Misteri Penularan Virus Corona ke Bayi Baru Lahir di Wuhan

Ibu bayi itu dinyatakan positif Virus Corona sebelum melahirkan. Bagaimana cara penularannya?

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 06 Feb 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2020, 18:00 WIB
20160311-Ilustrasi Bayi-istock
Ilustrasi Bayi (iStockphoto)

Liputan6.com, Wuhan - Seorang bayi baru lahir telah dikonfirmasi sebagai salah satu dari kasus Virus Corona. Ia dinyatakan positif setelah dites hanya 30 jam setelah lahir pada 2 Februari di Rumah Sakit Anak-anak Wuhan.

Bayi, yang beratnya 3,25 kg saat lahir, sekarang dalam kondisi stabil dan di bawah pengawasan dokter. 

"Ini kasus termuda yang tercatat sejauh ini," kata media pemerintah seperti dikutip dari BBC, Kamis (6/2/2020).

Ibu bayi itu dinyatakan positif sebelum melahirkan. Kendati demikian belum dapat dipastikan bagaimana penyakit itu ditularkan - di dalam rahim, atau setelah lahir.

Hanya segelintir anak yang terjangkit Virus Corona Wuhanini, yang telah menewaskan 565 orang dan menginfeksi 28.344.

Outlet media pemerintah Xinhua melaporkan berita tentang infeksi tersebut Rabu malam.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 


Cara Penularan Masih Misterius

Banner Infografis Wabah Virus Corona Darurat Kesehatan Global. (Sumber Foto: John Hopkins University CSSE)
Banner Infografis Wabah Virus Corona Darurat Kesehatan Global. (Sumber Foto: John Hopkins University CSSE)

Bagaimana mungkin bayinya terinfeksi?

Para ahli medis mengatakan itu bisa menjadi kasus di mana infeksi penularan terjadi di dalam rahim.

"Ini mengingatkan kita untuk memperhatikan hubungan ibu-ke-anak yang mungkin menjadi rute penularan Virus Corona," kata kepala dokter dari departemen kedokteran neonatal Rumah Sakit Anak Wuhan, Zeng Lingkong, kepada Reuters.

Tetapi ada juga kemungkinan bahwa bayi itu terinfeksi setelah lahir karena berhubungan dekat dengan sang ibu.

"Sangat mungkin bayi itu mengambilnya secara konvensional - dengan menghirup tetesan virus yang berasal dari batuk ibu," ujar Stephen Morse, seorang ahli epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Mailman di Universitas Columbia, mengatakan kepada Business Insider.


Apakah Biasa bagi Anak-anak Tertular Virus?

Anak menangis (iStock)
Ilustrasi anak menangis (iStockphoto)

Sangat sedikit anak yang dites positif dalam wabah Virus Corona Wuhan. Hal itu juga konsisten dengan wabah Coronavirus lainnya dalam sejarah baru-baru ini termasuk SARS dan MERS.

Sebuah laporan Journal of American Medical Association (JAMA) mengatakan usia rata-rata pasien untuk wabah saat ini adalah antara 49 dan 56 tahun, seraya menambahkan bahwa kasus pada anak-anak "jarang terjadi".

Demikian pula, selama wabah Mers pada tahun 2016, World Journal of Clinical Paediatrics mengatakan virus itu jarang terjadi pada anak-anak, meskipun ia menambahkan bahwa "alasan untuk prevalensi rendah ini tidak diketahui".

Seorang bayi berusia enam bulan di Singapura diketahui telah dites positif terkena Virus Corona baru, serta bayi berusia delapan tahun dari Wuhan yang saat ini berada di Australia.

Virus ini telah menyebar ke luar negeri, dengan 25 negara mengkonfirmasikan total 191 kasus, meskipun sejauh ini hanya ada dua kematian di luar China daratan.

Virus Corona menyebabkan infeksi saluran pernapasan akut yang parah dan gejala biasanya dimulai dengan demam, diikuti oleh batuk kering. Kebanyakan orang yang terinfeksi cenderung sembuh sepenuhnya - sama seperti yang mereka alami dari flu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah Virus Corona Wuhan sebagai darurat kesehatan global.

Ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada hari Rabu meminta $ 675 juta (£ 520 juta) untuk mendanai rencana tanggapan tiga bulan. Sebagian besar dana akan pergi ke negara-negara yang membutuhkan bantuan untuk melindungi terhadap virus. Sekitar 500.000 topeng dan 40.000 respirator akan dikirim ke 24 negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya