Akui Potensi Kematian Akibat Corona Naik, Donald Trump Tetap Akan Buka Aktivitas AS

Presiden AS Donald Trump masih teguh dalam pendiriannya untuk kembali membuka Amerika Serikat seperti sediakala.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 06 Mei 2020, 16:58 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 16:58 WIB
Dalam kunjungannya ke pabrik masker, Donald Trump masih enggan mengenakan masker di tengah pandemi Virus Corona COVID-19.
Dalam kunjungannya ke pabrik masker, Donald Trump masih enggan mengenakan masker di tengah pandemi Virus Corona COVID-19. (AP Photo/Evan Vucci)

Liputan6.com, Phoenix - Presiden Donald Trump mengakui bahwa lebih banyak orang Amerika kemungkinan akan meninggal dunia, jika ekonomi kembali dibuka  di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 sesuai dengan rencananya.

Ditambah lagi, ia menggarisbawahi desakannya pada berkurangnya ancaman Virus Corona COVID-19 dengan menolak untuk memakai masker, bahkan ketika ia melakukan kunjungan ke pabrik pembuatan masker. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (6/5/2020).

Ketika ditanya apakah pencabutan langkah-langkah jarak sosial dan pembukaan kembali ekonomi yang ditutup akan menyebabkan angka kematian yang lebih tinggi, Trump mengatakan: "Mungkin akan ada beberapa."

"Karena Anda tidak akan dikunci di dalam apartemen atau rumah atau apa pun itu," kata Trump di pabrik Honeywell di Phoenix, Arizona, yang ia kunjungi pada perjalanan besar pertamanya sejak kuncian virus corona dimulai.

"Apakah beberapa orang akan terpengaruh parah? Ya," akunya sebelumnya di pabrik. 

"Tapi kita harus membuat negara kita terbuka."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:


Masih Enggan Pakai Masker

Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Audiens Trump di Honeywell terlihat kompak menggunakan masker, sesuai dengan rekomendasi pemerintah AS dan peraturan perusahaan mereka sendiri, yang jelas ditampilkan pada tanda di fasilitas: "Tolong pakai masker Anda setiap saat."

Trump hanya bergurau ketika dia meninggalkan Washington bahwa setelah berbulan-bulan perlawanan dia akhirnya mungkin mau menutupi wajahnya.

Fakta bahwa dia melewatkan kesempatan untuk membuat pernyataan tentang keselamatan sejalan dengan fokus barunya untuk membuat orang Amerika kembali bekerja.

Dan dia telah skeptis tentang masker sejak awal.

Para ahli medis Gedung Putih dan bahkan Ibu Negara Melania Trump mempromosikan masker sebagai alat penting dalam memerangi penyebaran virus.

Tetapi Trump, yang secara dekat dengan basis sayap kanannya yang setia, telah menggunakan visibilitas besarnya untuk mengecilkan kebutuhan tersebut.

"Saya pikir mengenakan masker saat saya menyapa presiden, perdana menteri, diktator, raja, ratu, saya tidak tahu," katanya pada bulan April, yang menunjukkan bahwa masker akan tidak aman. 

"Entah bagaimana, aku tidak melihatnya sendiri."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya