Seperti Rusia, Calon Vaksin Corona COVID-19 Buatan Oxford Dinyatakan Aman

Vaksin buatan University of Oxford telah dinyatakan aman untuk digunakan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 21 Jul 2020, 10:31 WIB
Diterbitkan 21 Jul 2020, 10:31 WIB
20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin Virus Corona COVID-19 yang dikembangkan oleh University of Oxford telah dinyatakan aman dan memicu respons imun.

Proses uji coba yang melibatkan 1.077 orang menunjukkan injeksi yang diterima menyebabkan mereka membuat antibodi dan sel-T yang dapat melawan Virus Corona baru. Demikian seperti mengutip BBC, Selasa (21/7/2020). 

Temuan vaksin ini sangat menjanjikan, tetapi masih terlalu dini untuk mengetahui apakah ini cukup untuk menawarkan perlindungan dan uji coba yang lebih besar sedang berlangsung.

Inggris pun telah memesan 100 juta dosis vaksin buatan Universitas of Oxford ini. 

Vaksin Oxford bukan yang pertama mencapai tahap ini, dengan kelompok-kelompok di AS dan China juga menerbitkan hasil yang serupa.

Perusahaan AS Moderna adalah yang pertama dan vaksinnya dapat menghasilkan antibodi penawar. Mereka menyuntikkan coronavirus RNA (kode genetiknya), yang kemudian mulai membuat protein virus untuk memicu respons kekebalan.

Perusahaan-perusahaan BioNtech dan Pfizer juga memiliki hasil positif menggunakan vaksin RNA mereka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cara Kerja Vaksin

Ilustrasi vaksin
Ilustrasi vaksin (Foto: unsplash.com)

Vaksin yang disebut ChAdOx1 nCoV-19, sedang dikembangkan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Vaksin tersebut terbuat dari virus yang direkayasa secara genetika yang menyebabkan pilek pada simpanse.

Telah banyak dimodifikasi, pertama sehingga tidak dapat menyebabkan infeksi pada orang dan juga membuatnya "terlihat" lebih mirip Virus Corona.

Para ilmuwan melakukan ini dengan mentransfer instruksi genetik untuk "spike protein" virus corona baru- alat penting yang digunakannya untuk menyerang sel-sel kita ke vaksin yang mereka kembangkan.

Ini berarti vaksin menyerupai Virus Corona baru dan sistem kekebalan tubuh dapat belajar bagaimana cara menyerangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya