Liputan6.com, Mexico City- Jumlah kematian pada tenaga kesehatan akibat Virus Corona COVID-19 di Meksiko menjadi terbanyak di dunia. Hal tersebut diungkapkan Amnesty International pada 3 September 2020.
Dikutip dari US News, Sabtu (5/9/2020), setidaknya 7.000 petugas kesehatan di seluruh dunia telah meninggal dunia setelah terinfeksi COVID-19, dan 1.320 di antaranya terjadi Meksiko, menurut Amnesty International.
Baca Juga
Sementara negara lain dengan angka kematian tenaga kesehatan yang tinggi termasuk AS dengan 1.077 kematian, 634 jiwa Brazil dan 573 kematian di India.Â
Advertisement
Kepala Keadilan Ekonomi dan Sosial di Amnesty International, Steve Cockburn mengatakan, "Berbulan-bulan setelah pandemi, petugas kesehatan masih banyak yang meninggal dengan angka yang mengerikan di negara-negara seperti Meksiko, Brasil, dan AS."
"Harus ada kerja sama global untuk memastikan semua petugas kesehatan diberikan alat pelindung yang memadai, sehingga mereka dapat melanjutkan pekerjaan penting mereka tanpa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri," lanjutnya.
Saksikan Video Berikut Ini:
Risiko Kematian Petugas Kesehatan di Meksiko Lebih Tinggi dari AS dan Brasil
Sementara jumlah kematian dan kasus Virus Corona COVID-19 tertinggi yang dikonfirmasi berada di di AS, Brasil, dan India,Â
Dalam analisis Reuters terhadap data pemerintah Meksiko pada bulan Agustus 2020 menunjukkan bahwa risiko kematian petugas kesehatan di Meksiko empat kali lebih tinggi daripada di AS, dan delapan kali lebih tinggi daripada di Brasil.
Meksiko telah mencatat lebih dari 610.000 kasus dan hampir 66.000 kematian akibat Virus Corona COVID-19.
Pemerintah Meksiko awal pekan ini mengatakan 102.494 petugas kesehatan telah tertular virus corona dan jumlah kematian meningkat menjadi 1.378.
Kendati demikian, Amnesty International menyerukan lebih banyak bantuan untuk para tenaga kesehatan, sambil mengutip Brasil sebagai contoh tempat para petugas kesehatannya yang mengeluh tentang kurangnya fasilitas APD.
Advertisement