Liputan6.com, Minnesota - Kebakaran hutan besar-besaran terjadi di Minnesota pada 12 Oktober 1918. Kebakaran ini menewaskan ratusan orang dan menjadi penyebab ribuan orang kehilangan rumahnya. Api tersebut membakar setidaknya 1.500 mil persegi.
Dikutip dari History, Sabtu, (12/10/2019) kebakaran itu dikenal sebagai The Cloquet-Moose Lake Fire, karena di sanalah kerusakan terburuk, yang dimulai pada jalur kereta api dekat Danau Sturgeon.
Besarnya kebakaran juga dipicu dengan industri kayu yang berada di daerah tersebut dan menggunakan metode tebas mentah di hutan lebat, sehingga meninggalkan sisa kering yang sempurna untuk menambah api saat kebakaran.
Advertisement
Mereka juga cendering membiarkan sisa-sisa tersebut tergeletak begitu saja di sekitar jalur rel yang juga membawa kayu dari pabriki kayu. Karena saat itu mesin kereta api masih sering memercikkan api, maka kebakaran tersebut tidak bisa dihindari.
Faktor lain yang menambah luas dan kecepatan kebakaran tersebut ialah musim panas yang sedang menyerang Minnesota pada Oktober, keadaannya sangat kering. Ketika kebakaran dimulai, api juga menyebar cepat karena kondisi angin yang cukup kencang.
Kerusakan Capai Triliunan Rupiah
Di daerah Danau Moose, lebih dari 200 orang tewas yang terbunuh karena kebakaran ini. Banyak penduduk setempat yang berusaha melarikan dari kobaran api yang berkoar-koar menyusuri Highway 73, di sebelah selatan Sungai Kettle. Sebuah tikungan tajam di jalan terbukti terlalu sulit untuk bermanuver bagi pengemudi yang melaju kencang dari api di sekitar mereka dan setidaknya 15 kendaraan keluar dari jalan, yang mengakibatkan 25 orang tewas.
Secara keseluruhan, 38 kota dan desa hancur oleh kebakaran ini. 453 kematian dilaporkan dan 85 lainnya tewas habis terbakar. Lalu 4.000 rumah, 6.000 lumbung, dan 40 sekolah semuanya terbakar.
Ratusan ribu hewan ternak juga mati dalam kebakaran, sebuah kerugian yang besar bagi para peternak. Dan secara keseluruhan lagi, wilayah tersebut menderita kerusakan hampir $ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun.
Sejarah lain mencatat, pada 12 Oktober 2002, dua buah bom mengguncang kawasan Kuta, menyebabkan 202 orang tewas.
Di antara mereka yang tewas di Paddy's Irish Bar dan Sari Club di dekatnya adalah turis dari 21 negara, termasuk 88 warga Australia, 38 orang Indonesia, dan 28 warga Inggris.
Sepuluh bulan sebelumnya, benih-benih plot Bom Bali I kemungkinan telah ditanam di sebuah kamar hotel di Thailand selatan, demikian laporan investigasi Kepolisian Republik Indonesia.
Dan pada 12 Oktober 2007, mantan Wakil Presiden Amerika Serikat, Al Gore, dianugerahi Nobel Perdamaian atas usaha dan kinerjanya untuk meningkatkan pengetahuan publik tentang isu lingkungan.
Â
Reporter: Windy Febriana
Advertisement