Liputan6.com, Jakarta - Ledakan dahsyat terjadi di Beirut, Lebanon, pada Selasa 4 Agustus. Sejumlah negara menawarkan bantuan kemanusiaan, salah satunya Israel yang secara teknis masih dalam kondisi perang dengan Lebanon.
Insiden ledakan besar yang mengguncang Beirut, Lebanon dilaporkan telah menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan lainnya, seperti dikutip dari Khaleej Times, Rabu (5/8/2020).
Baca Juga
Dalam sebuah pernyataan bersama, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri Israel menyampaikan, "Menyusul ledakan di Beirut, Menteri Pertahanan Benny Gantz dan Menteri Luar Negeri Gabi Ashkenazi, atas nama Negara Israel, telah menawarkan kepada pemerintah Lebanon, melalui perantara internasional, bantuan medis dan kemanusiaan, serta bantuan darurat segera."
Advertisement
Tawaran bantuan itu diketahui datang setelah dua pekan ketegangan yang meningkat antara kedua negara.
Pada pekan lalu, Israel menuding sebuah kelompok Lebanon, Hizbullah, mencoba untuk mengirim orang-orang bersenjata melintasi Garis Biru.Â
Selain itu, Israel juga mengatakan pihaknya meminta Pemerintah Lebanon untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka sebut sebagai upaya serangan "teroris".
Hizbullah dan Israel diketahui terakhir kali berperang selama 33 hari di musim panas pada tahun 2006.
Sementara ledakan yang terjadi kemarin di Beirut kemungkinan disebabkan bahan peledak yang disita bertahun-tahun lalu dan disimpan di pelabuhan kota, menurut Ketua Keamanan Umum Lebanon, Abbas Ibrahim.
Selain tawaran bantuan dari Israel, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian juga menyatakan bahwa negaranya akan berdiri "bersama Lebanon" dan siap untuk membantu setelah ledakan kuat yang mengguncang Beirut.
Menlu Jean-Yves Le Drian menuliskan via Twitter, "Prancis berdiri dan akan selalu berdiri di sisi Lebanon. Kami siap untuk memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan Pemerintah Libanon."
Tidak hanya menteri luar negeri, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengumumkan bahwa bantuan dan sumber daya dari negaranya sedang dalam pengiriman ke Lebanon.
Â
Saksikan Video Berikut Ini:
Tawaran Bantuan dari Inggris Hingga Iran
Selain Israel dan Prancis, Perdana Menteri Boris Johnson juga menyampaikan bahwa Inggris siap memberikan dukungan untuk membantu Lebanon.
PM Boris Johnson menuliskan via Twitter, "Gambar dan video dari Beirut malam ini mengejutkan,", ia juga mengatakan, "Semua pikiran dan doa saya bersama orang-orang yang terdampak dalam insiden mengerikan ini."
"Inggris siap memberikan dukungan dengan cara apa pun yang kami bisa, termasuk kepada warga negara Inggris yang terkena dampak," tulis PM Boris Johnson.Â
The pictures and videos from Beirut tonight are shocking. All of my thoughts and prayers are with those caught up in this terrible incident. The UK is ready to provide support in any way we can, including to those British nationals affected.
— Boris Johnson (@BorisJohnson) August 4, 2020
Selain itu, Presiden Donald Trump pun juga menyatakan bahwa AS "siap membantu Lebanon," juga Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang menyampaikan "belasungkawa terdalamnya," seperti dikutip dari Associated Press.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, Menlu Mike Pompeo mengatakan, "Tim kami di Beirut telah melaporkan kepada saya kerusakan parah pada kota dan orang-orang yang saya sayangi, sebuah tantangan tambahan di masa krisis yang sudah mendalam."
Sementara itu, Iran juga dilaporkan siap memberikan bantuan. "Tetaplah kuat, Lebanon," tulis Menteri luar Negeri Iran Javad Zarif, via Twitter.
Advertisement