3 Alasan Donald Trump Tak Mau Serang Balik Iran Versi Pengamat

Alasan yang membuat Presiden Donald Trump tak mau kembali serang Iran.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Jan 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2020, 21:00 WIB
Hari Thanksgiving, Trump Tengok Tentara AS di Afghanistan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (tengah) didampingi Presiden Afghanistan Ashraf Ghani berbicara kepada anggota militer saat mengunjungi Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan, Kamis (28/11/2019). (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak menunjukan minat membalas serangan Iran ke pangkalan militer AS di Irak. Ketegangan konflik AS dan Iran pun mengarah ke de-eskalasi sebab Iran juga berkata tidak akan menyerang lagi jika AS tidak menyerang.

Dalam pidatonya, Trump berkata siap berdamai dengan Iran. Namun, pengamat Timur Tengah dari Nahdlatul Ulama (NU) Zuhairi Masrawi mengungkap ada fakor-faktor lain yang menyebabkan Trump ogah berperang. 

Tiga faktor itu adalah politik dalam negeri AS, pertimbangan negara sekutu AS di Timur Tengah, dan kepentingan investasi. 

Bagaimana penjelasannya? Berikut tiga alasan Donald Trump ogah berperang melawan Iran: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


1. Pemilu AS Sudah Dekat

Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)
Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)

Tidak terasa Presiden Donald Trump segera mengakhiri periode pertamanya sebagai presiden. Badai kontroversi dan upaya pemakzulan berhasil ia lewati dengan selamat. 

Faktor pemilu itu juga yang membuat Donald Trump enggan berperang. Partai Demokrat sebagai oposisi menolak berperang dengan Iran. 

"Kita melihat memang kalkulasi politik sangat tidak menguntungkan Trump dalam pemilu presiden yang akan datang karena tindakan membunuh Qasem Soleimani tidak punya payung hukum internasional, maupun hukum di Amerika sendiri yang tanpa restu dari Kongres yang dikuasai Partai Demokrat," ujar Zuhairi kepada Liputan6.com, Kamis (9/1/2020). 


2. Sekutu AS Tolak Perang

Berkunjung ke Arab Saudi, Trump Disambut Langsung Raja Salman
Presiden AS Donald Trump berbincang dengan Raja Salman saat tiba di Bandara Internasional Raja Khalid di Riyadh (20/5). Kunjungan ini merupakan kunjungan luar negri Trump pertama sebagai Presiden AS. (AFP/Saudi Royal Palace/Bandar Al-Jalou)

Zuhairi juga melihat sekutu-sekutu AS di Timur Tengah tidak menghendaki adanya peperangan. Mereka khawatir perang bisa berdampak ke negara mereka.

"Negara yang menjadi mitra Amerika Serikat, terutama Kuwait, Dubai, Arab Saudi, dan Israel tidak menghendaki perang dengan Iran, karena bila itu terjadi maka akan merugikan beberapa negara itu," jelas Zuhairi.


3. Investasi Trump

Donald Trump berjabat tangan dengan Pangeran Mohammed bin Salman, menteri pertahanan sekaligus wakil putra mahkota Arab Saudi
Donald Trump berjabat tangan dengan Pangeran Mohammed bin Salman, menteri pertahanan sekaligus wakil putra mahkota Arab Saudi (AP)

Terakhir, faktor investasi menjadi penghalang terjadinya perang. Presiden Donald Trump pun punya kepentingan investasi di Timur Tengah. 

Perusahaan The Trump Organization tercatat memiliki hotel dan klub Golf di Dubai.

"Trump sendiri banyak investasi di Dubai, di Arab Saudi, jadi secara pribadi Trump melihat, khawatir, investasi dia yang besar di Timur Tengah itu akan terancam, terganggu, oleh Iran," jelas Zuhairi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya