Viral Video Penyelamatan Koala Terbakar di Hutan Australia, Akhirnya Menyedihkan

Beberapa waktu lalu, video yang menunjukkan seorang wanita menerobos kebakaran demi menyelamatkan seekor koala viral. Akhir kisah ini menyedihkan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Nov 2019, 09:05 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2019, 09:05 WIB
Pemanasan Global
Kebakaran hutan di Australia menghacurkan habitat koala dan mengancam keberlangsungan hidup hewan ini. (sumber: BBC)

Liputan6.com, New South Wales - Sebuah koala yang menarik perhatian luas setelah diselamatkan dari kebakaran hutan di Australia akhirnya mati, setelah gagal pulih dari luka bakarnya yang begitu parah.

Dilansir dari BBC, Selasa (26/11/2019), koala bernama Lewis itu sejatinya telah dibawa ke rumah sakit hewan minggu lalu, setelah seorang wanita menyelamatkannya dari pohon di semak belukar yang terbakar di New South Wales.

Video penyelamatan, yang menunjukkan Toni Doherty menggunakan bajunya untuk membungkus koala, ditonton oleh banyak orang secara global.

Dokter hewan mengatakan marsupial itu disuntik mati karena luka bakarnya tidak membaik.

"Sasaran nomor satu (kami) adalah kesejahteraan hewan. Jadi, dengan alasan itulah keputusan ini dibuat," kata Rumah Sakit Port Macquarie Koala.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kebakaran di Hutan Australia

Kebakaran hutan Australia
Kebakaran hutan Australia pada 2016. (AFP)

Sebagian besar wilayah di sekitar pantai timur Australia, termasuk di sekitar Sydney, sedang menghadapi bencana kebakaran hutan paling parah saat ini.

Dilansir dari BBC, Rabu (13/11/2019), telah terjadi 85 peristiwa kebakaran di negara bagian New South Wales (NSW). Sedangkan, peristiwa bencana yang lebih besar diprediksi akan terjadi lagi.

Pihak berwenang turut memberi peringatan dan mengatakan bahwa kebakaran akan menyebar dengan cepat, yang kemungkinan akan membahayakan kehidupan makhluk hidup di tengah suhu panas dan angin kencang.

Wilayah tersebut dihuni oleh sekitar enam juta orang. Namun, bagi masyarakat yang berada di kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil dan anak-anak telah didesak untuk mengungsi dan menjauh dari wilayah hutan.

Sedangkan 600 sekolah telah ditutup di seluruh wilayah negara bagian tersebut.

Pihak pemerintah yang diwakili oleh Perdana Menteri Gladys Berejiklian telah mendeklarasikan keadaan darurat yang berlangsung selama tujuh hari. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya