Liputan6.com, Roma - Pada hari ini 407 tahun yang lalu, Bapak Astronomi, Galileo Galilei, pertama kali melihat Planet Neptunus pada 28 Desember 1612.Â
Buku-buku sejarah memberi tahu kita bahwa Planet Neptunus ditemukan pada pertengahan 1800-an setelah bertahun-tahun spekulasi dan pencarian.
Tetapi pada 1613, lebih dari dua abad sebelum Neptunus secara resmi ditemukan, Galileo tahu ia telah menemukannya, menurut teori baru oleh fisikawan Universitas Melbourne David Jamieson.
Advertisement
Jamieson telah mempelajari buku catatan Galileo dan menemukan beberapa catatan menarik yang menunjukkan astronom besar itu. Kemudian bekerja dengan teleskop awal yang dibuatnya sendiri untuk menemukan sesuatu yang besar.
Gambar-gambar Galileo menunjukkan bahwa ia mengamati Neptunus pada 28 Desember 1612, dan kembali menemukannya pada 27 Januari 1613. Pada kedua kesempatan itu, Galileo mengira Neptunus sebagai bintang tetap (fixed star) ketika bintang itu tampak sangat dekat (dalam hubungannya) dengan Jupiter di langit malam.Â
Pada jarak rata-rata 4,5 miliar kilometer dari matahari, Neptunus membutuhkan sekitar 165 tahun bumi untuk menyelesaikan satu orbit. Demikian mengutip dari National Geographic, Jumat (27/12/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mengira Neptunus Sebagai Bintang
Gerakan Neptunus dianggap terlalu kecil dan ukurannya yang tampak terlalu kecil sehingga jelas tampak seperti sebuah planet di teleskop kecil Galileo.
Menurut sejarah, ia percaya bahwa ia adalah bintang biru yang tetap, dan karena itu tidak dipuji atas penemuannya. Pada saat pengamatan pertamanya pada bulan Desember 1612, ia diam di langit karena baru saja berubah surut hari itu, lebih tepatnya baru saja memulai siklus retrograde tahunannya.
Sudah lama diketahui bahwa Galileo mengamati Neptunus, lebih dari 200 tahun sebelumnya, tetapi diperkirakan ia mengabaikan benda itu sebagai bintang dan tidak memikirkannya lebih lanjut. Tapi ternyata Galileo mungkin tahu "bintang" telah bergerak dalam kaitannya dengan bintang lain, ungkap Jamieson. Gerakan semacam itu akan menarik perhatian Galileo, karena dia tahu bahwa itu adalah siklus yang dilakukan planet.
Namun keberadaan Neptunus belum dikonfirmasi sampai 23 September 1846, ketika astronom Jerman Johann Galle menggunakan teleskop untuk mencari lokasi yang diprediksi di langit dan menemukan cakram biru-hijau kecil. Planet ini akhirnya dinamai Neptunus, setelah dewa laut Romawi.
"Dia mengamatinya dan dia pikir itu bergerak relatif terhadap bintang latar belakang, tetapi menjadi keruh dan dia tidak dapat mengamatinya lebih jauh," kata Rocky Alvey, direktur Vanderbilt Dyer Observatory di Brentwood, Tennessee.
"Jika bukan karena awan, Galileo mungkin adalah penemu Neptunus."
Â
Â
Reporter: Jihan Fairuzzia
Advertisement