi Gempa Bumi?
Model statistik dapat membuatr perkiraan tentang gempa bumi di masa depan, mirip dengan pakar cuaca yang memperingatkan akan datangnya hujan.
Tapi itu tidak bisa membuat kita dapat memprediksi waktu gempa berikutnya akan terjadi. Bahkan, percobaan terbesar gagal pada 12 tahun lalu, ketika ahli geologi memperkirakan gempa di Parkfield, California, pada tahun 1994, dan membuat instrumen untuk mendeteksi gempa lanjutan --gempa yang kemudian terjadi pada 2004.
Salah satu tantangan terbesar adalah bahwa ahli geologi masih tidak mengerti mengapa gempa bumi mulai dan berhenti. Meski demikian, ada kemajuan dalam memprediksi gempa susulan dan gempa bumi buatan manusia, seperti yang terkait dengan sumur injeksi air limbah (pada kegiatan fracking).
Advertisement