Kasus Harian Corona COVID-19 di Jepang Tembus 1.000 untuk Pertama Kalinya

Kasus baru harian Virus Corona COVID-19 di Jepang menembus jumlah tertingginya yang mencapai 1.299 pada Rabu 29 Juli.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jul 2020, 17:31 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2020, 17:31 WIB
Menengok Aktivitas Warga Tokyo di Tengah Pandemi
Seorang pekerja mengenakan masker mencegah penyebaran coronavirus baru membersihkan jendela sebuah pub Jepang di Tokyo, Senin, (20/7/2020). Ibukota Jepang hari Senin mengkonfirmasi lebih dari 160 kasus virus corona baru. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Tokyo - Kasus baru harian Virus Corona COVID-19 di Jepang menembus jumlah tertingginya yang mencapai 1.299 pada Rabu 29 Juli waktu setempat. Angka itu menandai untuk pertama kalinya jumlah kasus harian menembus 1.000 di tengah kekhawatiran meningkatnya kasus di luar ibu kota.

Tokyo, yang menjadi pusat wabah, melaporkan 250 kasus baru, menambah total kumulatif menjadi 11.861 kasus. Sementara Osaka mengonfirmasi jumlah kasus baru harian tertingginya yang mencapai 221, menandai untuk pertama kalinya kasus Virus Corona di prefektur yang ada di Jepang barat itu menembus angka 200.

Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura mengatakan dalam konferensi pers mengenai hal itu bahwa situasinya dapat memburuk.

"Mengingat tingkat positif dalam tes Virus Corona mencapai 10 persen, saya kira jumlah infeksi akan terus meningkat," kata Yoshimura, saat total kumulatif di daerah itu mencapai 3.651 kasus.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Sistem Medis Tertekan

Menengok Aktivitas Warga Tokyo di Tengah Pandemi
Orang-orang mengenakan masker mencegah penyebaran coronavirus baru berjalan di atas penyeberangan pejalan kaki di Tokyo, Senin, (20/7/2020). Ibukota Jepang hari Senin mengkonfirmasi lebih dari 160 kasus virus corona baru. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Prefektur Aichi, Jepang tengah, juga mencatat rekor kasus baru harian yang mencapai 167 kasus, dengan jumlah kumulatif kasus di prefektur itu mencapai 1.452, menurut data terbaru pada Rabu malam waktu setempat.

Wali Kota Nagoya, ibu kota Aichi, Takashi Kawamura, mengatakan dalam konferensi pers luar biasa bahwa meningkatnya jumlah kasus COVID-19 tersebut menyebabkan tekanan pada sistem medis di wilayah tersebut.

"Situasinya benar-benar berbeda dengan yang terjadi pada Februari hingga April," kata Kawamura, seperti dilansir Xinhua, Kamis (30/7/2020).

"Kami merasakan tekanan pada jumlah ranjang rumah sakit yang tersedia, dan bahkan banyak warga yang harus menunggu untuk dirawat," imbuhnya.

 

1.017 Orang

Menengok Aktivitas Warga Tokyo di Tengah Pandemi
Orang-orang mengenakan masker mencegah penyebaran coronavirus baru berjalan di atas penyeberangan pejalan kaki di Tokyo, Senin, (20/7/2020). Ibukota Jepang hari Senin mengkonfirmasi lebih dari 160 kasus virus corona baru. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sementara itu, 101 kasus baru harian dicatat Prefektur Fukuoka, Jepang barat daya. Jumlah itu juga menjadi angka tertinggi untuk prefektur tersebut sejauh ini, menambah total kasusnya menjadi 1.636, menurut data terbaru.

Kementerian Kesehatan Jepang dan otoritas setempat pada Rabu malam melaporkan bahwa jumlah kumulatif kasus Virus Corona  baru di negara itu sekarang mencapai 33.474, tidak termasuk kasus yang terkait dengan kapal pesiar yang dikarantina di Yokohama, dekat Tokyo, pada Februari lalu.

Jumlah korban meninggal di seluruh Jepang akibat virus penyebab pneumonia itu saat ini mencapai 1.017 orang, menurut data pada Rabu malam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya