Penampakan Asteroid Dekati Bumi Saat Ramadan: Seperti Pakai Masker

Asteroid besar bernama 1998 OR2 akan melintasi Bumi pada 29 April, bertepatan dengan bulan suci Ramadan di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 24 Apr 2020, 12:11 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 12:08 WIB
1998 OR2 akan melintas melalui Bumi pada jarak 3,9 juta mil (6,3 juta kilometer) pada 29 April mendatang. (Photo Credit by: Arecibo Observatory/NASA/NSF)
1998 OR2 akan melintas melalui Bumi pada jarak 3,9 juta mil (6,3 juta kilometer) pada 29 April mendatang. (Photo Credit by: Arecibo Observatory/NASA/NSF)

Liputan6.com, Jakarta - Asteroid besar akan melintasi Bumi pada 29 April, bertepatan dengan bulan suci Ramadan di tengah pandemi Virus Corona COVID-19. Asteroid yang diperkirakan memiliki lebar 1,2 mil itu tidak akan bertabrakan dengan Bumi.

Gambar terbaru yang ditangkap Observatorium Arecibo di Puerto Rico, menunjukkan bentuk lesatan asteroid itu seperti mengenakan masker wajah, seperti dikutip dari CNN, Jumat (24/4/2020). 

Pertama kali terlihat pada 1998, asteroid itu disebut sebagai 52768 (1998 OR2).

Asteroid itu dilaporkan akan melewati 3.908.791 mil dari Bumi pada 29 April, dan akan bergerak dengan kecepatan 19.461 mil per jam. Jarak itu dikatakan masih 16 kali lebih jauh dari jarak antara Bumi dan bulan.

Menurut NASA, ketika asteroid pertama kali ditemukan, asteroid itu bisa menimbulkan efek cukup besar jika bertabrakan dengan bumi. Namun kini hampir dipastikan, asteroid tersebut tak akan menabrak planet Manusia. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Topografi Memesona

Antariksa
Foto angkasa luar yang ditangkap oleh teleskop angkasa luar milik NASA, Hubble. (ESA/Hubble/NASA/RELICS)

Kepala radar planetary di Observatorium Arecibo, Anne Virkki dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa fitur topografi skala kecil seperti bukit dan pegunungan di salah satu ujung asteroid 1998 OR2 sangat memesona secara ilmiah. 

Namun karena sekarang orang-orang sedang memikirkan tentang Virus Corona COVID-19, bentuknya membuat asteroid 1998 OR2 tampak seperti memakai masker, kata Anne Virkki. 

Asteroid itu diperkirakan melintas pada Rabu 29 April pukul 5.56 ET, menurut Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA.

Dikelola oleh University of Central Florida, Observatorium Arecibo adalah fasilitas National Science Foundation. Tim ahli telah memantau asteroid dekat Bumi ini, antara lain. Dengan dukungan oleh Program Observasi Objek Dekat-Bumi NASA, observatorium tersebut telah menganalisis asteroid sejak pertengahan 90-an.

Para ilmuwan di Areciboterus melakukan pengamatan selama pandemi, dalam kepentingan pertahanan planet. Mereka membatai jumlah ilmuan dan operator radar di fasilitas itu sejalan dengan jarak sosial,  juga mengenakan masker selama pengamatan.

 

Asteroid Terbesar

ilustrasi asteroid.
ilustrasi asteroid. (iStockphoto)

Menurut laporan, asteroid itu diklasifikasikan sebagai objek yang berpotensi berbahaya karena lebih besar dari 500 kaki dan berada dalam jarak 5 juta mil dari orbit Bumi. Asteroid dapat dimonitor para ahli di Arecibo, dan menentukan jalur mereka di masa depan dengan menggunakan pengamatan, untuk melihat apakah mereka berisiko terhadap Bumi.

Seorang ilmuwan penelitian di observatorium, yang bernama Flaviane Venditti mengatakan, pengukuran radar memungkinkan para ahli untuk mengetahui lebih tepat di mana asteroid akan berada di masa depan, termasuk pendekatan penutupan masa depan ke Bumi. 

"Pada 2079, asteroid 1998 OR2 akan melewati Bumi sekitar 3,5 kali lebih dekat dari tahun ini, jadi penting untuk mengetahui orbitnya secara tepat."

Asteroid itu merupakan yang terbesar melintasi Bumi dalam kurun waktu dua bulan ke depan, namun asteroid itu bukan yang terbesar dalam sejarah.

Asteroid terbesar yang pernah ditemukan adalah asteroid 3122 Florence (1981 ET3), yang terbang dan tidak bertabrakan dengan Bumi pada 1 September 2017. Asteroid ini akan kembali melewati Bumi pada 2 September 2057.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya