Awal Kehidupan... 7 Misteri Tentang Bumi yang Masih Jadi Teka-Teki Ilmuwan

Selain awal mula kehidupan, berikut misteri terbesar tentang Bumi yang masih jadi tanda tanya.

oleh Afra Augesti diperbarui 24 Sep 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi asteroid mendekati Bumi. (iStock)
Ilustrasi asteroid mendekati Bumi. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Ketika Hari Bumi pertama diadakan pada 1970, ahli geologi masih menempatkan mempertanyakan soal lempeng tektonik, model yang menjelaskan bagaimana permukaan planet manusia terbentuk.

Lebih dari 40 tahun kemudian, banyak teka-teki yang masih tersisa tentang Bumi, yang belum bisa atau sedang dicari jawabannya oleh para ilmuwan.

Berikut adalah 7 misteri terbesar yang belum terpecahkan di Bumi, seperti dikutip dari Live Science, Selasa (24/9/2019).

1. Air di Bumi

Ilustrasi Bumi
Ilustrasi Bumi (NASA)

Para ilmuwan berpikir bahwa Bumi adalah batu kering setelah menyatu pada 4,5 miliar tahun yang lalu. Jadi, dari mana bahan kimia esensial ini, H2O, berasal?

Mungkin berasal dari sistem pengiriman antarbintang berasal dari dampak masif sekitar 4 miliar tahun yang lalu. Dihantam asteroid es, Bumi bisa mengisi kembali reservoir (danau atau waduk yang digunakan untuk menyimpan air) selama periode ini, yang disebut Late Heavy Bombardment.

Namun, permulaan munculnya air Bumi masih menjadi tanda tanya, karena begitu sedikit bukti batuan yang tersisa dari periode tersebut.

2. Isi Inti Bumi

Inti Bumi. (Science Photo Library)
Inti Bumi. (Science Photo Library)

Untuk sementara, komposisi inti Bumi yang tak terjangkau adalah misteri yang belum terpecahkan, setidaknya sejak tahun 1940-an.

Dengan meteorit sebagai proksi, para ilmuwan mengukur keseimbangan asli mineral esensial planet ini dan mencatat zat apa saja yang hilang.

Besi dan nikel yang tidak ada di kerak Bumi seharusnya berada di inti. Akan tetapi, pengukuran gravitasi pada 1950-an mengungkapkan perkiraan itu tidak benar. Inti Bumi, bila demikian, menjadi terlalu ringan.

Sampai sekarang, para peneliti masih terus menebak elemen mana yang menyebabkan defisit kepadatan di bawah kaki kita. Mereka juga bingung oleh pembalikan periodik dalam medan magnet Bumi, yang dihasilkan oleh besi cair yang mengalir dari inti luar.

3. Terbentuknya Satelit Alami Bumi

gerhana bulan
ilustrasi bulan/Photo by David Besh from Pexels

Apakah tabrakan besar antara Bumi dan protoplanet seukuran Mars adalah awal mula terciptanya Bulan? Tidak ada konsensus universal pada teori benturan ini, karena beberapa detail tidak terungkap dengan baik.

Misalnya, komposisi kimiawi dari Bulan dan Bumi sangat dekat, sehingga menunjukkan bahwa Bulan lahir dari Bumi, bukan dari peristiwa tabrakan terpisah.

Namun, Bumi muda yang berputar cepat bisa saja melemparkan cukup batu cair selama benturan tersebut, yang kemudian membentuk Bulan yang mirip secara kimiawi dengan Bumi.

4. Asal Mula Kehidupan

Ilustrasi Kehidupan Awal
Gambar dasar Samudra Atlantik yang menunjukkan bangkai batu kapur, yang dikenal sebagai 'Kota Yang Hilang'. Ventilasi hidrotermal alkali ini diduga sebagai tempat kelahiran organisme hidup pertama di Bumi purba. (D. Kelley and M. Elend/University of Wash)

Komponen kehidupan yang paling mendasar, seperti asam amino dan vitamin, telah ditemukan pada butiran es di dalam asteroid dan di lingkungan paling ekstrem di Bumi.

Mencari tahu bagaimana bagian-bagian ini bergabung untuk membentuk kehidupan pertama adalah salah satu rintangan terbesar biologi.

Tidak ada jejak fosil langsung dari penghuni pertama Bumi --yang mungkin merupakan bakteri penghancur batu primitif--.

5. Dari Mana Oksigen Datang?

Wow, NASA Temukan Planet Mirip Bumi di Dekat Tata Surya
Ilustrasi yang menggambarkan Sistem Trappist-1 yang dibuat oleh NASA, Washington, AS, Rabu (22/2). Sekalipun saat ini planet-planet itu tidak dihuni kehidupan, tapi kehidupan masih bisa berkembang di sana. (AP Photo/ NASA / JPL-Caltech)

Para peneliti masih mencari tahu tentang Cyanobacteria, makhluk mikroskopis yang membantu mengubah atmosfer Bumi secara radikal. Mereka memompa oksigen sebagai limbah dan mengisi langit dengan oksigen untuk pertama kalinya sekitar 2,4 miliar tahun yang lalu.

Namun, batuan yang ada di Bumi mengungkapkan kadar oksigen melaju naik dan turun seperti roller coaster selama 3 miliar tahun silam, sampai pada akhirnya stabil di sekitar Periode Kambrium, sekitar 541 juta tahun yang lalu.

Jadi, apakah bakteri tersebut meningkatkan udara atau adakah faktor lain yang berkontribusi? Belum ada satu pun peneliti yang memastikannya. Hanya sebatas perkiraan.

6. Terbentuknya Lempeng Tektonik

Vulkano lumpur Lusi (2)
Pulau Jawa 'duduk' di atas lempeng-lempeng tektonik Bumi yang saling mendorong. (Sumber Earth Observatory of Singapore)

Lempeng tipis kerak Bumi mengeras, yang kemudian meringsek ke dalam Bumi, membuat letusan gunung berapi yang hebat.

Namun, ahli geologi masih belum tahu kapan lempeng tektonik ini bergerak. Sebagian besar bukti telah dihancurkan. Hanya beberapa butir mineral kecil yang disebut zicron yang bertahan dari 4,4 miliar tahun yang lalu.

Itu memberi tahu para ilmuwan bahwa batuan seperti benua pertama sudah ada, tetapi bukti untuk lempeng tektonik awal masih kontroversial. Ahli geologi pun masih bertanya-tanya bagaimana bentuk kerak benua.

7. Mampukan Manusia Memprediksi Gempa Bumi?

20151111-Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Model statistik dapat membuatr perkiraan tentang gempa bumi di masa depan, mirip dengan pakar cuaca yang memperingatkan akan datangnya hujan.

Tapi itu tidak bisa membuat kita dapat memprediksi waktu gempa berikutnya akan terjadi. Bahkan, percobaan terbesar gagal pada 12 tahun lalu, ketika ahli geologi memperkirakan gempa di Parkfield, California, pada tahun 1994, dan membuat instrumen untuk mendeteksi gempa lanjutan --gempa yang kemudian terjadi pada 2004.

Salah satu tantangan terbesar adalah bahwa ahli geologi masih tidak mengerti mengapa gempa bumi mulai dan berhenti. Meski demikian, ada kemajuan dalam memprediksi gempa susulan dan gempa bumi buatan manusia, seperti yang terkait dengan sumur injeksi air limbah (pada kegiatan fracking).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya