Liputan6.com, Jakarta - Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang positif Virus Corona COVID-19 di luar negeri telah mencapai 1.137, hingga Senin (6/7/2020). Kementerian Luar Negeri melaporkan tambahan pasien dari Uni Emirat Arab (UEA).
Total kasus WNI positif COVID-19 di UEA kini mencapai 55 orang dengan 45 sembuh dan 5 meninggal.
Advertisement
Baca Juga
"Tambahan WNI terkonfirmasi COVID-19 di Uni Emirat Arab, serta sembuh di Uni Emirat Arab dan Kuwait. Total WNI terkonfirmasi COVID-19 di luar negeri adalah 1.137: 752 sembuh, 77 meninggal dan 308 dalam perawatan," tulis @Kemlu_RI di Twitter.
Kasus tertinggi berada di Malaysia dengan 167 kasus corona. Sebanyak 47 pasien sudah sembuh dan 118 masih dirawat.
Selanjutnya, ada Arab Saudi dengan 163 kasus. Jumlah meninggal akibat corona di Arab Saudi juga merupakan yang tertinggi bagi WNI di luar negeri.
Berikut petanya:
Berikut Perkembangan COVID-19 di Dunia & Pelindungan WNI per 06/07 pkl 08.00 WIB.Tambahan WNI terkonfirmasi #COVID19 di 🇦🇪, serta sembuh di 🇦🇪&🇰🇼. Total WNI terkonfirmasi COVID19 di luar negeri adalah 1137: 752 sembuh, 77 meninggal & 308 dalam perawatan.#NegaraMelindungi pic.twitter.com/VdHCz6pEkH
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) July 6, 2020
Seluruh pasien di Vatikan, Thailand, Taiwan Spanyol, dan Rusia sudah sembuh. WNI di India memiliki jumlah sembuh yang tinggi hingga 75 pasien. Tingkat kesembuhan WNI di luar negeri dari virus corona juga tinggi, yakni mencapai 66 persen.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pemerintah Dukung Produksi Kalung Anticorona
Beberapa waktu lalu Kementerian Pertanian (Kementan) resmi meluncurkan inovasi antivirus berbasis eucalyptus. Antivirus yang dipercaya mampu menangkal Corona buatan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan ini bahkan telah berhasil mendapatkan hak paten.
Selain mematenkan produk antivirus yang dipercaya mampu menangkal Corona tersebut, Kementan juga menggandeng PT Eagle Indo Pharma untuk pengembangan dan produksi. Penandatanganan perjanjian Lisensi Formula Antivirus Berbasis Minyak Eucalyptus antara perwakilan Balitbangtan dan PT Eagle Indo Pharma (Cap Lang) dilaksanakan di Bogor pada pertengahan Mei lalu.
Sebagai informasi, produk antivirus tersebut akan diproduksi dalam berbagai bentuk seperti inhaler, roll on, salep, balsem, diffuser, dan juga kalung.
Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry mengatakan, langkah ini ditujukan sebagai bagian dari ikhtiar pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam menyikapi pandemi Corona covid-19 yang tengah mewabah, langkah ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menghargai dan mendukung karya anak bangsa.
“Para peneliti di Balitbangtan ini juga bagian dari anak bangsa, mereka berupaya keras menghasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk bangsanya, semoga hal ini mampu menjadi penemuan baik yang berguna bagi kita semua” jelas Fadjry.
Advertisement