Kucing di Vietnam Diburu untuk Jadi Obat Corona COVID-19, Benarkah?

Beredar kabar bahwa kucing hitam di Vietnam diburu untuk menjadi obat Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Apr 2020, 16:44 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 16:44 WIB
cara merawat kucing anggora
Ilustrasi gambar kucing anggora (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Hanoi - Beredar kabar bahwa kucing hitam di Vietnam diburu untuk dijadikan obat Virus Corona (COVID-19). Sebuah organisasi pro-hewan asal Inggris menyebut kucing itu dimasak agar dijadikan obat. 

Pernyataan itu dibuat organisasi No To Dog Meat yang menolak menjadikan anjing dan kucing sebagai makanan. No To Dog Meat menyebut kucing dikuliti dan direbus untuk menjadi obat Virus Corona COVID-19. 

"Bisa dipahami bahwa masyarakat seluruh dunia takut dengan COVID-19, tetapi ini tidak menjadi alasan terhadap kekejaman yang warga Vietnam lakukan terhadap kucing-kucing malang ini," ujar pendiri No To Dog Meat, Julia de Cadenet, seperti dikutip Yahoo!, Jumat (24/4/2020).

Organisasi itu menyebut praktik ini terjadi di ibu kota Hanoi, dan minuman dari kucing itu dijual di platform online. Julia de Cadenet berkata tak ada bukti kucing menjadi obat Virus Corona baru.

Liputan6.com berusaha mengkonfirmasi kabar ini ke KBRI di Hanoi, dan pihak kedutaan menepis kabar tersebut. Sumber KBRI berkata tak pernah mendengar ada praktek memburu kucing seperti yang dikabarkan No To Dog Meat.

Virus Corona jenis baru yang sedang menyebar di dunia adalah virus zoonosis, alias berasal dari hewan. Dua hewan yang diduga menyebar virus ini ke manusia adalah kelelawar lewat pangolin yang populer sebagai santapan di China, meski sebetulnya ilegal. 

Pasar segar di China diduga menjadi pusat penyebaran Virus Corona. Pasar segar di China ada yang menjual hewan-hewan tidak biasa disantap, seperti ular, musang, dan pangolin. 

Hingga kini, sudah ada 2,7 juta kasus Virus Corona jenis baru di seluruh dunia.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Update Corona Jumat 24 April: 689 Orang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Jumlah pasien yang meninggal dunia akibat terinfeksi Virus Corona di Indonesia terus bertambah.

Pada Jumat (24/4/2020), bertambah 42 orang menjadi 689 orang meninggal dunia karena Corona COVID-19. 

Pasien COVID-19 yang meninggal 689 orang," ujar Juru Bicara Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto melalui konferensi pers di Gedung BNPB Jakarta, Jumat (24/4/2020).

Sedangkan untuk jumlah pasien yang sudah dinyatakan positif terinfeksi virus dari Wuhan, China itu pada hari ini bertambah menjadi 8.211 orang.

Data pasien Corona COVID-19 ini tercatat sejak Kamis 23 April 2020 pukul 12.00 WIB hingga hari ini pukul 12.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya