Donald Trump Sempat Diamankan Saat Protes Kematian George Floyd Digelar di Gedung Putih

Protes keras digelar di luar gedung putih yang dipicu kematian George Floyd saat ditangkap polisi.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jun 2020, 14:01 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2020, 14:01 WIB
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Liputan6.com, Washington DC- Presiden AS Donald Trump sempat dibawa ke tempat aman karena peringatan status kondisi "merah" yang diumumkan di Gedung Putih, pada Jumat 29 Mei malam waktu setempat. Kondisi itu terjadi saat protes keras digelar di luar gedung putih yang dipicu kematian George Floyd saat ditangkap polisi.

U.S. Secret Service mengatakan, demonstran berselisih dengan mereka di Lafayette Square, di samping lingkaran luar pagar sementara yang dipasang di sepanjang tepi taman. 

Kejadian itu juga dikatakan U.S. Secret Service membuat terjadinya enam penangkapan dan cedera dari "beberapa" orang di antara personel lembaga tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/6/2020).

Menurut laporan, saat situasi itu, Gedung Putih memberlakukan penguncian dan tidak ada yang diizinkan untuk masuk atau keluar gedung.

Selain itu, staf Gedung Putih juga diarahkan untuk meminimalkan pergerakan mereka di dalam kompleks, dan perlindungan yang ditingkatkan diberlakukan untuk keluarga Presiden.

Hingga pada Senin 1 Juni 2020, Donald Trump muncul kembali saat ia berjalan keluar dari Gedung Putih Portico Utara untuk melalui Lafayette Park lalu mengunjungi Gereja St John's Episcopal di seberang gedung tersebut, selama protes yang sedang berlangsung di Washington D.C., seperti dilansir Aljazeera. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Mendesak Kerahkan Militer AS

thumbnail unjuk rasa george floyd gedung putih
thumbnail unjuk rasa keadilan untuk George Floyd di Gedung Putih

Dilansir dari Aljazeera, Donald Trump telah mendesak akan mengerahkan militer AS, kecuali para gubernur negara bagian menghentikan protes kekerasan.

Presiden AS tersebut menyampaikan bahwa ia merekomendasikan agar para gubernur mengerahkan Pengawal Nasional dalam jumlah yang cukup untuk "mendominasi jalan-jalan."

Dalam sambutannya di Rose Garden, Donald Trump mengatakan bahwa ia akan memobilisasi militer AS untuk mengakhiri "pelanggaran hukum," ketika polisi menembakkan gas air mata ke ratusan demonstran yang beraksi secara damai berkumpul di luar Gedung Putih.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya