2 Acara Besar Terpaksa Batal Karena Demo Hong Kong, Kerugian Tembus Rp 18 M

Demo Hong Kong yang sedang terjadi saat ini ternyata menimbulkan kerugian sebab dua event besar terpaksa dibatalkan demi alasan keamanan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 03 Okt 2019, 17:06 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2019, 17:06 WIB
Balap sepeda Cyclothon yang berlangsung di Hongkong juga diikuti pesepeda Indonesia
Balap sepeda Cyclothon yang berlangsung di Hongkong juga diikuti pesepeda Indonesia (www.hongkongfp.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dua acara besar yang dijadwalkan pada akhir Oktober di Hong Kong terpaksa dibatalkan demi alasan keamanan. Pembatalan dilakukan terkait demonstrasi antipemerintah yang masih berlangsung hingga saat ini.

Pembatalan kedua acara ini diperkirakan mengalami kerugian hingga 10 juta dolar Hong Kong atau sekitar Rp 18 miliar.

Dilansir dari South China Morning Post, Kamis (3/10/2019), Kementerian Pariwisata Hong Kong mengumumkan bahwa acara tahunan Cyclothon dan Festival Wine & Dine akan dibatalkan dengan alasan demonstrasi yang masih terjadi.

Kompetisi bersepeda Cyclothon yang diadakan Hammer Series seharusnya digelar di sepanjang jalan Tsim Sha Tsui pada 13 Oktober mendatang. Sedangkan Festival Wine & Dine rencananya dihelat selama empat hari pada 31 Oktober di Harbourfront Sentral, tepat di sebelah kantor pemerintahan -- tempat utama demonstrasi.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp 5 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com di tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kerugian Pembatalan Event

Wine
Ilustrasi wine (iStockphoto)

"Keputusan dalam membatalkan kedua acara besar Cyclothon dan Festival Wine & Dine ini jelas bukan keputusan yang mudah. Keduanya merupakan acara yang besar dan diminati oleh warga lokal maupun pendatang, serta mendapat sponsor dari pihak lokal maupun rekan internasional," ujar Pang Yiu-kai, ketua Pariwisata Hong Kong.

Kendati demikian, kedua acara tersebut tetap harus dibatalkan melihat kondisi dan situasi yang tidak memungkinkan untuk menggelar acara tersebut.

Pihak kementerian pariwisata menjelaskan bahwa acara Cyclothon akan membutuhkan beberapa jalan besar, terowongan maupun jembatan yang dikhawatirkan nantinya tidak ada cukup waktu untuk mempersiapkan apabila demonstran masih ada di lokasi menjelang acara.

Untuk festival Wine & Dine, biasanya diminati oleh kurang lebih 10.000 pengunjung yang membuat semakin tidak mungkin jika para demonstran juga berada di lokasi yang sama.

Sebagai dispensasi, Kementerian Pariwisata berencana untuk menggelar festival kuliner tersebut di awal tahun depan, artinya akan ada dua kali Festival Wine & Dine tahun depan.

Yiu Si-Wing, dari pihak Kementerian Pariwisata sangat menyesalkan keputusan pembatalan acara ini karena jelas akan berdampak bagi wisatawan yang hendak ke Hong Kong. 

Ia juga mengatakan bahwa pembatalan acara ini menjadi masalah besar bagi pariwisata Indonesia, setelah sebelumnya sudah menurun drastis hingga 40% karena demonstrasi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya