Donald Trump Sebut Kamala Harris Tak Penuhi Kualifikasi Jadi Cawapres AS

Presiden Donald Trump menyebutkan bahwa kandidat Kamala Harris tidak memenuhi kualifikasi sebagai calon wakil presiden.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 14 Agu 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 14 Agu 2020, 12:30 WIB
Cawapres AS Kamala Harris.
Cawapres AS Kamala Harris. Dok: AP Photo

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Donald Trump mengatakan dia telah mendengar pasangan Demokrat Kamala Harris "tidak memenuhi syarat" untuk menjabat sebagai wakil presiden AS. Hal ini pun memperkuat teori pinggiran yang dicela kritikus sebagai rasis.

Harris lahir dari seorang ayah keturunan Jamaika dan ibu asal India di Oakland, California, pada 20 Oktober 1964. Demikian seperti mengutip laman BBC, Jumat (14/8/2020). 

Namun seorang profesor hukum konstitusi mempertanyakan kelayakannya. 

Harris, seorang senator California, telah diresmikan pada hari Selasa sebagai wanita kulit berwarna pertama yang menjabat sebagai calon wakil presiden partai utama.

Kamala Harris adalah wakil kandidat Demokrat Gedung Putih Joe Biden, yang akan menantang Trump, seorang Republik, dalam pemilihan umum November.

Pada konferensi pers hari Kamis, Trump ditanya tentang argumen terhadap Harris.

Presiden berkata: "Saya baru mendengar hari ini bahwa dia tidak memenuhi persyaratan dan ngomong-ngomong, pengacara yang menulis artikel itu adalah pengacara yang sangat berkualitas, sangat berbakat."

"Saya tidak tahu apakah itu benar. Saya akan berasumsi bahwa Demokrat akan memeriksanya sebelum dia dipilih untuk mencalonkan diri sebagai wakil presiden.

"Tapi itu sangat serius ... maksudmu, mereka mengatakan dia tidak memenuhi syarat karena dia tidak lahir di negara ini."

Reporter itu menjawab tidak ada pertanyaan bahwa Harris lahir di AS, hanya saja orang tuanya mungkin bukan penduduk tetap yang sah pada saat itu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

Tuduhan Trump pada Obama Sebelumnya

Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO.
Konpers Presiden AS Donald Trump mengakhiri hubungan AS dan WHO. Dok: Gedung Putih

Sebelumnya selama bertahun-tahun, Trump mempromosikan teori "birther" palsu bahwa Presiden Barack Obama tidak lahir di AS.

Kembali pada tahun 2011, Trump mulai mengemukakan teori sayap kanan bahwa Presiden Obama mungkin lahir di Kenya.

Bahkan ketika Obama menunjukkan salinan akta kelahirannya pada April tahun itu yang menunjukkan dia lahir di Hawaii, Trump terus mengklaim itu sebagai "penipuan".

Selama konferensi pers September 2016, Trump, yang saat itu adalah kandidat dari Partai Republik dari Gedung Putih, ditanya tentang masalah tersebut.

Dia berusaha mengambil pujian karena menghilangkan keraguan atas kelayakan Obama, sambil mengatakan kepada wartawan: "Saya menyelesaikannya. Presiden Obama lahir di Amerika Serikat. Titik."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya