Misteri 5 Peradaban yang Hilang Bak Ditelan Bumi, Dulu Pernah Eksis

5 peradaban misterius yang hilang seperti ditelan Bumi.

oleh Afra Augesti diperbarui 31 Okt 2019, 19:40 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2019, 19:40 WIB
Lost cities (1) Pompeii
Sebuah kota dapat musnah karena bencana alam, persoalan ekonomi, ulah manusia, atau pupusnya sebuah peradaban. (Sumber iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Peradaban umat manusia bisa menghilang dalam beberapa tahun ke depan. Ini bukan pertama kalinya sebuah peradaban raib dari muka Bumi.

Lenyapnya peradaban sebelum-sebelumnya konon disebabkan oleh perang, perubahan iklim, penyakit, invasi, letusan gunung berapi.

Berikut adalah 10 peradaban misterius yang hilang bak ditelan Bumi, padahal sebelumnya pernah ada di dunia ini pada ribuan tahun yang lalu, melansir Bright Side, Kamis (31/10/2019).

1. The Clovis (Amerika Utara)

The Clovis
The Clovis. (Creative Commons)

Tidak banyak yang membeberkan tentang budaya Clovis, budaya penduduk asli Amerika prasejarah ini diyakini telah ada di Amerika Utara pada 11500 SM. Namanya berasal dari sebuah situs arkeologi yang terletak di dekat kota Clovis, New Mexico. Artefak yang ditemukan di situs ini pada 1920-an terdiri dari bilah batu dan tulang.

Dipercayai bahwa orang-orang Clovis datang dari Siberia ke Alaska melintasi Selat Bering pada akhir Zaman Es terakhir. Entah itu budaya pertama atau tidak di Amerika Utara, tidak ada yang tahu. Keberadaannya tetap misteri hingga kini.

2. Cucuteni-Trypillia (Ukraina dan Romania)

Cucuteni-Trypillia
Cucuteni-Trypillia. (Creative Commons)

Komunitas terbesar pada era Neolitik Eropa dibangun oleh Cucuteni-Trypilliens antara 5500 dan 2750 SM, di mana sekarang menjadi Ukraina, Romania, dan Moldova.

Peradaban Cucuteni-Trypillia memiliki hampir 15.000 orang dan mereka semua kini hilang secara misterius dari permukaan Bumi. Budaya Cucuteni-Trypillia menonjol karena tembikarnya. Mereka memiliki kebiasaan aneh: membakar desa mereka sendiri setiap 60-80 tahun sebelum membangun yang baru di atas abu yang lama.

Sampai saat ini, ilmuwan telah mengidentifikasi sekitar 3.000 situs arkeologi dari masyarakat matriarkal tersebut yang berpusat di sekitar wilayah yang dimaksud.

Hilangnya peradaban ini mungkin disebabkan oleh perubahan iklim yang drastis, yang membuat kekeringan terburuk dalam sejarah Eropa. Teori-teori lain menunjukkan, orang-orang itu menyebar ke berbagai wilayah.

3. Lembah Indus (Pakistan)

Indus Valley
Indus Valley. (Creative Commons)

Peradaban di Lembah Indus (3300 - 1300 SM) adalah salah satu peradaban besar yang tersebar di daerah yang sekarang menjadi Pakistan dan India barat. Tempat ini menjadi peradaban kuno paling penting.

Namun, hanya sedikit informasi yang diketahui tentang Lembah Indus, terutama karena jarang sekali arkeolog, sejarawan atau ilmuwan yang mampu menguraikan bahasa penduduknya.

Salah satu yang diketahui hanyalah orang-orang Lembah Indus membangun lebih dari seratus kota dan desa, termasuk Harappa dan Mohenjo-Daro. Masing-masing memiliki sistem pembuangan kotoran dan sanitasi dalam ruangan.

Tampaknya, peradaban ini tidak memiliki kasta dan tidak mengutamakan astronomi dan pertanian. Akan tetapi di satu sisi, peradaban ini merupakan peradaban pertama yang memproduksi pakaian katun.

Peradaban di Lembah Indus menghilang pada 4.500 tahun silam, dan tidak ada yang tahu tentang hal itu sampai reruntuhan yang berkaitan dengannya ditemukan pada 1920-an.

Beberapa teori berusaha menjelaskan lenyapnya peradaban ini, seperti perubahan lingkungan mereka (pengeringan sungai Ghaggar Hakra), hingga suhu yang lebih dingin dan lebih kering. Teori lain menyebut bangsa Arya menyerbu wilayah sekitar 1500 SM.

4. Minoan (Crete, Yunani)

Minoan
Minoan. (Creative Commons)

Peradaban Minoan tidak ditemukan sampai awal Abad ke-20, tetapi sejak itu ada banyak petunjuk tentangnya yang muncul sekitar 7000 tahun lalu dan mencapai puncaknya sekitar 1600 SM. 

Seiring berjalannya waktu, kota-kota dan istana yang dibangun dan didirikan kembali (3000 - 630 SM) menjadi semakin kompleks. Salah satunya adalah Knossos, yaitu labirin yang dikaitkan dengan legenda Raja Minos. Sekarang situs ini menjadi pusat arkeologi penting.

Bangsa Minoan pertama berbicara dalam bahasa yang disebut Linear A, digantikan kemudian oleh linenaire B. Keduanya berdasarkan piktogram dan masih belum diuraikan hingga saat ini.

Diyakini bahwa orang-orang Minoa dihancurkan oleh letusan gunung berapi di pulau Thera (Santorini hari ini). Ada bukti mereka akan selamat, seandainya erupsi itu tidak membunuh semua tanaman.

Peristiwa alam ini menyebabkan kelaparan dan merusak kapal-kapal mereka, yang memulai kemunduran ekonomi. Hipotesis lain tentang kehancuran peradaban Minoan adalah mereka diserang oleh Mycenaean.

5. Nabataean (Yordania)

Nabataean
Menampilkan Ad Deir di Petra, salah satu peradaban Nabataean. (Creative Commons)

Peradaban Nabataean berkembang di Yordania selatan, wilayah Kanaan dan Arab utara dari Abad ke-6 SM. Orang-orang Semit membangun kota Petra yang menakjubkan, yang diukir di tebing batu pasir Pegunungan Jordan.

Ilmuwan juga tahu tentang bakat bangsa itu di bidang hidrolika dan sistem bendungan, kanal, dan waduk yang kompleks yang memungkinkan mereka tumbuh di daerah padang pasir.

Tidak ada catatan tertulis tentang peradaban ini dan beberapa arkeolog hampir tidak mengenal budaya Nabataean. Namun, ini adalah peradaban yang berkembang berkat posisi geografisnya yang memungkinkan mereka menciptakan jaringan pertukaran gading, sutra, rempah-rempah, logam mulia, batu mulia, kemenyan, gula, parfum, dan obat-obatan.

Tidak seperti peradaban lain pada masa itu, kaum Nabataean tidak menerapkan sistem perbudakan dan masing-masing orang berkontribusi pada tugas-tugas kota.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya