Menlu RI Bahas Ekonomi dan Perkembangan Kawasan di Sidang PBB

Menlu RI, Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral berbagai negara untuk menguatkan kerja sama ekonomi dan perkembangan kawasan di Markas PBB, Senin (23/9/2019) waktu setempat.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Sep 2019, 14:02 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2019, 14:02 WIB
Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi Berjabat Tangan pada Kerja Sama Bilateral dengan Tema Ekonomi dan Perkembangan Kawasan di New York (25/9/2019) (Liputan6.com/Kemenlu RI)
Pertemuan Bilateral Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi Berjabat Tangan pada Kerja Sama Bilateral dengan Tema Ekonomi dan Perkembangan Kawasan di New York (25/9/2019) (Liputan6.com/Kemenlu RI)

Liputan6.com, New York - Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam rangkaian acara Sidang Majelis Umum PBB ke-74 di New York, Amerika Serikat. 

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi turut melakukan berbagai pertemuan bilateral dengan berbagai negara pada hari pertama pertemuan pada 23 September 2019.  

Dalam penuturannya, Menlu RI mengaku sudah bertemu dengan delapan negara dalam hubungan bilateral yang dilakukan. 

“Saya bertemu dengan Menlu Yunani, Republik Dominika, Pantai Gading, Sudan Selatan, Ethiopia, Utsus Sekjen PBB untuk Myanmar, Asisten Menlu Amerika Serikat dan Utsus Amerika Serikat untuk Afghanistan”, ujar Retno Marsudi.  

Hal tersebut dilakukan untuk peningkatan hubungan bilateral serta perkembangan situasi kondusif antar negara serta kawasan maupun global.

"Pembicaraan bilateral, saya fokuskan untuk membahas kerja sama ekonomi, kontribusi Indonesia dalam perdamaian dan stabilitas di kawasan dan global maupun dukungan negara sahabat terhadap pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB," ujar Menlu Retno.


Penetrasi Kerja Sama Ekonomi

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi 2
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Menlu RI menekankan pentingnya instrumen pengaturan perdagangan bilateral terkait kerja sama ekonomi, seperti Preferential Trade Agreement (PTA). Kerja sama tersebut khususnya dengan mitra non tradisional Indonesia seperti Pantai Gading, Ethiopia, dan Republik Dominika. 

Menlu Retno juga menekankan pentingnya partisipasi perusahaan serta BUMN Indonesia dalam membangun infrastruktur dan perumahan di beberapa negara. Pantai Gading dan Ethiopia adalah salah satu negara yang dimaksud.

Kesempatan pertemuan juga dimanfaatkan Menlu Retno Marsudi untuk menindaklanjuti kesepakatan bisnis yang dicapai pada Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue di Bali 20-21 Agustus 2019 lalu.  

Selain itu, peningkatan interaksi antara pengusaha Indonesia dan negara sahabat juga sangat penting dalam mendorong kerja sama ekonomi. 

“Saya mengundang pengusaha berbagai negara sahabat untuk hadir ke Trade Expo Indonesia tahun 2019,” pungkas Retno Marsudi.


Galang Dukungan, Ciptakan Kawasan Stabil

Bendera ASEAN
Ilustrasi (AFP)

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi juga melakukan penggalangan dukungan untuk pencalonan Indonesia di Dewan Ham PBB. 

“Indonesia memiliki komitemen tinggi untuk memajukan dan melindungi HAM di tingkat global melalui kerja sama internasional dan dialog,” tutur Menlu Retno. 

Sementara itu, Menlu Retno membahas berbagai perkembangan keamanan dan perdamaian di kawasan dan global. Hal tersebut adalah ASEAN Outlook on Indo Pacific, perkembangan perdamaian di Afghanistan, serta situasi terakhir di Rakhine State.

Hal itu dilakukan dalam pertemuan dengan Asisten Menlu AS, David Stilwell, Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, serta Utusan Khusus PBB unutk Myanmar, Christine Burgener

“Semua pihak mengapresiasi peran Indonesia dalam mendukung perdamaian di Afghanistan dan upaya untuk mendorong repatriasi pengungsi dengan aman, suka rela dan bermartabat” sebut Retno Marsudi. 

AS mendukung pandangan ASEAN yang dapat dijadikan platform bagi kerja sama kawasan terdepan di kawasan Indo-Pasifik, terkait dengan pandangan ASEAN perihal Indo Pasifik yang disahkan Pemimpin ASEAN Juli 2019.

Dalam rangkaian pertemuan bilateral, empat dokumen kerja sama telah ditandatangani meliputi Perjanjian Kerja Sama Ekonomi dan Memorandum Kesepahaman mengenai Konsultasi Bilateral antara Indonesia dengan Yunani.

Kemudian berikutnya adalah Perjanjian Bebas Visa  dari masing-masing negara dengan Ethiopia dan Pantai Gading. 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya