Kebakaran Kian Parah, Australia Selatan dan Victoria Keluarkan Peringatan Bencana

Kenaikan suhu Australia Selatan memicu peringatan "bencana" di Negeri Kangguru pada Rabu (20/11/2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Nov 2019, 10:56 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2019, 10:56 WIB
Kebakaran hutan di Australia.
Kebakaran hutan di Australia. (Source: AP/ Darren Pateman)

Liputan6.com, Australia - Melonjaknya suhu di Australia Selatan memicu peringatan "bencana" yang merupakan peringkat bahaya tertinggi di Negeri Kangguru pada Rabu 21 November.

Panas dan angin mengancam dari perluasan krisis kebakaran hutan Australia, dengan tiga negara diperingatkan untuk mengantisipasi kondisi terburuk mereka musim ini sejauh ini.

Beberapa bagian Victoria sudah mengeluarkan peringatan yang sama untuk Kamis (22/11/2019). Meski demikian, ancaman di Tasmania juga meningkat, seperti dilansir bbc.com. 

Enam orang telah tewas sejak bulan lalu dalam kebakaran besar yang menghanguskan tempat lain di negara ini.

Kebakaran di New South Wales (NSW) dan Queensland sudah menghancurkan lebih dari 500 rumah. Serta, kebakaran itu juga memicu perdebatan mengenai dampak kekeringan dan perubahan iklim. 

Sementara itu, kota terbesar di Australia, Sydney juga diselimuti asap kebakaran pada Selasa 19 November. Menyebabkan puluhan panggilan ke paramedis untuk masalah kesehatan terkait kepulan asap tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Ancaman Kebakaran Meluas

Kebakaran hutan Australia
Kebakaran hutan Australia pada 2016. (AFP)

Dikutip dari bbc.com, kebakaran di Australia Selatan (SA) memicu peringatan darurat pada Rabu. Hal itu terjadi ketika suhu mendekati 45 derajat Celcius di beberapa bagian negara bagian. Bahkan, diperburuk angin hingga 90km/jam.

Selain itu, pejabat di Negeri Kangguru mematikan listrik pada sekitar 10.000 rumah dan bisnis. Para pejabat melakukan pemadaman untuk mengurangi risiko kebakaran baru. Kebakaran seperti itu paling sering dipicu angin yang menurunkan kabel listrik. Juru bicara Country Fire Service turut memberi komentar perihal hal tersebut. 

"Semua area negara bagian dalam bahaya hari ini, dengan potensi kebakaran yang mulai tak terkendali oleh kru api," kata juru bicara Country Fire Service. 

Biro Meteorologi Australia mengatakan negara bagian selatan telah mengalami sembilan bulan pertama paling kering dalam setahun. Tidak ada perkiraan curah hujan yang signifikan untuk beberapa bulan mendatang.

Terlepas dari itu, para pejabat di Victoria mengeluarkan "kode merah," yang setara dengan peringatan bencana. Mereka mengeluarkan kode itu untuk bagian utara negara itu, yang memperingatkan penduduk di sana untuk segera mengungsi. Kepala pemadam kebakaran setempat, Steve Warrington mengeluarkan imbauan perihal hal tersebut. 

"Jangan berada di sana. Jika kebakaran terjadi, Anda tidak akan selamat," kata kepala pemadam kebakaran setempat, Steve Warrington.

Sementara itu, tingkat ancaman "parah" Tasmania menjadi yang paling berbahaya untuk musim ini. Hal itu berarti setiap kebakaran di sana akan sulit dikendalikan, kata para pejabat.

Di NSW dan Queensland, para pejabat memperingatkan ramalan cuaca berpotensi mengintensifkan kobaran api yang ada. Australia Barat juga mengeluarkan peringatan bencana dalam seminggu terakhir.

Dampak Satwa dan Kesehatan

Kabut Asap di Sydney
Asap dari kebakaran hutan menyelimuti Sydney di Australia, Selasa (19/11/2019). Sydney diselimuti kabut asap saat kebakaran hutan di timur Australia menyebabkan tingkat polusi di kota terbesar Australia itu naik tajam. (Photo by PETER PARKS / AFP)

Empat orang tewas dan ratusan rumah hancur. Tak hanya itu, lebih dari 1.300 petugas pemadam kebakaran terus memerangi api yang telah merusak negara bagian Queensland dan NSW bulan lalu, seperti dilansir cnn.com.

Seekor koala yang penyelamatan dramatisnya di Port Macquarie NSW tertangkap pada video Selasa lalu, diberi paluang "50 banding 50" untuk pulih dari cedera.

Seorang juru bicara dari Rumah Sakit Port Macquarie Koala mengatakan perihal kondisi dari koala yang mengalami kebakaran. 

"Kaki marsupial benar-benar terbakar dan dia mengalami luka bakar pada dada serta perutnya," kata juru bicara tersebut. 

"Dia telah dibalut dan diberikan antibiotik, tetapi akan membutuhkan banyak perawatan, jika dia berhasil," tambah juru bicara itu.

Sementara itu, lebih dari 350 koala dikhawatirkan terbunuh oleh kebakaran hutan di New South Wales, menurut para pakar hewan. 

Di Sydney, lebih dari 50 orang dirawat karena asma dan masalah yang berhubungan dengan pernapasan pada Selasa. Hal tersebut terjadi ketika asap yang ditimbulkan dari kebakaran hutan di NSW melanda kota terbesar di Australia itu dengan asap tebal. 

Bahkan, kualitas udara turun ke level "berbahaya" di wilayah Sydney pada Selasa malam, menurut Biro Meteorologi New South Wales.

Salah satu warga yang mengalami dampak kebakaran juga menuturkan perihal kondisi kualitas udara di lingkungannya.

"Aku bangun memeriksa semua jendela dan pintu kita tertutup karena berbau seperti rumah kita terbakar. Banyak rekan saya mengeluh bahwa itu membakar mata mereka berada di dalamnya dan banyak masalah dengan asma di kantor kami," Adele Bryant, yang tinggal dekat dengan Rouse Hill di Sydney. 

Terlepas dari itu, hari-hari panas dan berbahaya lainnya diperkirakan akan terjadi Kamis, dengan kondisi berangin bergerak lebih jauh ke timur.

Kekeringan dan kebakaran adalah gejala paling mendesak dari krisis iklim Australia. Bencana seperti kebakaran dan banjir telah menghancurkan mata pencaharian petani dan menyebabkan kerusakan senilai jutaan dolar. Negara ini semakin panas dan kering, dan hujan sudah berhenti datang.

 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya