Iran Serang Pangkalan Militer AS, Donald Trump: So Far, So Good

Donald Trump optimistis keadaan militer AS masih baik-baik saja.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 08 Jan 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2020, 15:00 WIB
Hari Thanksgiving, Trump Tengok Tentara AS di Afghanistan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunjuk sambil makan bersama para tentara di Pangkalan Udara Bagram, Afghanistan, Kamis (28/11/2019). Kunjungan dadakan Trump pada hari Thanksgiving tersebut mengejutkan pasukan AS yang bertugas di Afghanistan. (AP Photo/Alex Brandon)

Liputan6.com, Tehran - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak terdengar cemas pasca-serangan rudal Iran ke pangkalan militer negaranya di Irak. Trump berkata situasi baik-baik saja.

"Segalanya baik-baik saja! Rudal-rudal diluncurkan dari Irak ke dua pangkalan militer yang berlokasi di Irak. Pemeriksaan korban dan kerusakan sedang berlangsung. So far, so good!" ujar Trump pada Selasa malam waktu Amerika Serikat.

Serangan terjadi pada Rabu (8/1/2019) pukul 01.20 pagi waktu Iran. Dua pangkalan yang menjadi sasaran adalah Al Asad dan Erbil.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Menteri Pertahanan AS Mark Esper langsung menuju Gedung Putih ketika kabar serangan terjadi. Namun, militer AS berkata serangan itu tak signifikan dan tak ada korban dari pihak AS.

"Kita memiliki militer paling kuat dan lengkap ketimbang di manapun di dunia. Saya akan membuat pernyataan besok pagi!" lanjut Trump di Twitter.

Pentagon mengatakan pangkalan-pangkalan militer AS di wilayah Timur Tengah sedang menaikan kewaspadaan terkait serangan-serangan Iran.

"Pangkalan-pangkalan sedang siaga tinggi karena adanya indikasi-indikasi bahwa rezim Iran berencana menyerang pasukan dan kepentingan itu di wilayah itu," jelas Pentagon.

Serangan Iran ini merupakan pembalasan atas kematian Jenderal Qasem Soleimani. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif berkata negaranya tidak ingin menaikan ketegangan dan hanya menyerang untuk mempertahankan diri.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Balas Dendam, Iran Serang Pangkalan Militer AS

Ratusan Ribu Pelayat Iringi Pemakaman Jenderal Iran Qasem Soleimani
Pelayat membakar bendera Amerika Serikat dan Israel saat prosesi pemakaman Jenderal Qasem Soleimani dan sejumlah orang yang tewas dalam serangan Amerika Serikat di Teheran, Iran, Senin (6/1/2020). Pelayat meneriakkan slogan berbunyi 'Matilah Amerika' dan 'Matilah Israel'. (AP Photo/Ebrahim Noroozi)

Sebelumnya dikabarkan, Iran menyerang pangkalan militer Amerika Serikat (AS) dengan lusinan rudal balistik. Target penyerangan adalah pangkalan udara Al Asad dan Erbil yang berlokasi di Irak.

Menurut CBS, tak ada korban jiwa dari pihak militer AS. Justru korban tewas dari pihak Irak. 

Presiden AS Donald Trump, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, dan Menteri Pertahanan Mark Esper memantau situasi dari Gedung Putih. Ketua DPR Nancy Pelosi juga sudah dihubungi terkait adanya serangan.

Trump awalnya diperkirakan akan menyampaikan konferensi pers namun dibatalkan. 

Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC) atau Korps Pengawal Revolusi Islam Iran mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. Penyerangan terjadi beberapa hari setelah kematian Jenderal Qasem Soleimani yang berpengaruh di Iran. 

"Para prajurit di unit aerospace IGRC telah melancarkan serangan sukses dengan puluhan rudal balistik ke pangkalan militer Al Asad atas nama martir Jendereal Qasem Soleimani," ungkap pihak IGRC. 

Sebelum diserang Iran, pangkalan militer Al Asad pernah dikunjungi Presiden Donald Trump dan istrinya Melania pada 2018. Keduanya datang sebagai kejutan Natal bagi prajurit AS di Irak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya