Seorang Wanita Afrika-Amerika Diabadikan Jadi Nama Kantor NASA, Siapa Dia?

NASA akan memberi nama kantor pusatnya di Washington D.C, dengan nama Mary Jackson, yang merupakan seorang insinyur perempuan kulit hitam pertama.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Jun 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2020, 10:00 WIB
Mary Jackson, insinyur perempuan keturunan Afrika-Amerika pertama di NASA. Photo credit: (NASA / AFP - Getty Images file)
Mary Jackson, insinyur perempuan keturunan Afrika-Amerika pertama di NASA. Photo credit: (NASA / AFP - Getty Images file)

Liputan6.com, DC - NASA akan memberi nama kantor pusatnya di Washington D.C, dengan nama Mary Jackson. 

Tahun lalu, NASA bahkan sudah pernah mengganti nama jalan di depan kantor pusatnya dengan nama "Hidden Figures."

Mary Jackson diketahui lahir di Hampton, Virginia, AS, dan wafat pada tahun 2005. Ia merupakan seorang insinyur perempuan kulit hitam pertama dalam sejarah badan antariksa di AS tersebut.

Kisah perjalanannya sudah pernah diceritakan dalam film Hollywood yang berjudul Hidden Figures rilisan tahun 2016. 

Dalam sebuah pernyataan, Administrator NASA, Jim Bridenstine mengungkapkan, "Tidak lagi tersembunyi, kami akan terus mengakui kontribusi perempuan, orang-orang keturunan Afrika-Amerika, dan orang-orang dari semua latar belakang yang telah memungkinkan sejarah eksplorasi NASA yang sukses menjadi mungkin."

Bridenstine menambahkan, "Mary W Jackson adalah bagian dari kelompok perempuan yang sangat penting yang telah membantu keberhasilan NASA dalam membawa astronaut Amerika ke luar angkasa."

"Mary tidak pernah menerima status quo, dia membantu meruntuhkan hambatan dan membuka peluang bagi orang keturunan Afrika-Amerika dan perempuan di bidang teknik dan teknologi," jelas Bridenstine. 

Langkah ini dilakukan saat adanya introspeksi di seluruh AS tentang ketidakadilan historis yang dialami oleh warga keturunan Afrika-Amerika.

Kematian yang terjadi baru-baru ini, yang dialami oleh pria keturunan Afrika-Amerika George Floyd dalam tahanan polisi memicu protes di seluruh dunia dan tuntutan baru untuk mengakhiri rasisme institusional, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (27/6/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:

Sekilas Perjalanan Mary Jackson di NASA

Logo NASA
NASA, badan antariksa Amerika Serikat. (NASA)

Pada tahun 1940-an, NASA mulai merekrut beberapa perempuan keturunan Afrika-Amerika yang berpendidikan di perguruan tinggi sebagai "Human Computers", tetapi sayangnya pada saat itu, mereka mengalami diskriminasi rasial dan gender di tempat kerja.

Pada tahun 1951, Mary Jackson direkrut oleh Komite Penasihat Nasional untuk Aeronautika yang kemudian digantikan menjadi NASA pada 1958.

Mary Jackson bekerja di bawah pimpinan Dorothy Vaughan, yang kisahnya juga diceritakan dalam film "Hidden Figures", di Unit Komputasi Area Barat di Langley, Virginia, AS.

Pada tahun 2019, Mary Jackson dianugerahi secara anumerta dengan Penghargaan Medali Emas Kongres.

Putri dari Mary Jackson, Carolyn Lewis, mengatakan bahwa keluarganya begitu merasa terhormat bahwa NASA terus merayakan apa yang diwarisi oleh sang ibunda.

"Dia adalah seorang ilmuwan, humanis, istri, ibu, dan pelopor yang membuka jalan bagi ribuan orang lain untuk sukses, tidak hanya di NASA, tetapi di seluruh negara ini," ujar Lewis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya