Liputan6.com, Jakarta - Asteroid besar melesat melewati Bumi pada Rabu 29 April waktu Eropa atau Kamis (30/4/2020) waktu Indonesia. Asteroid itu melintas dengan jarak 6,3 juta kilometer dari planet manusia.
Asteroid itu yang dinamai 52768 (1998 OR2), mendekati Bumi sekitar pukul 11.00 waktu Eropa. Meski jaraknya jutaan kilometer dari Bumi, asteroid ini digolongkan NASA melakukan "pendekatan yang dekat".
Baca Juga
Asteroid raksasa itu diperkirakan berdiameter antara 1,8 km hinga 4,1 km atau lima kali lebih besar dari bangunan terbesar di dunia, Burj Khalifa.
Advertisement
Para ilmuwan dari Proyek Teleskop Virtual di Roma menjadi tuan rumah siaran langsung saat asteroid itu melintas, menunjukkan batuan ruang angkasa saat terbang melalui langit malam. Gian Masi, yang memandu siaran langsung, itu mengatakan, "Kita tahu di mana asteroid itu berada karena kita tahu orbitnya. Dan orbit yang sama ini memungkinkan kita untuk mengatakan itu tidak akan mengenai kita."
Berikut ini potret asteroid 1998 OR2 yang ditangkap teleskop saat terbang di langit:
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Potret Asteroid
NASA belum mengesampingkan kemungkinan adanya asteroid akan bertabrakan dengan Bumi di masa depan. Mereka menemukan sekitar 30 objek baru 'dekat Bumi' (NEOs) setiap pekan, yang sebagian besar sangat kecil, tetapi kadang-kadang, seperti dalam kasus ini, mereka jauh lebih besar.
Namun, yang mengkhawatirkan, NASA mengatakan kemungkinan dampak yang tidak terduga dapat terjadi kapan saja. Mereka menjelaskan, "Para ahli memperkirakan bahwa dampak dari objek sebesar objek yang meledak di Chelyabinsk, Rusia, pada 2013 - sekitar 55 kaki (17 meter) - terjadi sekali atau dua kali dalam satu abad."
"Dampak benda yang lebih besar diharapkan jauh lebih jarang (dalam skala berabad-abad hingga ribuan tahun). Namun, mengingat ketidaklengkapan katalog NEO saat ini, dampak yang tidak terduga - seperti acara Chelyabinsk - dapat terjadi kapan saja."
Advertisement