Inggris Anggap Iran Tangkap Dubesnya Sebagai Pelanggaran Hukum Internasional

Kantor Luar Negeri Inggris pada Sabtu membenarkan Duta Besarnya di Teheran, Rob Macaire ditahan sesaat oleh otoritas Iran.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jan 2020, 14:02 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2020, 14:02 WIB
Massa berdemonstrasi di Teheran menuntut Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mundur sebagai tanggung jawab atas insiden penembakan pesawat Ukraina yang menewaskan warga sipil. (AFP)
Massa berdemonstrasi di Teheran menuntut Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mundur sebagai tanggung jawab atas insiden penembakan pesawat Ukraina yang menewaskan warga sipil. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Kantor Luar Negeri Inggris pada Sabtu membenarkan Duta Besarnya di Teheran, Rob Macaire ditahan sesaat oleh otoritas Iran. Inggris pun mengecam penangkapan tersebut sebagai "pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional."

Penahanan Rob Macaire terjadi saat massa berdemonstrasi di Teheran menuntut Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mundur sebagai tanggung jawab atas insiden penembakan pesawat Ukraina yang menewaskan warga sipil.

Kantor Berita Tasnim yang berbasis di Teheran melaporkan Dubes Inggris Rob Macaire ditahan selama beberapa jam di depan Universitas Amir kabir lantaran diduga menghasut massa anti-pemerintah.

"Penahanan Duta Besar kami di Teheran tanpa berdasarkan alasan atau pun penjelasan merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Dominic Raab melalui pernyataannya.

"Pemerintah Iran sedang berada di persimpangan jalan. Iran dapat melanjutkan perjalanannya menuju status paria dengan seluruh isolasi politik dan ekonomi yang mengikutinya, atau mengambil sejumlah langkah untuk meredakan ketegangan sekaligus terlibat dalam jalur diplomatik ke depannya," kata Raab.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengakuan Iran

Pesawat Ukraina Jatuh di Iran
Orang-orang berdiri di antara puing-puing setelah pesawat Boeing 737 jatuh di dekat Bandara Internasional, Teheran, Iran, Rabu (8/1/2020). Seluruh penumpang pesawat maskapai Ukraina yang membawa 176 orang termasuk kru tersebut dilaporkan tewas. (ROHHOLLAH VADATI / ISNA / AFP)

Iran mengakui militernya telah menembak jatuh pesawat Ukraina dan menyebutnya sebagai "kesalahan besar".

Militer mengklaim pertahanan udara ditembakkan secara keliru selama peringatan yang diberlakukan setelah rudal Iran menyerang sasaran AS di Irak.

Iran sempat membantah selama berhari-hari setelah kecelakaan bahwa pihaknya sengaja menjatuhkan pesawat komersil itu, meskipun seorang komandan Pengawal Revolusi mengatakan dia telah memberitahu pihak berwenang tentang serangan rudal yang tidak disengaja pada hari itu terjadi. 

Pesawat Ukraine International Airlines jatuh pada setelah lepas landas dari bandara Teheran pada Rabu 8 Januari.

Presiden Hassan Rouhani pun ikut merespon kecelakaan ini dengan mengatakan, "Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan yang menghancurkan ini. Pikiran dan doa saya ditujukan kepada semua keluarga yang berduka," seperti dikutip dari CNN. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya